Kisah Edita Rianti Sukses Bisnis UMKM Ecoprint, Berawal dari Iseng Saat Pandemi

Masyarakat Indonesia memiliki kreativitas yang tinggi sehingga dapat menciptakan berbagai macam produk yang diminati di dalam negeri bahkan dunia, Bunda. Produk-produk ini pun masuk ke dalam kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Sekitar 97 persen lapangan kerja di Indonesia di dominasi oleh sektor mikro. Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki, hal ini telah menjadi peringatan dari Bank Dunia agar Indonesia memiliki lapangan pekerjaan yang lebih berkualitas.

"Lapangan kerja kita itu memang disiapkan 97 persen oleh mikro. Tapi jangan dulu bangga karena bank dunia sudah mengatakan kepada Indonesia untuk memberikan lapangan kerja yang berkualitas," katanya dalam acara Opening Ceremony UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2022, Kamis (15/12/2022).

Untuk meningkatkan lapangan pekerjaan berkualitas, pemerintah perlu mendukung UMKM ini dari segi pembiayaan. Teten pun menyebut masalah ini menjadi PR bersama sehingga perlu dilakukan kolaborasi.

"Karena itu dari segi pembiayaan kita perlu mendukung mereka. Bukan hanya modal kerja tapi juga modal investasi. Itu mungkin PR kita ke depan yang perlu sama-sama kita kolaborasikan," ujarnya.

UMKM eco printing

Salah satu penggiat UMKM yang turut menghadiri acara Brilian Preneur 2022 adalah Edita Rianti, Bunda. Ia merupakan pengrajin Edith House yang bergerak dalam bidang fashion dan aksesori.

Wanita yang akrab disapa Edith ini menampilkan berbagai macam kerajinan mulai dari sepatu, tas, hingga dompet, yang terbuat dari kain atau kulit bermotif dengan teknik ecoprint. Ecoprint sendiri merupakan teknik pemberian warna dan motif pada kain atau media lain dengan bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Koleksi Edith House/ Foto: Mutiara Putri/Tim HaiBunda

Edith bercerita, keisengannya selama masa pandemi pun membuat ia menciptakan karya-karya kreatif yang sangat disenangi oleh masyarakat. Ia juga senang karena pemerintah telah menyediakan banyak program yang mendukung usahanya ini.

"Aku posting, kok minat ya, pada suka. Terus akhirnya berani untuk mengeksplorasi banyak produk-produk sampai akhirnya karena pemerintah juga banyak membuat program-program UMKM," katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat.

"Saya senang belajar, ingin tahu bagaimana sih caranya berbisnis, akhirnya saya ikutin terus kurasi, ikut latihan, sampai ketemu di Brilian Preneur ini," sambung dia.

Edith turut membagikan beberapa tips bagi para Bunda yang ingin mulai membangun usaha. Simak selengkapnya di laman berikutnya, yuk.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan  5 persen.

Jangan lupa lihat lagi video peluang bisnis kuliner tradisional menurut ahli berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

BERKOLABORASI DENGAN ORANG LAIN

Koleksi Edith House/Foto: Mutiara Putri/Tim HaiBunda

Tips memulai bisnis bagi ibu rumah tangga

Ada beberapa tips yang dibagikan oleh Edith jika Bunda ingin mulai membuka bisnis sambil mengurus anak, nih. Berikut ini deretannya:

1. Miliki kemauan yang kuat

Hal pertama yang menjadi poin penting jika Bunda ingin membuka bisnis adalah minat dan kemauan. Tak hanya itu, Edith juga mengatakan Bunda harus selalu belajar dan mencari informasi.

"Kalau menurut aku sih kalau kita punya kemauan, kalau kita juga mau berusaha, pasti semuanya ada jalan. Intinya mau belajar," ujarnya.

2. Kolaborasi dengan orang lain

Setelah berhasil membuka bisnis, jangan lupa untuk berkolaborasi dan berhubungan dengan pebisnis lainnya. Tak hanya bisa menambah keunikan produk, hal ini juga bisa menambah peluang distribusinya.

"Kadang ego para pemilik UMKM itu merasa saya paling pintar, maksudnya sudah aku enggak butuh orang lain. Padahal itu enggak bisa dilakukan," kisah Edith.

3. Pentingnya dukungan keluarga

Yang tak kalah penting dalam membangun usaha adalah dukungan dari orang-orang sekitar khususnya keluarga. Hal ini juga menjadi kunci bagi Edith tentang kesuksesannya membuka bisnis.

"Yang jelas dukungan keluarga itu penting. Saya enggak akan bisa jalan kalau orang-orang yang ada di sekitar saya yang men-support semua kegiatan saya itu tidak mendukung. Kalau suami intinya mau saya berbisnis, tentunya pasti ada proses bergntian menjaga anak dan sebagainya," papar wanita yang berdomisili di Bekasi ini.