Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Claustrophobia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Jessica Elisabeth Gunawan   |   HaiBunda

Sabtu, 19 Nov 2022 15:20 WIB

Ilustrasi Claustrophobia
Ilustrasi Claustrophobia/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages

Ketakutan merupakan emosi normal yang dimiliki oleh semua manusia. Penyebab rasa takut ini pun bermacam-macam. Di dunia ini, ada berbagai macam ketakutan atau fobia, salah satunya claustrophobia.

Fobia merupakan reaksi ketakutan yang berlebihan dan irasional, dikutip dari healthline. Jika Bunda memiliki fobia, Bunda akan merasa sangat takut atau panik ketika dihadapi dengan sesuatu yang menakutkan. Berbeda dengan kecemasan (anxiety), fobia biasanya berkaitan dengan sesuatu yang spesifik seperti tempat, situasi, atau objek.

Keseharian seorang dengan fobia dapat terganggu hingga membuat seorang tidak berdaya. Mengutip healthline, kebanyakan orang yang memiliki fobia sadar bahwa ketakutan mereka ini tidak masuk akal, tetapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa. 

Ada bermacam-macam fobia yang dimiliki seseorang seperti takut ketinggian, takut kegelapan, takut darah. Lalu, apa itu claustrophobia? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk Bunda.

Apa itu claustrophobia

Claustrophobia secara terminologi merupakan gabungan dua kata dari dua bahasa. Claustrum berasal dari bahasa Latin yang berarti tempat tertutup dan phobos dari bahasa Yunani yang berarti ketakutan.

Dalam istilah psikologi, claustrophobia dikutip dari Healthline adalah fobia situasional yang dipicu oleh ketakutan irasional dan intens saat berada di tempat ramai atau sempit. Orang dengan claustrophobia membayangkan situasi terburuk yang terjadi kepada mereka ketika berada di tempat ramai atau sempit.

Beberapa orang dengan claustrophobia merasa tidak nyaman berada di dalam lift, toilet umum, bahkan pintu berputar yang biasa ada di pusat perbelanjaan. Selain itu, beberapa pemicu claustrophobia lainnya termasuk:

  • Terkunci di ruang tanpa jendela.
  • Terjebak dalam lift yang penuh sesak.
  • Terjebak macet di dalam kendaraan tertutup seperti mobil atau bis.
  • Berada di terowongan, basement, pesawat, dan tempat cuci mobil otomatis.
  • Berada di dalam scanner MRI di rumah sakit.
  • Berdiri di tempat yang ramai seperti dalam konser.

Lalu apa yang menyebabkan claustrophobia? Apa gejala dari ketakutan pada tempat sempit atau ramai ini dan bagaimana cara mengobatinya? Simak penjelasannya di halaman selanjutnya, ya Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

[Gambas:Video Haibunda]



PENYEBAB HINGGA CARA MENGATASI CLAUSTROPHOBIA

Ilustrasi Claustrophobia

Ilustrasi Claustrophobia/ Foto: Getty Images/iStockphoto/SergeyNivens

Penyebab claustrophobia

Segala sesuatu ada penyebabnya, begitu juga dengan claustrophobia. Mengutip Medical News Today, kejadian di masa lampau atau pengalaman traumatis saat masih kanak-kanak kerap menjadi penyebab utama seseorang mengidap claustrophobia. 

Beberapa pengalaman yang dapat mengarah pada claustrophobia meliputi:

  • Pernah terjebak atau disimpan di tempat terbatas, secara tidak sengaja atau sengaja
  • Pernah mengalami kekerasan atau dirundung
  • Terpisah dari orang tua atau teman saat berada di area ramai
  • Memiliki orang tua dengan claustrophobia

Trauma dari kejadian tersebut memiliki dampak kepada kemampuan seseorang untuk mengatasi situasi yang mirip ke depannya. Hal ini yang dinamakan classic conditioning.

Classic conditioning membuat seseorang berpikir bahwa tempat-tempat yang kecil atau tertutup itu berbahaya. Tubuh pun akan mengeluarkan reaksi yang sesuai dengan rasa takut tersebut.

Gejala Claustrophobia

Ketika berada atau membayangkan di tempat yang sempit, tubuh manusia akan mengeluarkan reaksi tertentu sebagai insting untuk bertahan. Gejala seseorang memiliki claustrophobia dirangkum dari Medical News Today dan Healthline adalah sebagai berikut:

  1. Tubuh berkeringat dan bergetar
  2. Napas terengah-engah
  3. Peningkatan denyut jantung
  4. Sesak atau nyeri dada
  5. Mual 
  6. Merasa pingsan atau pusing
  7. Merasa bingung atau disorientasi
  8. Mulut kering
  9. Merasa tersedak
Banner Dampak Pemberian ASI & Formula

Cara mengobati claustrophobia

Claustrophobia dapat diobati dengan psikoterapi. Bunda dapat berkonsultasi pada tenaga profesional untuk mengatasi ketakutan berlebihan ini. Salah satunya teknik relaksasi dan visualisasi yang melatih Bunda untuk membayangkan tempat aman dan berhitung sambil menarik napas.

Namun, ketika dihadapi dengan claustrophobia pada situasi tertentu, Bunda dapat melakukan beberapa langkah di bawah ini:

  1. Tarik napas yang dalam secara perlahan sambil berhitung sampai tiga.
  2. Fokuskan pikiran pada sesuatu yang aman, seperti detikan jam.
  3. Ingatkan diri bahwa ketakutan dan kecemasan yang sedang dialami ini akan berlalu.
  4. Tantang kembali apa yang memicu serangan claustrophobia dengan berpikir bahwa rasa takut itu tidak masuk akal.
  5. Visualisasi dan fokus pada tempat atau momen yang dapat menenangkan.

Bunda juga perlu ingat bahwa apa yang Bunda ketakutan ini tidak akan membahayakan nyawa. Rileks, tarik napas yang dalam, dan yakini semua akan berlalu. Semoga artikel ini bermanfaat, ya Bunda.


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda