moms-life
Hati-hati, Bun! Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Procrastination, Kebiasaan Suka Menunda-nunda
Kamis, 12 Jan 2023 19:45 WIB
Procrastination merupakan tindakan menunda atau tindakan yang tidak diperlukan. Ini adalah masalah umum yang dapat menyebabkan banyak masalah, seperti kehilangan peluang dan meningkatnya stres.
Beberapa peneliti mendefinisikan procrastination sebagai bentuk kegagalan pengaturan diri yang ditandai dengan penundaan tugas yang tidak rasional meski konsekuensinya berpotensi negatif.
Tidak peduli seberapa besar Bunda berkomitmen dan terorganisir, kemungkinan besar Bunda telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk pengejaran sepele, seperti menonton TV, lama menatap layar handphone, hingga berbelanja online, ketika Bunda seharusnya menghabiskan waktu tersebut untuk mengerjakan tugas.
Dalam kebanyakan kasus, penundaan bukanlah tanda masalah serius. Ini adalah kecenderungan umum bahwa kebanyakan orang menyerah pada titik tertentu. Meski demikian, Bunda perlu tahu apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya.
Penyebab procrastination
Salah satu faktor terbesar yang menyebabkan seseorang memiliki kebiasaan menunda-nunda adalah anggapan bahwa mereka perlu merasa terinspirasi atau termotivasi untuk mengerjakan tugas pada saat tertentu.
Kenyataannya adalah jika Bunda menunggu sampai berada dalam kerangka berpikir yang benar untuk melakukan tugas-tugas tertentu (terutama yang tidak diinginkan), mungkin Bunda akan menemukan bahwa waktu yang tepat tidak pernah datang dan tugas tidak pernah selesai.
Berikut adalah beberapa faktor lain yang menyebabkan procrastination:
1. Akademik
Melansir dari laman Verywell Mind, para peneliti menyarankan bahwa procrastination dapat sangat diucapkan di kalangan siswa. Analisis meta tahun 2007 yang diterbitkan dalam Buletin Psikologis menemukan bahwa 80 persen sampai 95 persen mahasiswa sering menunda-nunda, terutama ketika perlu menyelesaikan tugas dan kursus.
Menurut peneliti tersebut ada juga beberapa distorsi kognitif utama yang menyebabkan penundaan akademik, sebagai berikut:
- Melebih-lebihkan berapa banyak waktu yang tersisa untuk melakukan tugas.
- Melebih-lebihkan seberapa termotivasi mereka di masa depan.
- Meremehkan berapa lama aktivitas tertentu akan selesai.
- Asumsikan secara keliru bahwa mereka perlu berada dalam kerangka berpikir yang benar untuk mengerjakan suatu proyek.
2. Depresi
Procrastination juga bisa menjadi akibat dari depresi. Perasaan putus asa, tidak berdaya, dan kekurangan energi dapat mempersulit untuk memulai dan menyelesaikan tugas yang paling sederhana.
Depresi juga dapat menimbulkan keraguan diri. Ketika Bunda tidak tahu bagaimana menangani suatu proyek atau merasa tidak aman dengan kemampuan Bunda, mungkin akan lebih mudah untuk menundanya.
3. Obsessive-Compulsive Disorder(OCD)
Procrastination juga cukup umum pada orang dewasa dengan gangguan obsesif-komplusif. Salah satu alasannya adalah bahwa OCD sering dikaitkan dengan perfeksionisme maladaptif, yang menyebabkan ketakutan untuk membuat kesalahan baru, keraguan apakah Bunda melakukan sesuatu dengan benar, dan khawatir dengan ekspetasi orang lain terhadap Bunda.
Orang dengan OCD juga sering memiliki kecenderungan kebimbangan, menyebabkan mereka menunda-nunda daripada membuat keputusan.
4. ADHD
Banyak orang dewasa dengan attention-deficit/hyperactivity disorder (AHDH) bergumul dengan procrastination. Saat Bunda begitu teralihkan oleh rangsangan dari luar, serta pikiran internal, akan sulit untuk memulai suatu tugas, terutama jika tugas itu sulit atau tidak menarik bagi Bunda.
Dampak negatif dari procrastination
Hanya dalam kasus di mana penundaan menjadi kronis dan mulai berdampak serius pada kehidupan sehari-hari seseorang, hal itu menjadi masalah yang lebih serius. Dalam kasus seperti itu, bukan hanya masalah memiliki keterampilan manajemen waktu yang buruk, itu adalah bagian utama dari gaya hidup mereka.
Kebiasaan suka menunda-nunda ini bisa berdampak serius pada sejumlah bidang kehidupan, termasuk kesehatan mental dan kesejahteraan sosial, profesional, dan finansial seseorang.
- Tingkat stres dan penyakit yang lebih tinggi.
- Peningkatan beban ditempatkan pada hubungan sosial.
- Kebencian dari teman, keluarga, rekan kerja, dan sesama siswa.
- Konsekuensi tunggakan tagihan dan pengembalian pajak penghasilan.
Cara mengatasi procrastination
Ada sejumlah hal yang dapat Bunda lakukan untuk melawan procrastination dan mulai menyelesaikan pekerja lebih tepat waktu. Bunda perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut ini.
1. Membuat daftar tugas
Untuk membantu Bunda tetap di jalur yang benar, pertimbangkan untuk menempatkan tanggal jatuh tempo di sebelah setiap item yang akan dikerjakan.
2. Jadilah realistis
Saat menetapkan jadwal, siapkan diri Bunda untuk menyelesaikan tugas. Proyek sering memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan, jadi siapkan waktu ekstra. Cari cara untuk mempermudah diri Bunda.
3. Pecah tugas menjadi beberapa item
Ketika tugas tampak banyak, penundaan sering terjadi. Jadi, bagaimana Bunda bisa memecah tugas itu menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola?
Misalnya, jika ingin menulis sebuah buku, Bunda dapat memilih untuk membuat garis besar, mengidentifikasi setiap bab, mencari tahu bagian-bagian dalam bab tersebut, dan berkomitmen untuk menulis satu segmen pada satu waktu.
Membaginya seperti ini akan membantu Bunda merasa tidak terlalu kelelahan dan lebih berdaya untuk menyelesaikan tugas.
4. Kenali tanda-tanda peringatannya
Perhatikan setiap pikiran tentang penundaan dan lakukan yang terbaik untuk menahan keinginan tersebut. Jika mulai berpikir untuk menunda-nunda, paksa diri Bunda untuk menghabiskan beberapa menit mengerjakan tugas Bunda.
5. Hilangkan gangguan
Tanyakan pada diri sendiri apa yang paling menarik perhatian Bunda, dan matikan sumber gangguan tersebut agar Bunda bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui terkait procrastination, mulai dari penyebab, dampak buruk, hingga cara mengatasinya. Meski kebiasaan suka menunda-nunda bukan masalah yang besar, jika dibiarkan untuk akan memberikan dampak negatif untuk Bunda.
Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga video 6 ciri seseorang mengalami daddy issue dan cara mengatasinya yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa/som)