Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Puspa Sari Alami Penuaan Dini Sejak Usia 10 Thn, Sempat Berobat & Bekerja di Malaysia

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Jumat, 20 Jan 2023 12:40 WIB

Puspa Sari
Puspa Sari/Foto: Dok. Pribadi Puspa Sari

Kehidupan Puspa Sari saat ini memang tengah disorot publik, Bunda. Wanita kelahiran Sigantang, Sumatera Barat, 20 Juli 1994 ini menjalani hidup sambil berjuang menghadapi sindrom langka sejak berusia 10 tahun.

Sindrom ini dikenal sebagai progeria atau Hutchinson-Gilford. Ini merupakan kelainan genetik progesif yang sangat langka dan menyebabkan anak menua dengan cepat.

Puspa mengungkapkan bahwa pada awalnya, kondisi tersebut muncul selayaknya biduran di kulit. Berbeda dari biduran pada umumnya, ia justru tak merasakan gatal yang berarti.

Keluarga hingga orang yang dipercayai dapat mengobati penyakit di tempat tinggalnya dahulu, juga mengira Puspa hanya mengalami biduran yang disebabkan udara dingin semata. Terlebih, kampung tempat tinggal Puspa dahulu memang dikenal sebagai wilayah dengan suhu yang rendah.

Saat itu, Puspa hanya diberi ramuan semacam herbal untuk menghangatkan tubuh. Namun karena yang dialaminya bukan karena disebabkan kedinginan maka kondisi kulitnya terus tak menunjukkan perubahan berarti.

Lama-lama, Puspa melihat tanda lainnya dari telinga yang berubah. Saat masih di bangku sekolah dasar, cuping telinganya melembek selayaknya nenek-nenek dan menyebar ke kulit wajah lain.

Kondisi tersebut tentu berat bagi Puspa yang masih begitu belia. Selama di sekolah, ia pernah mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari teman-teman karena penampilannya yang tak lagi sama.

Puspa pernah dibawa orang tuanya untuk berobat ke rumah sakit di Sumatra Utara. Dalam pemeriksaan tersebut, dokter menyarankannya untuk mencoba perawatan di luar negeri.

Bertolak ke Malaysia

Puspa kemudian memutuskan untuk ke Malaysia seusai menyelesaikan bangku SMA. Di sana, ia mencoba untuk mencari pengobatan untuk kondisi yang dialami.

Akan tetapi, sindrom penuaan dini ini belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Dokter hanya sebatas menyarankan bedah plastik untuk memperbaiki tekstur kulit wajah atau konsumsi kolagen demi merawat kulitnya tetap dalam kondisi terbaik.

Kondisi yang Puspa alami ini memang benar-benar membuat wajahnya seperti orang tua. Penyakit ini hanya menyerang kulit bagian wajah, yang lama-lama mulai ke daerah lain seperti tangan.

"Cuma wajah, sedikit-sedikit di kulit tangan. Yang lain-lain enggak, organ dalam baik, stamina baik, enggak seperti orang tua. Kondisiku, cuma menyerang kulit saja," ujarnya kepada HaiBunda melalui sambungan telepon, baru-baru ini.

Sayangnya, melanjutkan perawatan hingga lakukan tindakan bedah yang disarankan bukan menjadi pilihan yang tepat bagi Puspa, Bunda. Katanya, situasi perekonomian keluarga tak bisa mendukung upaya tersebut.

Bekerja di dapur

Kemudian, Puspa pun mencoba cari peruntungan di sana. Memiliki seseorang yang telah dikenal keluarga, ia kemudian melamar ke satu tempat kerja dan bekerja di dapur sebagai juru memasak.

"Melamar di tempat kerja itu, kayak dapur. Lamarnya juga enggak kayak di Indonesia, di sana kayak ada tulisan 'dicari pekerja' terus aku tanya dan bisa ikut bantu," ujarnya.

Puspa mengatakan bahwa atasannya di tempat kerja menerima kondisi sindrom langka yang dialaminya dengan baik. Sejak awal, ia langsung membeberkan soal sindrom yang diidap dan itu tak membuat kendala berarti selama ia bekerja.

"Aku langsung blak-blakan cerita kondisi yang sebenarnya, 'Saya enggak lebih tua dari ibu, ini cuma karena saya sakit', 'oh, gitu...'. Sudah seperti itu."

"Di sana baik-baik, bahkan aku yang dipercaya pegang kunci. Sampai sekarang masih telepon (bos), diminta balik lagi saja (ke Malaysia)," tuturnya.

Tak sebentar, Puspa menetap di Negeri Jiran selama kurang lebih tujuh tahun lamanya, Bunda. Sampai pada akhirnya, sang ibunda meminta Puspa kembali pada Oktober 2021 lalu

"Ibu minta pulang saja, rindu," tutur putri keempat dari enam bersaudara tersebut.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

simak juga soal PCOS yang sering disebut penghambat hamil dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CARA PUSPA SARI MENGHADAPI KOMENTAR JAHAT

puspa sari

Puspa Sari/Foto: Foto: YouTuber Trans 7 Official

Kini, sindrom langka tersebut sudah 18 tahun menemani hidupnya. Walau begitu, semangatnya terlihat turus membara.

Selama kurang lebih dua tahun lamanya di Indonesia, Puspa kini tinggal di Bekasi bersama keluarganya yang lain. Tak hanya membuat konten di media sosial TikTok, Puspa memiliki kesibukan lainnya di rumah.

Sebagai informasi, Puspa sendiri memang sudah dikenal netizen di platform tersebut, Bunda. Hingga artikel ini ditulis, ia telah memiliki lebih dari 131 ribu pengikut dengan jumlah likes mencapai 1,7 juta.

Ya, Puspa Sari memang memiliki pamor yang cukup besar di TikTok. Laman media sosialnya itu banyak diisi dengan video berisi cerita untuk menjawab rasa penasaran netizen.

Banner Imlek 2023

Selain itu, Puspa juga sudah sering menerima endorse. Katanya, produk yang diterima beragam. Namun satu-satunya yang ia tolak yakni produk kecantikan.

"Kalau make-up atau skincare aku tolak, karena aku enggak pakai. Masa aku bilangnya pakai dan ngaku kulit jadi ini-itu padahal enggak. Aku enggak mau bohong," ujarnya.

Seperti konten kreator lain, Puspa juga pernah mendapatkan perilaku tak menyenangkan selama aktif di TikTok. Komentar jelek dan menyakiti pernah ia terima. Akan tetapi, Puspa mengaku tak ambil pusing.

"Yang sempurna, yang biasa-biasa saja dapat bully. Ya apalagi yang seperti ini," katanya.

"Bully secara langsung enggak ada, tapi di media sosial itu ada. Ada yang bilang 'Mukanya nenek-nenek tapi suaranya kayak 20-an'," kenangnya sambil tertawa.

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

PESAN UNTUK ORANG BAIK YANG MENDUKUNGNYA

puspa sari

Idap Sindrom Langka Menjadi Tua, Begini Cara Puspa Sari Menghadapi Komentar Jahat di Medsos/Foto: Foto: YouTuber Trans 7 Official

Meski kebal bully, Puspa mewanti-wanti satu hal yang membuatnya enggak bisa diam. Katanya, bullyan yang menyudutkan pada orang tua, rasis, dan mengarah ke agama, ia akan langsung bertindak.

"Kalau soal fisik, ya sudah lah enggak apa-apa. Aku juga anggapnya orang yang seperti itu masih bocil (anak-anak)," katanya.

"Tapi kalau sudah sampai ngomongin orang tua, rasis, apalagi ke agama, itu aku langsung marahin," katanya.

Ketegasannya terhadap orang-orang yang mem-bully ke arah SARA memang pernah ia buktikan secara langsung. Puspa mengingat satu momen, saat live ia langsung merespon kalimat negatif dari oknum tersebut.

"Pernah waktu live aku marahin langsung. Awalnya komentar itu (bully) sudah ditanggapi sama followers baik jadi komentarnya hilang. Tapi aku juga ngelihat, jadi langsung saja," terangnya.

Pada kesempatan ini, Puspa juga memberikan beberapa pesan untuk orang-orang yang sudah bersikap baik kepadanya, Bunda. Puspa berharap, perilaku tersebut juga bisa dirasakan oleh orang lain agar juga mendapat dukungan.

"Buat orang-orang yang men-support aku, terima kasih. Selalu berkata yang baik, menyemangati aku."

"Aku berharap bukan aku doang yang kalian semangati, karena di luar sana juga banyak yang juga membutuhkan, seperti anak-anak atau seseorang yang memiliki 'something' membuat mereka down. Dengan kehadiran kalian yang mengasih support, sangat membantu sekali," ujarnya.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda