Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Gejala Sindrom Progeria yang Dialami Puspa Sari, Dikira Alergi Ternyata Penuaan Dini di Usia 10 Thn

Tim HaiBunda & Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Selasa, 17 Jan 2023 16:37 WIB

Puspa Sari
Gejala Sindrom Progeria yang Dialami Puspa Sari, Dikira Alergi Ternyata Penuaan Dini di Usia 10 Thn / Foto: Tangkapan Layar YouTube TRANS7 OFFICIAL

Kisah Puspa Sari yang viral karena mengalami penuaan dini sejak usia 10 tahun tengah menjadi sorotan. Ia mengidap kondisi langka bernama sindrom progeria.

Sindrom tersebut dialami Puspa Sari setelah memasuki usia 10 tahun. Pada mulanya, ia mengalami sejumlah gejala yang dikaitkan dengan kondisi alergi.

Dokter mendiagnosis Puspa Sari mengalami alergi biasa, Bunda. Ia sering mengalami biduran hingga bentol-bentol.

"Awalnya itu biduran, bentol-bentol. Pas diperiksa itu (dibilang) cuma alergi biasa doang," ujar Puspa Sari dalam acara FYP, dikutip dari YouTube TRANS7 OFFICIAL.

Kendati demikian, gejala justru berkembang semakin parah dengan kondisi yang tidak biasa. Puspa Sari menyadari perubahan fisik pada bagian telinganya. Dokter kemudian menyebutkan bahwa ia mungkin saja bukan mengalami alergi.

"Pas lama-kelamaan di telinga sudah lembek, diperiksa lagi, (katanya) ini sudah yang lain (bukan alergi). Jadi telinga aku enggak kayak orang-orang seperti biasa, jadi lembek," tuturnya.

Puspa Sari mengonsumsi banyak jenis obat tanpa mengetahui dengan pasti apa penyakit yang dideritanya. Ia baru tahu dirinya mengidap sindrom langka ketika SMA.

"Baru tahu (kondisi) tamat SMA, kalau ini adalah sindrom yang sangat langka sekali. Waktu itu dokter bilang (sindrom) progeria," cerita Puspa Sari.

Mengutip dari Mayo Clinic, sindrom progeria atau dikenal sebagai sindrom Hutchinson-Gilford adalah kelainan genetik progesif yang sangat langka. Sindrom ini menyebabkan anak-anak menua dengan cepat.

Pada umumnya, anak-anak dengan sindrom progeria tampak normal saat dilahirkan. Harapan hidup rata-rata untuk anak dengan progeria adalah sekitar 13 tahun, dengan masalah jantung atau stroke sebagai penyebab kematian utamanya.

Namun kini, wanita kelahiran 1994 itu sudah 18 tahun hidup dengan sindrom progeria. Puspa Sari juga sudah melewati masa-masa sulit ketika ia di-bully saat SD.

Apakah semua pengidap sindrom progeria mengalami gejala seperti yang dialami oleh Puspa Sari? Baca pemaparan di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang growth sprut atau percepatan pertumbuhan pada bayi

[Gambas:Video Haibunda]



GEJALA SINDROM PROGERIA YANG LANGKA

Back of a baby with a teddy bear

Ilustrasi Gejala Sindrom Progeria / Foto: iStock

Anak dengan sindrom progeria biasanya tak menunjukkan gejala ketika dilahirkan. Namun mereka akan mulai mengalami tanda-tanda awal seperti tumbuh lambat dan rambut rontok di usia satu tahun.

Gejala kemudian dapat berkembang dengan pesat dan baru disadari di kemudian hari, Bunda. Berikut ini gejala sindrom langka progeria, dilansir Web MD:

Gejala sindrom progeria yang langka

  • Pertumbuhan yang lambat (berat badan dan tinggi badan sulit naik)
  • Kepala yang berukuran lebih besar
  • Mata yang berukuran lebih besar dan tidak bisa ditutup secara sempurna
  • Rahang bawah cenderung kecil
  • Hidung tipis dengan ujung 'berparuh'
  • Telinga yang menonjol
  • Pembuluh darah yang terlihat dari permukaan kulit
  • Pertumbuhan gigi lambat dan tidak normal
  • Suara bernada tinggi
  • Kehilangan lemak tubuh dan otot
  • Rambut rontok, termasuk bulu mata dan alis
  • Kulit tipis dan keriput yang menunjukkan bintik-bintik
Banner 13 Cara agar Bayi Cerdas Sejak dalam Kandungan

Seiring bertambahnya usia anak-anak dengan progeria, mereka mendapatkan penyakit yang biasanya diderita orang usia 50 tahun ke atas.

Beberapa penyakit yang dapat mengintai mereka di usia dini yaitu pengeroposan tulang, pengerasan pembuluh darah, stroke, dan penyakit jantung.

Gejala progreria sebenarnya dapat dideteksi dengan rutin melakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak. Apabila Bunda melihat gejala tersebut, segera bawa Si Kecil ke dokter anak.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menguji pendengaran dan penglihatan, mengukur denyut nadi dan tekanan darah, serta membandingkan tinggi dan berat badan anak Bunda dengan anak lain dari usia yang sama.

Bunda mungkin juga perlu menemui spesialis genetika medis yang dapat memastikan diagnosisnya dengan tes darah. Sebelum tes darah genetik tersedia, dokter hanya bisa mendiagnosis progeria dengan rontgen dan observasi.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda