Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Sistem WFH akan segera Berakhir Bun, Ini Buktinya

Tim Haibunda   |   HaiBunda

Kamis, 03 Nov 2022 15:45 WIB

Mobile Office at home. Young woman in pajamas sitting on bed at home working using on laptop pc computer. Lifestyle girl studying indoors. Freelance business quarantine concept
Sistem WFH akan segera Berakhir Bun, Ini Buktinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Iuliia Zavalishina
Jakarta -

Bagi Bunda yang sudah terbiasa kerja fleksibel kerja dari rumah alias work from home (WFH), bersiaplah karena akan terjadi perubahan. Pasalnya, jumlah remote job yang diposting pada situs pencarian kerja LinkedIn terus menurun.

Contohnya di Amerika Serikat saja, jumlah postingan yang berkaitan dengan remote job telah berkurang sebanyak 5 persen dari April lalu, dengan persentase tertinggi berada di angka 20 persen dari keseluruhan postingan.

Walau angka ini masih lebih tinggi dari sebelum pandemi COVID-19 dengan rata-rata penurunan sebanyak 2 persen, namun penurunan jumlah postingan saat ini kontras jika dikaitkan dengan kemauan para pekerja. Pekerja maunya tetap bisa kerja dari mana saja.

Sistem WFH akan berakhir?

"Saat ini, yang paling dipertimbangkan dalam dunia kerja adalah fleksibilitas kerja, yang menjadi nilai yang secara konsisten berada diantara daftar prioritas penting bagi karyawan setelah gaji," ujar Jhon Graff, salah satu direktur pengelola di LinkedIn, seperti dikutip CNBC International (2/11/2022).

Di samping penurunan lowongan kerja fleksibel Amerika, data dari LinkedIn menunjukkan, postingan-postingan tersebut masih menerima setidaknya lebih dari 50 persen dari seluruh pelamar seperti pada September lalu.

Dari hasil penelitian, negara-negara di dunia memiliki pola yang hampir mirip. Di Inggris, ada sebanyak 14.6 persen lowongan remote job namun total pelamar melebihi angka tersebut yakni sebanyak 20.2 persen. Hal yang sama juga terjadi di India, sebanyak 11.3 persen remote job dengan 20.3% jumlah lamaran yang dikirimkan pada perusahaan.

Mengapa Lowongan Kerja Fleksibel Berkurang?

Berdasarkan survei LinkedIn, perubahan tersebut erat kaitannya dengan kondisi ekonomi saat ini. Sebanyak 68% eksekutif yang disurvei mengatakan, mereka lebih mempertimbangkan faktor ketidakpastian tentang kestabilan ekonomi, serta potensi resesi yang tinggi. Ini memaksa perusahaan menunda atau membatalkan, kebijakan kerja fleksibel sejak pandemi Covid-19.

"Secara global, kami melihat proses perekrutan yang lambat dan perusahaan menunda perekrutan yang disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi, para pemimpin bisnis seakan berada di bawah tekanan kuat untuk mengelola biaya dan meningkatkan produktifitas," jelas Graff.

Graff menambahkan, pandemi menyebabkan kendali seperti ada di tangan pekerja, sehingga pekerjaan fleksibel menjadi hal yang lumrah. Namun, saat ini kekuatan telah bergeser kembali di tangan pengusaha.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang tips aman ngantor lagi setelah WFH

[Gambas:Video Haibunda]



(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda