
moms-life
Bunda Perlu Pahami, Ini Perbedaan Servisitis vs Kanker Serviks
HaiBunda
Jumat, 25 Nov 2022 22:25 WIB

Penyakit servisitis dan kanker serviks sama-sama menyerang serviks. Namun, keduanya merupakan penyakit yang berbeda dan memiliki gejala yang berbeda, Bunda.Â
Kanker serviks adalah momok bagi tiap wanita, padahal servisitis juga tak kalah mengancam. Ini bahkan lebih sering dialami, lho.Â
Perbedaan servisitis dan kanker serviksÂ
Dilansir dari Healthline, serviks merupakan bagian terendah dari rahim dan meluas sedikit ke dalam vagina. Di sinilah darah menstruasi keluar dari rahim. 

Seperti jaringan tubuh lainnya, serviks bisa meradang karena berbagai alasan, termasuk proses persalinan. Peradangan serviks ini lah yang kemudian dikenal sebagai servisitis.
Sementara kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada sel-sel leher rahim, bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Berbagai jenis virus, seperti human papillomavirus (HPV) atau infeksi menular seksual (IMS) berperan dalam menyebabkan sebagian besar kanker serviks.
Saat terpapar HPV, sistem kekebalan tubuh biasanya mencegah virus melakukan kerusakan. Namun pada sebagian wanita, virus bertahan selama bertahun-tahun, berkontribusi pada proses yang menyebabkan beberapa sel serviks menjadi sel kanker.
Gejala servisitis dan kanker serviks
1. Gejala servisitis
Beberapa dari Bunda yang mengalami servisitis mungkin tidak mengalami gejala. Ketika gejala hadir bisa meliputi:
- Pendarahan vagina yang tidak normal.
- Keputihan warna abu-abu atau putih persisten yang mungkin memiliki bau.
- Nyeri vagina.
- Rasa sakit saat berhubungan intim.
- Perasaan tekanan pada panggul.
- Sakit punggung.
Serviks bisa menjadi sangat meradang jika servisitis berlanjut. Dalam beberapa kasus, bahkan berkembang menjadi luka terbuka. Keputihan seperti nanah merupakan gejala servisitis yang sudah parah.
2. Gejala kanker serviks
Kanker serviks stadium awal umumnya tidak menunjukkan gejala. Namun jika sudah kanker serviks stadium lanjut gejalanya bisa meliputi:
- Pendarahan vagina setelah berhubungan seks, antara siklus menstruasi atau setelah menopause.
- Keputihan berair dan berdarah yang mungkin berat dan berbau busuk.
- Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan intim.
Penyebab servisitis dan kanker serviks
1. Penyebab servisitis
Penyebab paling umum dari peradangan ini adalah infeksi. Infeksi yang menyebabkan servisitis dapat menyebar selama aktivitas seksual meski tidak selalu demikian.
Servisitis juga bisa bersifat akut atau kronis. Servisitis akut akan menimbulkan gejala secara tiba-tiba. Servisitis kronis juga bisa berlangsung selama beberapa bulan.
Servisitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS), seperti:
- Herpes simpleks atau herpes kelamin
- Chlamydia
- Trichomoniasis
- Gonorrhea
Bisa juga akibat infeksi karena faktor lain, seperti:
- Alergi terhadap spermicide atau kondom lateks
- Bahan kimia yang ditemukan di pembalut
- Bakteri vagina
2. Penyebab kanker serviks
Mengutip dari Mayo Clinic, kanker serviks dimulai ketika sel sehat di serviks mengalami perubahan (mutasi) pada DNA mereka. Mutasi memberitahu sel untuk tumbuh dan berkembang biak di luar kendali dan mereka tidak mati.
Sel-sel abnormal yang terakumulasi membentuk massa (tumor). Sel-sel kanker menyerang jaringan terdekat dan dapat terlepas dari tumor untuk menyebar (bermetastasis) ke tempat lain di dalam tubuh.
Tidak jelas penyebab kanker serviks, tapi yang pasti HPV berperan. Faktor lain seperti lingkungan atau pilihan gaya hidup juga bisa menjadi penyebab kanker serviks.
Setelah mengetahui gejala dan penyebab, selanjutnya, bagaimana dengan pengobatan kanker serviks dan servisitis? Lanjut baca halaman berikutnya, yuk.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
PERBEDAAN PENYEBAB SERSIVITIS VS KANKER SERVIKS
Foto: Getty Images/iStockphoto
Pengobatan servisitis
1. Pengobatan untuk servisitis secara medis
Tidak ada pengobatan standar untuk servisitis. Perawatan medis umum termasuk antibiotik untuk menyembuhkan infeksi.
Jika servisitis disebabkan oleh iritasi dari benda asing (pembalut misalnya) atau penggunaan produk tertentu, pengobatan akan melibatkan penghentian penggunaan untuk waktu yang singkat yang memungkinkan penyembuhan.
2. Pengobatan untuk servisitis secara alami
Kalau Bunda menderita servisitis kronis dengan gejala ringan maka dapat memilih untuk menggunakan pengobatan rumahan. Namun pengobatan rumahan tetap tidak bisa menyampingkan perawatan medis ya, Bunda.
- Makan yogurt atau mengonsumsi suplemen probiotik
Yogurt mengandung bakteri sehat yang disebut probiotik. Probiotik juga tersedia dalam bentuk suplemen dan tersedia untuk dibeli secara online. Sebuah Studi 2014 menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu mengobati vaginosis bakteri yang merupakan salah satu penyebab servisitis.
- Makan bawang putih atau mengonsumsi suplemen bawang putih
Bawang putih memiliki sifat antibakteri yang kuat. Studi 2014 menemukan bahwa mengonsumsi suplemen bawang putih juga dapat membantu mengobati vaginosis bakteri.
Pengobatan kanker serviks
Kanker serviks tidak hanya bisa diobati dengan antibiotik atau obat rumahan. Sejumlah perawatan pengobatan untuk kanker serviks perlu dilakukan, mulai dari CT scan, PET scan, MRI, USH, rontgen, biopsi kelenjar getah bening, operasi, hingga kemoterapi.
Saat merasa ada ketidaknyamanan pada organ produksi Bunda, sebaiknya lekas periksa ke dokter ya agar mendapat penanganan yang tepat.
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
15 Minuman yang Bagus untuk Kesehatan dan Kecerdasan Otak, Mudah Dibuat Bun!

Mom's Life
5 Cara Mencegah Penularan Kanker Serviks, Hindari Risiko Sejak Dini

Mom's Life
8 Penyebab Perut Sakit Setelah Berhubungan Seks dan Cara Mengatasinya

Mom's Life
Penting Diketahui, Ini 5 Tips Mengantisipasi Perubahan Tubuh di Masa Menopause

Mom's Life
10 Manfaat Cocor Bebek untuk Kesehatan, Atasi Keputihan hingga Cegah Uban

Mom's Life
Bunda Wajib Tahu! Seperti Ini Lho Haid yang Normal
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda