Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Putri Beatrice, Anak Favorit Ratu Victoria yang Sempat Dilarang Nikah

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Senin, 21 Nov 2022 22:30 WIB

Vintage colour lithograph of Queen Victoria in her robes of State
Kisah Putri Beatrice, Anak Favorit Ratu Victoria yang Sempat Dilarang Nikah/Foto: Getty Images/Moonstone Images

Putri Beatrice merupakan anak bungsu dari Ratu Victoria dan Pangeran Albert, Bunda. Tidak seperti saudara kandungnya yang lain, ia diakui menjadi anak kesayangan oleh sang ibunda.

Mengutip dari People, Putri Beatrice sempat dilarang oleh Ratu Victoria untuk menikah dengan pria pilihannya. Kabar yang Beatrice umumkan tersebut sempat ia abaikan selama beberapa tahun setelahnya.

Meski terkesan mengekang, pada akhirnya Ratu Victoria luluh. Ia lantas mengizinkan Putri Beatrice menikah dengan sang pujaan, Pangeran Henry dari Battenberg.

Lampu hijau dari sang Ratu bukan serta merta menjadikan pernikahan tersebut berjalan seperti yang diharapkan. Ini karena sang Ratu mengizinkan keduanya mengikat janji sehidup semati dengan syarat Putri Beatrice tetap tinggal dan hidup bersamanya.

Syarat tersebut lantas dipenuhi oleh Putri Beatrice dan Pangeran Henry. Rumah tangga mereka berjalan dengan bahagia dan dikaruniai empat anak.

Di tahun 1896, Henry mengembuskan napas terakhirnya. Sejak saat itu, ia tinggal bersama sang ibunda hingga ia menutup usia menyusul Albert.

Sejak saat itu, Beatrice pindah ke Kastil Carisbrooke. Di sana ia membangun sebuah tugu peringatan untuk suaminya. Kemudian pada 1944 ia meninggal dunia dan dimakamkan di samping pusara sang suami.

Kehidupan Ratu Victoria

Ratu Victoria yang dikenal dengan Alexandrina Victoria ditunjuk untuk memimpin dan menjadi Ratu Inggris pada 20 Juni 1837. Saat itu, ia ditunjuk menggantikan sang paman, Raja Inggris William IV meninggal dalam usia 71 tahun.

Setelah penobatannya, Ratu Inggris berusia 18 tahun itu bertemu dengan sejumlah pria di Eropa yang ingin memperistrinya. Namun dia jatuh cinta dengan Pangeran Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha, yang merupakan sepupunya.

Mereka menikah pada tahun 1840. Selama 17 tahun bersama, pasangan itu dianugerahi 9 anak, terdiri dari 4 laki-laki dan 5 orang perempuan.

Namun, menurut sejarawan Jane Ridley yang dikutip dari BBC, kisah cinta pasangan tersebut diwarnai perebutan kekuasaan. Albert pun mengambil alih tanggung jawab Victoria sebagai ratu.

Albert mencoba untuk mengambil alih sebagian besar pekerjaan Victoria sebagai ratu saat ia tengah hamil. Meski dia mengagumi bakat dan kemampuan sang suami, Victoria tidak suka kekuasaannya diambil alih sepenuhnya.

Hal tersebut membuat Victoria tidak pernah merasa nyaman setiap kali mengandung. Baginya, kehamilan yang berulang membuat ia merasa seperti kelinci percobaan.

Begitu pula dengan menyusui, ia menganggap bahwa itu adalah praktik yang menjijikkan. Dia tak suka melakukan itu dan menderita saat melakukannya.

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 3 perubahan gelar pada Kerajaan Inggris usai Ratu Elizabeth II wafat dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

SIKAP RATU VICTORIA PADA ANAK-ANAKNYA

Vintage colour lithograph of Queen Victoria in her robes of State

Ratu Victoria/Foto: Getty Images/duncan1890

Hubungan Victoria dengan setiap anaknya berbeda. Dengan si sulungnya Bertie dan Edward VII, hubungannya sangat tidak baik. Hal ini karena prestasi Bertie yang buruk dalam pelajaran yang diberikan oleh guru kerajaan.

Victoria dan Bertis paling sering bertengkar. Sang Ratu pernah mengatakan itu karena Bertie sangat mirip dengannya, yang punya temperamen meledak-ledak.

Meski berperan sebagai Pangeran Wales, Victoria tidak pernah mengizinkannya mengakses dokumen pemerintah. Tapi kisah itu berakhir tanpa terduga, Bertie tidak pernah memutuskan hubungan dengan ibunya.

Ketika Bertie berumur 59 tahun, ia menggantikan ibunya yang mangkat pada 1901 dalam usia 81 tahun. Sebagai memegang takhta, peran tersebut ia lakukan dengan baik.

Bertie berhasil memodernisasi sistem monarki. Ini menjadi salah satu alasan mengapa monarki Inggris selamat dari Perang Dunia I, sementara kebanyakan yang lain tidak.

Banner Dampak Pemberian ASI & Formula

Sikap ratu pada anak-anaknya

Ratu Victoria tetap memperhatikan bagaimana perkembangan anak-anaknya. Dengan bantuan mata-mata dan informan yang diandalkannya, ia mengetahui apa yang tengah mereka lakukan dan mengontrol mereka dengan ketat.

Tindakan tersebut ia terapkan pada anak perempuan tertuanya, Vicky. Saat berusia 17 tahun, ia menikah dengan pewaris takhta Prusia di Jerman.

Meski jauh, Vicky tidak bisa lepas dari campur tangan ibunya. Victoria bahkan banyak menulis surat yang dikirim kepada Vicky hingga membuatnya sakit karena khawatir.

Saat Vicky mengabari ibunya bahwa ia sedang hamil, Victoria malah menjawab, "Berita mengerikan. Ini membuat kami semua sedih."

Selain Vicky, adiknya Alice pun juga menikah dengan pangeran Jerman. Mereka sempat berkolusi untuk menentang ibu mereka yang seperti itu. Itu karena mereka harus sembunyi-sembunyi hanya untuk menyusui anak-anaknya. Hingga suatu ketika mereka ketahuan, Victoria amat sangat marah hingga memanggil mereka sapi.

Perubahan pikiran Victoria sangat membingungkan. Selain itu, amarahnya juga bisa sangat menakutkan. Dia bukan hanya ibu dari anak-anaknya tetapi juga penguasa atas hak anak-anaknya. Beatrice, bungsu dari 9 bersaudara ini diketahui sangat takut pada ibunya.

Victoria tidak ingin Beatrice menikah. Ketika Beatrice mengatakan bahwa ia bertunangan dengan seorang pangeran Jerman yang tampan, Victoria menolak untuk berbicara dengannya selama enam bulan dan hanya mau merestui mereka dengan syarat pasangan tersebut tinggal bersamanya.

Anaknya yang lain, Leopold, yang menderita hemofilia atau kelainan darah ini paling menderita. Victoria bahkan menggambarkannya sebagai anak yang biasa saja dan mencoba untuk membuatnya menjalani kehidupan yang tidak normal.

Sebagai anak laki-laki, Leopold diintimidasi oleh pelayan Highland yang merawatnya, namun Victoria tidak mendengar keluhan tersebut. Hal itu ia lakukan agar Leopold tidak pergi dari rumah, Namun pada akhirnya, bisa pergi untuk belajar di Oxford dan meninggal pada usia 30.

Victoria sangat mengendalikan putra-putranya dengan ketat. Apa dilakukan Victoria ternyata hanya semata-mata ingin putra-putranya tumbuh seperti sang suami.

Satu-satunya yang mirip ayahnya adalah Pangeran Arthur, yang bergelar Duke of Connaught. Dia adalah anak kesayangannya karena melakukan apa yang diperintahkan dan memiliki karier militer yang bagus.


(AFN/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda