Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Gaslighting Bikin Hubungan Jadi Toxic, Jangan Sampai Bunda Jadi Korban!

Jessica Elisabeth Gunawan   |   HaiBunda

Selasa, 06 Dec 2022 18:45 WIB

Shot of a young woman experiencing a headache in the office
Tanda Gaslighting dalam Hubungan & Bedanya dengan Manipulatif/Foto: Dok. istockphoto

Kekerasan dalam hubungan bukan hanya tentang kekerasan fisik. Tekanan yang menyerang psikologis atau mental pun termasuk dalam kategori kekerasan. Salah satunya, gaslighting

Gaslighting adalah salah satu bentuk manipulasi emosi yang biasa terjadi dalam hubungan tidak sehat. Mengutip Medical News Today, gaslighting adalah bentuk kekerasan psikologis ketika seseorang atau sebuah kelompok membuat orang lain mempertanyakan kewarasan, ingatan, atau persepsi mereka sendiri tentang realitas.

Istilah gaslighting awal mulanya berasal dari sebuah drama teater dan film tahun 1944 berjudul Gas Light. Dikisahkan seorang suami memanipulasi istrinya untuk berpikir bahwa si istri memiliki penyakit mental. 

Si suami meredupkan lampu gas secara perlahan dan diam-diam hingga si istri mengira ia kehilangan akalnya. Tidak hanya itu, si suami juga mengontrol si istri dengan bersikap kasar dan memutuskan hubungan si istri dari keluarga dan teman-temannya. 

Film garapan Alfred Hitchcock ini merupakan gambaran akurat dari hubungan yang penuh pengendalian dan beracun oleh seorang manipulatif. Maka dari itu, para psikolog mulai menamai jenis perilaku kekerasan emosional ini "gaslighting".

Tujuan seseorang gaslighting adalah kekuasaan dan kontrol. Dikutip dari Verywellmind, eorang yang melakukan gaslighting akan menuntun korbannya ke arah yang salah dengan berbagai cara manipulasi. Jenis perilaku ini seringkali berakar pada psikopati atau gangguan kepribadian seperti narsistik, antisosial, dan borderline.

Gaslighting adalah metode untuk mendapatkan kontrol atas orang lain. Gaslighting dikutip dari Medical News Today bekerja dengan menghancurkan kepercayaan seseorang atas diri mereka sendiri sambil meningkatkan rasa kepercayaan atau ketergantungan kepada seorang gaslighter.

Dalam sebuah hubungan, gaslighting dimulai perlahan-lahan. Seorang gaslighter mendapatkan kepercayaan pasangannya di periode “bulan madu”, dalam masa ini sama sekali tidak ada kekerasan yang terjadi. 

Lalu, orang tersebut mulai mengatakan bahwa pasangannya tidak dapat diandalkan, pelupa, atau mentalnya tidak stabil. Lama kelamaan, pasangan yang menjadi korban gaslighting ini mulai mempertanyakan dirinya sendiri dan berpikir bahwa perkataan pasangannya benar.

Semakin sering hal ini terjadi, semakin besar kekuasaan dan pengaruh yang dipegang seorang yang melakukan gaslighting. Nah, apa tanda gaslighting dalam hubungan dan bedanya dengan manipulatif?

Cek halaman selanjutnya, yuk Bun.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.


TANDA GASLIGHTING DAN PERBEDAAN GASLIGHTING DENGAN MANIPULATIF

asian depression sad woman is standing by windows alone at home and thinking negative thoughts

Foto: Getty Images/PonyWang

Tanda gaslighting dalam hubungan

Terdapat tujuh tanda seorang melakukan gaslighting dalam sebuah hubungan dirangkum dari mindbodygreen relationship.

1. Merasa ragu dengan realita

Ketika Bunda mulai mempertanyakan diri hingga di titik tidak tahu harus percaya yang mana, ini merupakan tanda bahwa Bunda di gaslighting. “Hal paling merusak dari gaslighting adalah sulit untuk mempercayai diri sendiri,” ujar terapis Aki Rosenberg dikutip dari mindbodygreen relationship.

2. Seorang gaslighter akan meremehkan perasaan pasangannya

Saat Bunda mencoba untuk mengungkapkan perasaan, seorang gaslighter akan mengatakan, “kamu terlalu sensitif” atau “kamu gak berhak untuk merasakan itu” bahkan “apa yang kamu rasakan tidak pernah masuk akal”.

Banner 6 Doa Anak Agar Sehat

3. Tidak pernah diperbolehkan untuk bicara ketika mengalami konflik

Konflik dalam hubungan sehat akan diselesaikan dengan komunikasi dua arah. Akan tetapi, dalam hubungan dengan seorang gaslighting, Bunda tidak akan diberi kesempatan untuk sekadar berbicara dan menjelaskan sudut pandang,

4. Tidak meminta maaf ketika Bunda mengungkapkan rasa sakit hati

Ketika Bunda mengungkapkan rasa sakit hati kepada pasangan yang kerap gaslighting, ia tidak akan merasa bersalah dan meminta maaf. Sebaliknya ia akan meyakinkan Bunda bahwa seharusnya tidak berpikir atau merasa seperti itu.

5. Bunda disalahkan terus menerus di segala situasi

Sekalipun seorang gaslighter melakukan kesalahan, ia tidak akan mengakui kesalahannya. Malah ia akan memutar balikkan keadaan dengan menyalahkan Bunda. 

6. Muncul perasaan bahwa Bunda tidak bekerja cukup keras dalam hubungan

Pada satu titik, dalam hubungan ini Bunda akan merasa bahwa Bunda tidak menunjukkan usaha yang keras untuk hubungan ini. Ketika Bunda hendak membahas kekhawatiran dalam hubungan, pasangan Bunda akan menyangkal, menyepelekan, dan menyalahkan Bunda. Jika dibiarkan terus menerus, Bunda pun percaya bahwa hubungan ini menjadi tidak sehat karena Bunda.

7. Ketika mencoba untuk menyatakan perasaan, Bunda merasa bersalah

Jika Bunda merasa kesulitan untuk mengungkapkan perasaan hingga mulai merasa bersalah, ini berarti Bunda di gaslighting oleh pasangan. Menurut terapis Mariel Buquè, Ph.D., jika Bunda merasa tidak berdaya dalam hubungan, ini artinya pasangan sudah mengontrol hubungan yang menjadi kunci gaslighting.

Beda gaslighting dengan manipulatif

Gaslighting adalah salah satu taktik manipulatif yang digunakan seseorang untuk memegang kendali orang lain dalam hubungan. Meskipun termasuk salah satu taktik manipulasi, seorang yang manipulatif, belum tentu seorang gaslighting.

Tujuan dari manipulasi dikutip dari verywellmind adalah mengontrol seseorang agar si manipulator mendapatkan keinginannya. Sementara tujuan gaslighting adalah mendapatkan kekuasaan dan kontrol penuh atas korbannya.

“Bentuk manipulasi yang lebih umum adalah tentang mendapatkan apa yang kita inginkan — ‘mempermainkan sistem’ — sedangkan gaslighting adalah tentang mengendalikan orang lain. Dan itu [gaslighting] adalah pola perilaku yang konsisten, baik dalam satu hubungan maupun dalam banyak hubungan,” jelas Dr. Stephanie Sarkis dikutip dari Psychology Today.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda