Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bukan Malas, Ketakutan Berlebih pada Pekerjaan Mungkin karena Ergophobia

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Kamis, 20 Apr 2023 18:50 WIB

Concept Burnout Syndrome. Business Woman feels uncomfortable working. Which is caused by stress, accumulated from unsuccessful work And less resting body. Consult a specialist psychiatrist
Ilustrasi Ergophobia/Foto: Getty Images/iStockphoto/Jirapong Manustrong

Setiap orang pasti pernah merasakan rasa cemas atau takut ketika harus menghadapi tugas-tugas pekerjaan yang sulit atau menantang. Namun, bagi sebagian orang, ketakutan akan pekerjaan atau ergophobia bisa menjadi masalah yang serius dan mempengaruhi kesejahteraan mereka. 

Sebenarnya, perasaan seperti khawatir, cemas, hingga takut adalah hal yang lumrah dan biasa kita hadapi sehari-hari. Tapi bagaimana semua perasaan itu bercampur dan merujuk kepada pekerjaan yang kita lakukan?

Ergophobia dapat menghambat pekerjaan, bahkan berdampak kepada kesejahteraan. Jadi, yuk kita cari tahu lebih lanjut apa itu ergophobia dan seperti apa gejala dan cara mengatasinya.

Apa itu ergophobia?

Ergophobia adalah kondisi psikologis yang dianggap sebagai jenis fobia spesifik yang ditandai dengan rasa takut, atau ketakutan yang berlebihan terhadap pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilakukan.

 Dikutip dari Psych Time, orang yang mengalami ergophobia sering kali merasa cemas, khawatir, atau takut ketika harus melakukan tugas-tugas pekerjaan, bahkan tugas-tugas yang sederhana sekalipun. 

Biasanya, orang yang menderita ergophobia akan menghindari tugas-tugas pekerjaan yang menantang atau membuat mereka merasa cemas. 

Mereka mungkin menghindari pekerjaan secara keseluruhan dan menempuh tindakan yang ekstrim. Contohnya seperti memutuskan hubungan kerja atau memilih pekerjaan yang tidak menantang dan tidak memerlukan keterampilan khusus.

Kondisi ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental seseorang dan juga kehidupan sosial dan pekerjaannya. Ergophobia dapat mengganggu karir seseorang dan membuatnya merasa tidak percaya diri dan tidak mampu melakukan tugas pekerjaan. 

Oleh karena itu, pengenalan dan pengobatan ergophobia sangat penting untuk menjaga kesehatan mental seseorang dan kualitas hidupnya. Lalu, apa saja gejalanya yang bisa kita kenali?

Gejala-gejala dan Penyebab Ergophobia

Ada beberapa gejala yang biasanya muncul pada orang yang mengalami ergophobia, antara lain:

  • Ketakutan atau kecemasan yang berlebihan terhadap pekerjaan
  • Sulit berkonsentrasi atau fokus pada pekerjaan
  • Merasa cemas atau gelisah ketika harus memulai tugas pekerjaan
  • Menghindari pekerjaan atau tugas-tugas yang menantang
  • Kesulitan memulai atau menyelesaikan tugas pekerjaan
  • Mengalami gangguan tidur atau insomnia karena cemas terhadap pekerjaan

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami ergophobia, di antaranya adalah:

1. Pengalaman Traumatik dalam Pekerjaan

Pengalaman buruk atau traumatik di tempat kerja, seperti kecelakaan atau intimidasi oleh rekan kerja, dapat menyebabkan seseorang mengembangkan ketakutan yang berlebihan terhadap pekerjaannya.

2. Kekhawatiran Finansial

Kondisi keuangan yang buruk atau ketidakpastian dalam keuangan juga dapat memicu ergophobia. 

Kekhawatiran tentang kemampuan untuk mempertahankan pekerjaan atau mencari pekerjaan yang lain dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang dan membuatnya merasa takut dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaannya.

3. Tekanan Kerja yang Berlebihan

Tekanan kerja yang berlebihan atau tuntutan yang tidak realistis juga dapat memicu ergophobia. Tekanan ini bisa datang dari manajer atau atasan yang mempunyai ekspektasi tinggi pada kinerja karyawan atau dari tugas pekerjaan yang menantang.

4. Gangguan Kesehatan Mental

Beberapa gangguan kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, depresi, atau PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dapat menyebabkan seseorang mengalami ergophobia. 

Gangguan-gangguan ini dapat mengganggu kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan dan meningkatkan kecenderungan untuk menghindari pekerjaan.

5. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan seperti tempat kerja yang tidak nyaman atau tidak mendukung, kekerasan di tempat kerja, atau mobbing oleh rekan kerja juga dapat memicu ergophobia.

Memahami faktor penyebab ergophobia dapat membantu seseorang dalam mengidentifikasi dan mengelola gejalanya. Dengan bantuan dari ahli kesehatan mental, seseorang dapat menemukan cara-cara untuk mengatasi ketakutan yang berlebihan terhadap pekerjaan dan memperbaiki kualitas hidupnya.

Pengobatan Ergophobia

Jika seseorang mengalami gejala ergophobia yang parah, penting untuk mencari bantuan medis atau psikologis. Beberapa cara yang dapat membantu mengobati ergophobia antara lain:

  • Konseling atau terapi psikologis untuk membantu mengelola kecemasan atau trauma yang terkait dengan pekerjaan
  • Obat-obatan yang diresepkan oleh dokter untuk membantu mengatasi gejala kecemasan atau depresi
  • Latihan relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk membantu mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental
  • Pembelajaran keterampilan baru atau pengembangan diri untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan dalam pekerjaan.

Kesimpulannya, dapat dikatakan bahwa ergophobia adalah kondisi yang serius yang dapat memengaruhi kesejahteraan mental seseorang dan kehidupan pekerjaannya. Kondisi ini ditandai dengan rasa takut atau ketakutan yang berlebihan terhadap pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilakukan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi gejala-gejala ergophobia sedini mungkin dan mencari bantuan dari ahli kesehatan mental untuk mengelola kondisi tersebut. 

Dengan cara ini, seseorang dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan membangun karir yang lebih memuaskan. Semoga bermanfaat ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
 

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda