Pemimpin Qatar, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al-Thani menjadi tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia versi The Muslim 500 tahun ini, Bunda. Selain dirinya, sang adik yang bernama Al-Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Thani, turut menyita perhatian publik.

Seperti keluarga bangsawan lainnya, baik Emir Tamim maupun Al-Mayassa, mereka memiliki prestasi yang membanggakan. Bunda penasaran dengan kehidupan wanita yang pernah masuk dalam majalah Forbes sebagai wanita paling berpengaruh? Simak fakta-fakta yang Bubun rangkum dari berbagai sumber berikut, ya.

1. Kehidupan pribadi

Pemilik nama lengkap Sheikha Al-Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Thani ini lahir pada 1983, Bunda. ia merupakan saudara perempuan Emir Tamim bin Hamad Al Thani yang saat ini berkuasa di Qatar.

Sang ayah, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani, dahulu memegang kekuasaan sebelum diturunkan pada sang putra. Sedangkan ibundanya, Sheikha Moza binti Nasser Al-Missned.

Ibunda Mayassa juga bukan sosok sembarangan. Ia bertanggung jawab atas pembukaan beberapa institusi akademik kelas dunia di Doha. Di antaranya yakni Universitas Persemakmuran Virginia, Universitas Carnegie Mellon, Universitas Georgetown, Universitas Northwestern, Universitas A&M Texas, Perguruan Tinggi Medis Weill Cornell, dan Universitas Calgary di Qatar.

Sebelum sang kakak, Ayah Mayassa memegang takhta pada 1995 hingga 2013. Sheikh Hamad juga menjadi pendiri Qatar Investment Authority, entitas milik pemerintah yang bertugas mengelola dana kekayaan negara yang dipakai untuk mengelola surplus minyak dan gas alam negara.

2. Pendidikan

Sheikha Al-Mayassa lulus dengan gelar BA dalam ilmu politik dan sastra dari Duke University pada tahun 2005. Selama tahun ajaran 2003-2004, ia belajar di Universitas Paris 1 Pantheon-Sorbonne dan Institut d'Études Politiques de Paris atau yang dikenal sebagai Sciences Po.

3. Karier

Setelah lulus, Sheikha al-Mayassa mendirikan LSM Reach Out To Asia. Ini merupakan organisasi untuk membantu para korban bencana alam di Asia dengan memberikan pendidikan yang berkualitas.

Enggak hanya itu, ia juga menjadi ketua Museum Qatar. Sebelumnya, jabatan tersebut dipegang oleh CEO Museum Qatar, yakni Edward Dolman.

Dalam peran ini, Sheikha al-Mayassa bertanggung jawab untuk mengembangkan acara budaya penting di wilayah tersebut. Pamornya dalam mengemban tugas tersebut juga telah diakui hingga pernah diprofilkan secara ekstensif di The New York Time.

Selain itu, Sheikha Al-Mayassa juga mengetuai Institut Film Doha (DFI) yang ia dirikan pada tahun 2010. Lembaga ini bermitra dengan Festival Film Tribeca untuk memproduksi beberapa iterasi tahunan Festival Film Tribeca Doha.

Pada Februari 2013, DFI mengumumkan pendanaan film fitur senilai $100 juta dengan Participant Media, yakni perusahaan produksi yang didirikan oleh miliarder Jeffrey Skoll.

Selanjutnya, ada pula Fashion Trust Arabia (FTA) yang ia luncurkan pada September 2018. FTA berada di bawah naungan HH Sheikha Moza binti Nasser sebagai ketua kehormatan,  diketuai bersama oleh Sheikha Al-Mayassa dan Tania Fares (Pendiri Fashion Trust).

FTA didedikasikan untuk menemukan serta membina desainer berbakat. Kemudian, Sheikha Al-Mayassa menjadi anggota dewan pengawas di Qatar Foundation. Lalu pada tahun 2018, ia ditunjuk untuk masa jabatan tiga tahun di dewan pengawas Sekolah Desain Rhode Island dan menjadi anggota Dewan Pimpinan Yayasan Demokrasi & Budaya.

Teruskan membaca di halaman berikut ya, Bunda. 

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 3 perubahan gelar pada Kerajaan Inggris usai Ratu Elizabeth II wafat dalam video berikut: