Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah di Balik Video Viral Dosen Gendong Bayi saat Mengajar di Kelas, Bikin Haru Bun

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Senin, 21 Nov 2022 18:25 WIB

Asian young woman holding her baby on hands while making notes at the table she working at home
Kisah di Balik Video Viral Dosen Gendong Bayi Saat Mengajar di Kelas, Bikin Haru Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/SeventyFour

Bunda ingat dengan konten yang menunjukkan aksi seorang dosen menggendong anak saat mengajar? Meski suasana kelas terlihat menyenangkan dengan kehadiran Si Kecil, ternyata ada kisah haru di baliknya.

Beberapa waktu yang lalu, Bubun berhasil menghubungi Della Cristina, pengunggah video viral tersebut. Ia juga memberikan izin untuk mengutip konten miliknya untuk dijadikan artikel.

Dalam obrolan tersebut, terbongkar bahwa kejadian tersebut berlangsung di kampus STIB Kumala Nusa Yogyakarta. Sedangkan sang dosen yang menggendong bayi tersebut, ia merupakan Dr. Wahyu Eko P, S.H., M.M. atau akrab disapa Pak Eko.

Ditutur Della, suasana kelas saat sang dosen masuk membawa bayi berubah menjadi lebih ceria. Tak jarang, mahasiswa yang hadir di dalam kelas salah fokus karena gemas melihat bayi yang tenang dalam dekapan sang dosen.

"Mahasiswa begitu antusias mendengar penjelasan dosen, ditambah dengan aksi gemas anak itu. Membuat semuanya yang di kelas senang dan sesekali fokus melihatnya yang gemesin," tuturnya melalui WhatsApp.

Saat Bubun tanya lebih jauh terkait bayi yang menjadi pusat perhatian, Della mengatakan bahwa ia tak memiliki hak untuk bercerita lebih panjang. Ia kemudian menyambungkan Bubun pada Agata Khoirunnisa.

Agata ternyata ibu dari bayi yang digendong Pak Eko, Bunda. Nama bayi perempuan cantik yang kini berusia 8 bulan itu Azkadina Humaira, biasa di panggil Aira.

Ternyata Pak Eko memang sengaja membawa Aira saat tahu sang ibunda membawanya ke kampus. Agata sendiri bekerja di instansi yang sama di bagian Humas dan Kerjasama.

Agata mengaku bahwa sejak beberapa waktu belakangan, ia tak memiliki pilihan lain sehingga terpaksa membawa Aira bekerja.

"Jadi hari itu anak saya ikut kerja, biasanya dengan orang tua saya. Tetapi pada saat itu di rumah tidak ada orang, makanya saya bawa," tuturnya.

Lebih lanjut, Agata menceritakan bahwa Pak Eko lah yang berinisiatif membawa Aira masuk ke kelasnya. Ia bahkan sengaja menjemput bayi tersebut sebelum masuk ke ruang mengajar, Bunda.

"Jadi pak Eko waktu itu masuk ruangan saya, 'Wah, mbak Tata kalau sudah pakai mobil pasti bawa Aira, jadi makanya saya ke sini'. Biasanya saya pakai motor. Terus Pak Eko gendong (Aira) dan izin ajak Aira dibawa ke kelas. Sedangkan saya melanjutkan pekerjaan saya," ujarnya.

"Aira Alhamdulillah anaknya happy tidak gampang nangis, sama siapa aja dia mau dan tidak takut."

"Waktu di kelas sempat saya lihat anteng melihat kakak-kakak mahasiswa. Jujur sebenarnya sedih dan sempat meneteskan air mata karena anak saya yang seharusnya di rumah bermain, tapi harus ikut saya kerja.

Lama berbincang, Agata kemuda menjelaskan alasan ia tak mau menitipkan Aira ke Daycare. Seperti apa kisahnya? Simak di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Bunda, simak juga cara Yannie Kim mengatur waktu main drama Korea dan jaga anak tanpa pengasuh dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TRAUMA KARENA AIRA LAHIR PREMATUR

Asian young woman holding her baby on hands while making notes at the table she working at home

Kisah di Balik Video Viral Dosen Gendong Bayi Saat Mengajar di Kelas, Bikin Haru Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/SeventyFour

Sebagai Bunda yang aktif bekerja, Agata tetap mengutamakan perkembangan anak semata wayangnya, Bunda. Karena dalam beberapa waktu belakang tak dapat menitipkannya pada orang tua, mau tak mau ia membawa serta anaknya ke tempat kerja.

"Kebetulan pimpinan kampus mengijinkan, kadang pekerjaan saya bawa pulang, yang penting tanggung jawab pekerjaan selesai. Meskipun sebenarnya ada rasa enggak enak juga, tapi Alhamdulillah rekan-rekan paham dan mengerti," tuturnya.

Selain tak dapat dititipkan pada orang tua, Agata juga tak bisa memaksa sang suami untuk mengurus Aira sambil bekerja di tempatnya yang lain.

'Ayahnya kerja juga di kampus swasta di Jogja. Cuma, saat ini baru disibukkan dengan tesis, kebetulan dapat beasiswa dari tempat kerjanya. Jadi harus selesai tepat waktu tidak bisa disambi (mengasuh) seperti saya," terangnya.

Banner Dampak Pemberian ASI & Formula

Jika sebagian Bunda berpikir untuk menitipkan anak ke daycare saat bekerja, pilihan tersebut tak berlaku bagi Agata. Bukan apa-apa, ini karena wanita kelahiran Pemalang, 5 Maret 1998 itu merasa tak sanggup karena ada kenangan kurang baik.

"Saya enggak tega titipkan ke daycare. Pernah sekali, tapi tidak saya lanjutkan. Trauma sekali," ujarnya.

Keengganan Agata menitipkan anak ke daycare semata-mata karena ia memiliki kekhawatiran pada sang putri. "Rasanya saya trauma karena Aira lahir prematur dan sering ke RS saat saya cuti (pasca melahirkan)," terangnya.

"Jadi takut rasanya ketika saya titipkan ke daycare."

Dahulu, Aira pernah mengalami kondisi kesehatan yang buruk, Bunda. Karena lahir prematur, ia sempat mengalami sakit kuning hingga 3 bulan lamanya.

"Aira lahir prematur sempat kuning, enggak hilang sampai 3 bulan. Opname di RS, jadi masa cuti saya habis di RS mendengar (suara alat) di ruang NICU, tangisan bayi."

"Saya sebagai new mom sedih, takut dan rasanya gagal pada saat itu menjadi ibu," kenangnya.

Untungnya, kondisi Aira perlahan dan membaik. bahkan kini, ia tumbuh menjadi anak yang sehat, ceria, dan menggemaskan.

"Tapi Tuhan baik. Tuhan berikan Aira sembuh dan menjadi anak yang sehat. Dua kali ikut lomba balita sehat, Alhamdulillah juara 1," tutur Agata.

Selama ikut sang ibunda bekerja, Aira juga tak pernah rewel lho, Bunda. Ia bisa digendong dan diajak main oleh siapapun, tak hanya Pak Eko.

"Anaknya anteng, tidak rewel. Biasanya di gendong dosen yang lain," ujar sang ibunda.


(AFN/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda