Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kehidupan Atalia Pasca Meninggalnya Eril, Jadi yang Terberat Selama 49 Tahun

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 23 Dec 2022 20:20 WIB

Atalia dan Eril
Kehidupan Atalia Pasca Meninggalnya Eril, Jadi yang Terberat Selama 49 Tahun / Foto: Instagram/@ataliapr

Kepergian Emmeril Kahn Mumtadz menjadi momen terberat yang dialami oleh Atalia Praratya di tahun 2022. Ia dan suaminya harus kehilangan putra sulung mereka di usia 22 tahun.

Pemuda yang akrab disapa Eril itu meninggal dunia setelah hilang di Sungai Aare, Swiss pada 26 Mei 2022. Eril kemudian ditemukan di bendungan Engehalde 13 hari kemudian.

Jenazah Eril kini telah dikebumikan di Islamic Center Baitul Ridwan, Cimaung, Jawa Barat. Tujuh bulan berlalu, kepergian Eril masih menjadi kenangan yang sangat membekas di hati Atalia.

Bagi Atalia, tahun ini menjadi yang paling berat dalam hidupnya selama 49 tahun, Bunda.

"Tahun 2022 itu tahun yang paling berat buat saya dan kak Emil. Selama menjalani hidup aku yang sekarang sudah 49 tahun, kayaknya enggak ada yang seberat kita lalui ini," ungkap Atalia, dikutip dari kanal YouTube CXO Media.

Mendapati banyak cobaan di tahun 2022, Atalia Praratya sampai berpikir keras dan mencari kesalahan apa yang telah ia serta suaminya perbuat.

"Tahun ini luar biasa, sampai saya berpikir, salah saya dan Kang Emil apa?" batinnya.

Atalia tak memungkiri bahwa hatinya merasa sangat tersayat ketika menemukan sang putra dalam keadaan sudah tak bernyawa. Dunia terasa begitu gelap pada saat itu. Namun ia dan keluarganya harus tetap melangkah, Bunda.

"Ini kejadian luar biasa yang kalau saya disuruh menghilang kayaknya tidak bisa. Ini adalah sesuatu yang baru buat saya dan keluarga. Istilahnya kalau sudah kecemplung, kita berenang sampai ke ujung sampai selamat. Kita berusaha keluar dari situasi yang ada," tutur Atalia.

Sambil berusaha menyembuhkan luka, Atalia mencoba menyibukkan diri. Hal itu ia lakukan untuk mengontrol perasaannya, Bunda.

Atalia Praratya mencoba fokus untuk menyelesaikan kuliah S3 demi menghapus kesedihan yang dia alami. Ternyata, hal tersebut justru membawa Atalia ke gerbang sarjana lebih cepat. Ia kini telah menyandang gelar Doktor, Bunda.

"Saya mencoba untuk sibuk agar dapat me-manage perasaan. Kalau malam kadang-kadang masih nangis, tapi siangnya sibuk. Apalagi waktu itu lagi sibuk kuliah S3, ikut kegiatan organisasi, pokoknya gimana caranya supaya enggak ada di dalam situasi kesedihan," ia bercerita.

Atalia juga menceritakan bagaimana mendiang sang putra memotivasinya untuk terus menyelesaikan kuliah S3. Baca di halaman setelah ini.

Saksikan juga video tentang ungkapan rindu Atalia terhadap sang putra:

[Gambas:Video Haibunda]



DUKUNGAN ERIL UNTUK IBUNDA

Atalia dan Eril

Atalia dan Eril / Foto: Instagram/@ataliapr

Meski telah tiada, Emmeril Kahn Mumtadz tetap menjadi semangat terbesar Atalia untuk menyelesaikan kuliah S3 yang tengah ia jalani sejak sebelum pandemi.

Atalia bercerita, ia dan Eril sempat sama-sama berjanji untuk menyelesaikan kuliah di tahun 2023. Hal itu terus menjadi dorongan Atalia untuk meraih gelar Doktor, Bunda.

"Waktu itu aku sempat janji sama Eril buat lulus bareng di 2022. Jadi pokoknya aku harus lulus, aku kejar itu dosen. Yang bikin aku lama juga karena pandemi, karena aku kan kuantitatif jadi harus sebar kuisioner," ia bercerita.

Banner Hari Pertama Masuk Sekolah

Atalia juga mengenang bagaimana Eril kerap membantunya menyelesaikan disertasi. Bahkan ketika sakit, Eril senantiasa memberikan bantuan kepada ibunda.

"Dia (Eril) ngajarin aku. Jadi yang mendorong aku masuk kuliah S2 dan S3 itu dia. Dia pintar banget, kuat di hitungan. Saat dia sakit juga dia mengajari aku matematika," ungkap Atalia.

"Ketika selesai jadinya aku gemetar. Saat aku lulus rasanya kayak plong, tapi ada rasa 'Ini harusnya aku (lulus) bareng sama dia'," sambungnya.

Atalia mengatakan, kepergian Eril menjadi berkah yang luar biasa untuk keluarga mereka. Ia dan Emil justru merasakan rasa syukur yang luar biasa, Bunda. Ada banyak kebahagiaan yang mereka dapatkan meski harus mengalami kepedihan sebelumnya.

"Kebaikan dan kemuliaan dari seseorang yang meninggalkan kami ini ternyata luar biasa. Justru akhirnya rasa syukur yang muncul," kata Atalia.

"Di balik itu juga ada kebahagiaan. Aku percaya bahwa Allah itu sudah punya rencana pada setiap manusia. Itu mengapa ada pepatah mengatakan bahwa badai pasti berlalu, ya itu benar adanya," imbuhnya.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda