Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Alasan Tak Terduga Pria Australia Nikahi Eks TKW Blitar, Jatuh Cinta Karena...

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Sabtu, 03 Dec 2022 17:28 WIB

Ani eks TKW Blitar
Bukan Eksotis, Ini Alasan Suami Bule Australia Nikahi Eks TKW Blitar Berkulit Coklat/Foto: Instagram @real_ani_ibu_rt

Dalam pernikahan beda negara, salah satu yang paling mencolok dari setiap pasangan yang warna kulit yang berbeda. Biasanya, warga Indonesia memiliki warna yang cenderung gelap dan bule dengan tone putih cenderung pucat.

Bicara soal warna kulit, eks TKW asal Blitar bernama Ani membagikan kisah soal ini bersama sang suami, bule asal Australia. HaiBunda sudah diizinkan untuk mengutip dan membagikan kisah mereka.

Dalam kanal YouTube pribadi, pasangan yang sudah dikaruniai dua orang anak ini menceritakan sebelumnya pernah membuat konten terkait culture shock. Setelah diunggah, ada beberapa komentar netizen yang bertanya soal banyaknya bule yang menikah dengan pasangan dengan warna kulit gelap.

Menanggapi komentar tersebut, Ani kemudian menanyakannya secara langsung pada sang suami. Kira-kira, mengapa kebanyakan bule terlihat lebih memilih pasangan dengan kulit seperti miliknya.

"Ada yang tanya, kebanyakan bule itu suka sama orang Indonesia karena kulitnya yang cenderung coklat, buluk, kayak saya ini buluk, ya?" tanyanya, dikutip dari akun kanal Ani Ibu RT di Australia.

Menanggapi pertanyaan sang istri, Eris kemudian mengatakan bahwa bule memang suka dengan warna kulit lebih gelap. Alasan di baliknya, warna tersebut terlihat lebih sehat daripada milik bule pada umumnya.

Lebih lanjut, Eris juga menyebut banyak bule yang berusaha memiliki warna kulit coklat dengan berjemur ke pantai.

"For bule, its (tanned) healthy. Itu makanya banyak bule yang ke pantai untuk membuat kulitnya menjadi coklat," terangnya.

Ani juga menceritakan usaha banyak perempuan bule 

"Jadi cewek bule juga banyak yang namanya yang iri sama kulit-kulit kita, yang buluk-buluk ini," tutur Ani.

"Mereka sampai semprot (kulit) sana-sini buat mencoklatkan kulit. Karena menurut mereka kulit coklat itu healthy, lebih sehat," lanjutnya.

Selain kisah dari Ani dan Eris, Bubun juga pernah membagikan pengalaman Ulya. Bule asal Rusia ini menikah dengan pria Jawa yang kini tinggal di Lumajang, Jawa Timur.

Lewat akun Instagram @ulianaci, Ulya kerap membagikan kisahnya sebagai warga negara asing yang tinggal di Indonesia dan menjalani pernikahan beda negara. Salah satunya adalah kegiatan menimba air di sumur yang menjadi, Bunda.

"Ketika akan cuci baju dan aku harus 'nimbo banyu'," tulis Ulya dalam keterangan videonya.

Simak kisah selanjutnya di halaman berikut, ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 7 fakta kisah hidup bidan RI bersuami Pria Maroko dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CERITA ULYA CULTURE SHOCK DI INDONESIA

Ulya Bule Rusia

Culture Shock Ulya bule Rusia di Indonesia/Foto: Instagram @ulianaci

Bagi Ulya, menimba air sebelum mencuci adalah culture shock yang menghabiskan banyak energi. Apalagi, mencuci baju merupakan kegiatan yang terbilang sangat rutin.

Namun, kegiatan tersebut tetap harus ia lakukan setiap kali akan mencuci. Meski begitu, Ulya mengakui tetap menikmati momen tersebut, Bunda.

"Menurutku pekerjaan yang walaupun terasa berat, akan dapat menghasilkan hasil yang baik di kemudian hari," ucapnya.

Tak hanya itu, Ulya juga merasa syok ketika pertama kali menghadiri acara pernikahan di desa. Kala itu, ia terkejut mendengar musik dari pengeras suara yang dipasang sangat kencang.

Culture shock lain yang dialami bule mualaf dan berhijab tersebut yaitu dengan makanan di kondangan karena rasanya yang terlalu pedas.

"Bule pertama kali ke kondangan di desa Indonesia, suara sound-nya kok kencang banget? Makanan pedas banget. Lama (acaranya) enggak selesai-selesai," tuturnya.

Pasutri Dapat Momongan Setelah 11 Tahun

Ulya juga pernah terheran-heran ketika melihat buah-buahan di Indonesia. Sebab, buah di Rusia justru lebih murah ketimbang di Tanah Air.

"Buah lebih murah di Rusia. Apel Rp17.000 per kilo, anggur Rp30.000 per kilo, dan raspberry gratis tinggal cari di kebun nenekku," kata Ulya.

Meski dihadapkan dengan banyak peristiwa yang bikin culture shock, Ulya kini sudah bisa beradaptasi. Ulya bahkan telah menganggap ia sukses menjadi orang Indonesia sepenuhnya, Bunda.

"Sepertinya aku sudah bisa jadi orang Indonesia. Karena merasa lemas kalau enggak makan nasi sehari. Kenapa aku sudah jadi orang Indonesia? Karena aku sudah bisa jongkok," ujarnya bergurau.

Ulya juga sudah bisa beradaptasi dengan kuliner Indonesia, Bunda. Ia terbiasa memakan makanan khas Indonesia dan kerap mengajak para tetangga di desa untuk menyantapnya bersama. Tak hanya itu, Ulya sudah bisa berbicara dengan menggunakan logat Jawa.

"Ayo rek, makan pisang goreng. Dimasak sendiri rek. Panas tapi enak rek," kata Ulya.


(AFN/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda