Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Pramugari Bangkit Usai Dirumahkan, Bisnis Nasi Omzet Rp200 Juta & Ketemu Jodoh

Annisa A   |   HaiBunda

Sabtu, 10 Dec 2022 11:10 WIB

ilustrasi cinta
Ilustrasi/ Foto: iStock

Pandemi COVID-19 yang masuk ke Indonesia pada 2020 lalu telah menyebabkan keterpurukan ekonomi. Banyak pekerja harus menerima nasib malang karena menjadi korban dirumahkan atau PHK.

Hal ini juga dirasakan oleh Qorry Natawijaya, seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai pramugari. Ia harus rela melepas karier yang telah digeluti selam 6 tahun.

"Iya benar (dirumahkan). Sudah 3 tahun di maskapai terakhir. Sudah pernah 2 maskapai, pertama 3 tahun terus di tempatku kemarin 3 tahun," kata Qorry di acara For Your Pagi, dikutip dari kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL.

Meski begitu, dirumahkan tak membuat wanita berdarah Sunda ini putus asa. Qorry mencari peruntungan dengan meneruskan bisnisnya.

Sebelum menjadi korban dirumahkan, Qorry Natawijaya sudah pernah mencoba berbisnis. Kala itu ia menjalankan bisnis kuliner sehat.

"Mulai bisnis dari pas masih terbang itu sudah merintis," ucapnya.

Namun sayangnya, usaha tersebut tidak berjalan lancar sehingga Qorry pun bangkrut. Ditambah lagi, ia harus menjadi korban PHK. Namun ia masih ingin menjalankan bisnis dengan sisa uang yang ada.

Berbekal modal Rp4 juta, Qorry pun memulai bisnis baru yang juga di bidang kuliner. Kecintaannya terhadap Lombok menginspirasi Qorry dalam membangun bisnis kali ini.

Qorry bercerita, ia kerap menyambangi Lombok ketika masih menjadi pramugari. Di sana, ia sangat menyukai kuliner Lombok yaitu nasi balap puyung. Qorry yang tidak memiliki latar belakang budaya Lombok pun berusaha menggali informasi dan melakukan riset mengenai kuliner tersebut.

"Modal Rp4 juta karena sudah habis-habisan. Awalnya bisnis healthy food bangkrut, terus ada uang tinggal segitu tetap mau bisnis. Akhirnya ya sudah dari modal segitu saya coba buka nasi balap puyung. Itu riset dulu ke Lombok," ia bercerita.

"Aku asli Bogor, orang Sunda. Tapi kan sering terbang ke Lombok ya, suka banget tuh sama nasi balap puyung. Kan di sini enggak ada yang jual, ya sudah saya saja yang jual gitu," imbuhnya.

Tak disangka, bisnis tersebut tidak hanya mengantar Qorry ke pintu rezeki melainkan juga bertemu dengan jodoh. Baca di halaman berikutnya.

Saksikan juga video tentang Sinta 'Keong Racun' yang ingin memulai bisnis:

[Gambas:Video Haibunda]



BERTEMU JODOH LEWAT BISNIS

ilustrasi cinta

Ilustrasi/ Foto: iStock

Berawal dari modal Rp4 juta, Qorry Natawijaya memulai bisnis nasi balap puyung khas Lombok usai menjadi korban dirumahkan. Kecintaannya terhadap makanan tersebut membuat Qorry sangat bersemangat dalam menjalani bisnis.

"Ayam balap itu ayam yang disuwir pakai bumbu khas. Makannya dicampur sama kacang, nasinya diaduk," kata Qorry.

Qorry membuka kedai nasi balap puyung di kawasan yang dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta. Tak disangka, ia bertemu dengan jodohnya di sana.

Banner Ciri ASI Basi

Ia berkenalan dengan Evan, pemuda yang membuka bisnis di sebelah kedai milik Qorry. Tak hanya itu, Evan ternyata juga menggeluti profesi yang sama seperti Qorry.

"Kita satu maskapai, saya pramugara. Sekarang masih jadi pramugara," kata Evan.

"Tapi kita ketemunya enggak di kantor. Jadi karena pandemi saya buka usaha, dia buka usaha sampingan, kita cinlok berdua. Jadi areanya benar-benar sampingan. Tapi dibedakan sih karena beda produk," ujarnya.

Kini telah menikah, Evan dan Qorry sama-sama merintis usaha mereka dan saling memberi masukan. Evan saat ini masih berprofesi sebagai pramugara. Sementara itu, Qorry juga kembali mengudara karena diterima bekerja sebagai pramugari di private jet.

"Baru 4 bulan lalu terbang lagi karena masih ingin terbang. Tapi karena freelance jadi terbangnya sekali atau tiga kali sebulan. Jadi lebih jarang kan," ucap Qorry.

Dalam berbisnis, Qorry dan Evan saling berbagi hal untuk memajukan bisnis mereka. Hal itu pula yang membuat mereka semakin lengket, Bunda.

"Palingan dalam hal bisnis kami saling kasih masukan sih sesekali. Tapi kadang kalau ada enggak cocok ujung-ujungnya berantem cuma nanti sayang-sayangan lagi," ujar Evan.

"Tipsnya ya kalau mau usaha itu harus mulai dari sekarang, kalau tidak kan kapan lagi gitu kan. Jangan takut gagal. Kalau gagal coba lagi. Gagal terus, coba terus," sambung Qorry.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda