
moms-life
Penyebab Vagina Berdenyut dan Cara Mengatasinya, Bunda Pernah Mengalami?
HaiBunda
Selasa, 07 Feb 2023 21:55 WIB

Vagina berdenyut merupakan salah satu gejala dari nyeri vulva yang dialami oleh sebagian wanita. Beberapa wanita mengalami rasa sakit dan tidak nyaman pada area tersebut.
Vulva adalah jaringan di sekitar lubang vagina. Ini termasuk lipatan kulit luar, yang disebut labia mayora, dan lipatan dalam, disebut labia minora.
Nyeri vulva bisa menjadi gejala sementara dari infeksi atau cedera, tetapi dalam beberapa kasus, ini bisa menjadi gejala kronis tanpa penyebab yang diketahui.
Gejala nyeri vulva
Kebanyakan wanita dengan nyeri vulva melaporkan rasa tidak nyaman yang terbakar, menyengat, atau berdenyut di area vagina. Terkadang, rasa sakitnya konstan. Di lain waktu, hanya terasa saat ada tekanan di area tersebut. Tekanan tersebut dapat disebabkan oleh:
- Seks
- Memasukkan tampon
- Duduk
- Mengenakan celana ketat
Penyebab vagina berdenyut
Vagina berdenyut bisa menjadi tanda nyeri vulva. Nyeri vulva tidak menular, juga tidak menyebar melalui hubungan seks. Itu juga bukan tanda kanker, Bunda. Para peneliti telah melihat hubungan antara nyeri vulva dengan beberapa kondisi dan faktor pada beberapa wanita, seperti berikut ini:
1. Infeksi jamur berulang
Melansir dari laman Healthline, para peneliti berteori bahwa beberapa infeksi jamur meningkatkan produksi serabut saraf pada tikus. Serabut saraf yang meningkat mengakibatkan lebih banyak nyeri vulva.
Studi tersebut menggunakan tikus, bukan manusia, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan hubungan antara infeksi jamur dan nyeri vulva pada wanita.
2. Gangguan genetik
Beberapa wanita dilahirkan dengan perbedaan genetik yang menyebabkan sel bereaksi berlebihan terhadap peradangan atau hormon. Itu bisa menyebabkan rasa sakit saat peradangan terjadi di daerah vulva. Peradangan jaringan membengkak, terisi lebih banyak darah, dan terasa panas, serta sakit.
3. Trauma fisik atau seksual
Ujung saraf vulva bisa rusak saat melahirkan, pelecehan seksual, atau seks tanpa pelumasan vagina yang cukup. Aktivitas yang memberi banyak tekanan pada daerah vagina, seperti bersepeda atau menunggang kuda, juga dapat merusak ujung saraf dan jaringan.
4. Alergi
Sabun, gel, dan produk deodoran wanita dapat menyebabkan reaksi alergi di daerah vulva pada beberapa wanita. Itu bisa menyebabkan iritasi, peradangan, dan rasa sakit.
5. Gangguan dasar panggul
Melansir dari laman detikcom, gangguan dasar panggul pada wanita dapat menyebabkan kejang otot di area sekitar panggul. Pada kondisi tersebut, sensasi yang dirasakan bisa berupa getaran di dalam atau di dekat area vagina. Pasalnya, vagina didukung oleh jaringan otot. Otot tersebut bisa berkedut karena berbagai alasan seperti:
- Perasaan cemas
- Kelelahan
- Mengonsumsi alkohol atau kafein
- Efek samping karena obat tertentu
Cara mengatasi vagina berdenyut dengan pengobatan rumahan
Melansir dari laman Mayo Clinic, berikut adalah beberapa kiat yang dapat membantu Bunda untuk mengatasi masalah kesehatan yang satu ini:
1. Kompres dingin
Cobalah untuk kompres dingin atau menggunakan gel khusus. Tempatkan langsung di area genital luar Bunda untuk mengurangi rasa sakit dan gatal.
2. Berendam di bak mandi
Dua hingga tiga kali sehari, cobalah untuk berendam air hangat atau air dingin dengan garam Epsom atau oatmeal koloid selama lima sampai 10 menit.
3. Hindari pantyhose ketat dan celana dalam berbahan nylon
Pakaian ketat membatasi aliran udara ke area genital Bunda, seringkali menyebabkan peningkatan suhu dan kelembapan yang dapat menyebabkan iritasi. Kenakan pakaian dalam katun berwarna putih untuk meningkatkan ventilasi dan kekeringan.
4. Hindari menggunakan tampon atau pembalut deodoran
Deodoran dapat menyebabkan iritasi. Jika pembalut mengiritasi, ganti ke pembalut katun 100 persen.
5. Hindari aktivitas yang menekan vulva
Bunda juga perlu menghindari aktivitas yang menekan vulva, seperti bersepeda atau menunggang kuda.
6. Bersihkan dengan lembut
Menggosok area yang terkena dengan kasar atau terlalu sering mencuci dapat meningkatkan iritasi. Sebagai gantinya, gunakan air biasa untuk membersihkan vulva dengan lembut menggunakan tangan dan tepuk-tepuk hingga kering. Setelah mandi, oleskan emolien bebas pengawet, seperti petroleum jelly biasa, untuk menciptakan penghalang pelindung.
7. Menggunakan pelumas
Jika Bunda aktif berhubungan seksual dengan suami, oleskan pelumas sebelum berhubungan seks. Hindari menggunakan produk yang mengandung alkohol, perasa, atau bahan penghangat dan pendingin.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui ketika vagina terasa berdenyut. Coba lakukan beberapa pengobatan rumahan tersebut untuk mengurangi gejalanya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga video 7 penyebab sakit pada selangkangan yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
15 Minuman yang Bagus untuk Kesehatan dan Kecerdasan Otak, Mudah Dibuat Bun!

Mom's Life
Ada Benjolan di Labia Minora, Apa Penyebabnya dan Bagaimana Cara Mengobatinya?

Mom's Life
Vulvodinia: Nyeri pada Bibir Vagina dan Cara Mengatasinya di Rumah

Mom's Life
5 Penyebab Vagina Kering dan Cara Mengatasinya

Mom's Life
10 Manfaat Cocor Bebek untuk Kesehatan, Atasi Keputihan hingga Cegah Uban

Mom's Life
Bunda Wajib Tahu! Seperti Ini Lho Haid yang Normal
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda