Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal Ablutophobia, Ketakutan Berlebihan akan Mandi dan Bersih-bersih

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Sabtu, 29 Apr 2023 16:40 WIB

shower with flowing water and steam, closeup view
Mengenal Ablutophobia, Ketakutan Berlebihan akan Mandi dan Bersih-bersih/Foto: Getty Images/iStockphoto/nikkytok

Pernahkah Bunda mendengar mengenai Ablutophobia? Ablutophobia adalah sebuah fobia atau rasa takut yang berlebihan untuk mandi, bersih-bersih, atau mencuci.

Ablutophobia merupakan gangguan kecemasan yang termasuk dalam kategori fobia spesifik. Ablutofobia lebih sering terjadi pada wanita dan anak-anak dibandingkan pria.

Fobia spesifik adalah ketakutan irasional yang berpusat pada situasi tertentu. Fobia jenis ini dapat mengganggu hidup Bunda, lho. Fobia spesifik umumnya memiliki gejala, penyebab, dan pengobatan yang umum.

Ujian anak sekolah

Gejala Ablutophobia 

Gejala ablutophobia umumnya sama seperti mayoritas fobia spesifik lainnya. Gejala dapat muncul saat penderita dihadapkan dengan mandi atau mencuci. Bahkan hanya dengan memikirkannya saja, gejala juga dapat muncul.

Dilansir dari Healthline, gejala Ablutophobia meliputi:

  • ketakutan atau kecemasan yang intens dan meningkat saat semakin dekat dengan situasi tersebut
  • serangan panik
  • mengetahui bahwa ketakutan tidak rasional tetapi tidak dapat menghentikannya
  • menghindari mandi atau mencuci untuk menghindari rasa takut dan cemas
  • rasa takut mengganggu kehidupan sehari-hari 
  • berkeringat banyak
  • detak jantung yang cepat
  • sulit bernafas
  • pada anak-anak, menempel, menangis, atau mengamuk

Penyebab ablutophobia

Penyebab fobia spesifik seperti ablutophobia tidak sepenuhnya dapat dipahami. Namun, biasanya asal penyebab termasuk dalam salah satu dari tiga kategori berikut:

  • Pengalaman negatif: memiliki semacam pengalaman traumatis yang melibatkan mandi atau mencuci.
  • Genetika: seseorang lebih mungkin menderita ablutofobia jika salah satu orang tua mengidapnya.
  • Perubahan fungsi otak: Ini termasuk cedera, penuaan, dan banyak lagi.

Cara mendiagnosis Ablutophobia 

Jika Bunda merasa menderita ablutophobia, temui dokter. Dokter akan dapat menentukan apakah Bunda memiliki cedera fisik atau penyakit yang mungkin menyebabkan ablutophobia.

Jika dokter menentukan hal ini adalah gangguan kecemasan, Bunda akan diarahkan ke ahli kesehatan mental.

Terapis akan memulai dengan wawancara klinis. Mereka akan bertanya tentang latar belakang medis dan psikiatri serta riwayat sosial dan keluarga. Melalui wawancara ini, mereka akan menggunakan kriteria diagnostik untuk membuat diagnosis akhir.

Perawatan dan pengelolaan Ablutophobia 

Sering kali, ablutophobia tidak diobati karena orang yang mengidapnya percaya bahwa tidak ada pengobatan yang dapat membantu mereka. Namun, sebenarnya ada perawatan yang efektif untuk Ablutophobia.

Jenis pengobatan pertama adalah psikoterapi. Perawatan psikoterapi termasuk terapi pemaparan dan terapi perilaku kognitif. Dalam terapi pemaparan, penderita secara bertahap akan terkena mandi atau mencuci.

Selama paparan bertahap ini, penderita akan belajar mengelola perasaan dan kecemasan pada setiap paparan bertahap yang berulang.

Terapi perilaku kognitif dapat dikombinasikan dengan terapi paparan. Saat secara bertahap terpapar mandi, penderita akan mempelajari teknik yang dapat membantu mengubah pandangan tentang mandi dan mengurangi kecemasan dan rasa takutnya.

Psikoterapi biasanya paling berhasil dalam mengobati ablutophobia. Namun, dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu mengurangi rasa takut dan kecemasan.

Obat-obatan biasanya digunakan sebagai pengobatan jangka pendek bersamaan dengan psikoterapi. Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati ablutophobia meliputi:

  • beta-blocker
  • obat penenang

Sebagai bagian dari rencana perawatan, dokter mungkin merekomendasikan beberapa perubahan gaya hidup atau perawatan di rumah. Perawatan ini mungkin termasuk:

  • latihan kesadaran, seperti meditasi
  • teknik relaksasi, seperti yoga dan pernapasan dalam
  • meningkatkan aktivitas fisik (olahraga fisik dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan)

Semoga informasinya berguna ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda