moms-life
Pajak di Jerman Capai 45 Persen, WNI Ungkap Nikmatnya Fasilitas hingga Pendidikan Gratis
Jumat, 27 Jan 2023 21:05 WIB
Keuntungan pajak juga sangat dirasakan untuk penduduk yang ingin berkeluarga di Jerman, Bunda. Berbeda dari negara lain, pemerintah Jerman akan memberikan berbagai manfaat dan bantuan kepada setiap penduduk yang sudah berkeluarga. Terutama jika salah satu pasangan tidak bekerja.
"Kalau kalian mau membangun keluarga di Jerman ini lebih gila lagi fasilitasnya. Misal kalau istri enggak kerja, kita bakal dapat keringanan pajak yang lumayan sehingga gajinya tetap cukup untuk hidup sekeluarga," kata Irwan.
Meski pajak di Jerman mahal, keluarga dengan kondisi tersebut dapat mendapatkan keringanan. Keuntungan juga dirasakan oleh para Bunda yang melahirkan. Salah satunya, Bunda bisa mengambil cuti yang cukup panjang.
"Terus kalau kalian punya anak di sini juga nyaman banget ya. Sudah enggak perlu pusing. Biaya persalinan gratis, cuti melahirkan bisa tahunan, dan gajinya tetap dibayar," ungkap Irwan.
"Rata-rata orang cuti melahirkan di sini itu 1-2 tahun per anak. Gaji kalian bakal dibayari sama pemerintah selama 14 bulan," lanjutnya.
Irwan memaparkan, para Bunda yang telah memiliki anak bisa mengambil cuti hingga bertahun-tahun namun tetap dibayar gaji. Adapun gaji yang mereka dapatkan adalah 65 persen dari gaji bersih, dengan jumlah maksimal Rp30 juta per bulan.
Tak hanya Bunda, membesarkan anak merupakan tanggung jawab Ayah. Oleh karena itu, pemerintah Jerman memberikan bantuan kepada mereka dalam mencukupi kebutuhan anak. Pemerintah akan menanggungnya hingga anak duduk di bangku kuliah, lho.
"Sudah gitu, kalian masih bakal dikasih uang lagi buat membesarkan anak kalian. Jumlahnya Rp4 juta per bulan per anak, sampai anak itu lulus kuliah. Jadi kalau anaknya 5 ya berarti Rp20 juta per bulan ya," ujarnya.
Lebih dari itu, masyarakat Jerman dapat bekerja tanpa takut menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Di negara tersebut, jarang sekali terjadi PHK.
Meski pun PHK terjadi secara tak diduga, pemerintah dan perusahaan akan bertanggung jawab dengan tetap memberikan gaji bagi yang terdampak.
"Belum lagi, di Jerman itu enggak gampang di-PHK. Misal apes sampai benar-benar di-PHK pun, 60 persen dari gaji kalian tetap dibayari sama negara selama setahun," ucap Irwan.
"Jadi di Jerman, manusia benar-benar dimanusiakan ya. Beda kalau sama negara lain," imbuhnya.
(anm/som)