Cerita Agnez Mo Kangen Sambal Terasi Sampai Bawa Cobek ke Amerika

Berkarier sejak kecil, Agnez Mo sukses melebarkan sayap hingga ke kancah internasional. Mantan artis cilik itu menjelma menjadi penyanyi terkemuka.

Perjalanan Agnez Mo di luar negeri bermula sejak 2010 silam dan masih berlanjut hingga sekarang. Ia bahkan sudah menetap di Amerika Serikat pada 2015, Bunda.

"Sebenarnya kalau tinggalnya sendiri mulai dari tahun 2015-2016 lah. Kalau sebelumnya tuh lebih bolak-balik 3 bulan atau 2 bulan sekali, kalau ini jauh lebih lama di sana. Sekarang juga karena ada COVID-19 keluarga takut, apalagi pesawat ke sana bisa 20 jam sendiri," cerita Agnez Mo, dikutip dari kanal YouTube Diaz Hendropriyono.

Sibuk berkarier jauh dari rumah, Agnez Mo kerap menghadapi rasa rindu terhadap keluarganya. Enggak cuma itu, ia juga merindukan segala hal tentang Indonesia.

Salah satu yang membuat artis 36 tahun ini kangen rumah adalah sulitnya mendapatkan makanan Indonesia di luar negeri. Agnez bercerita, ia sampai harus membawa cobek dari rumah agar dapat membuat sambal terasi sendiri.

"Tidak senangnya adalah bagaimana jauh dari keluarga, terus jauh dari sambal terasi, sayur asem, kita gimana cara nyarinya di situ kan?" ucap pelantun Matahariku.

"Sampai saya akhirnya mesti bawa cobek bikin sambal terasi sendiri di sana," ungkapnya sambil tertawa.

Pemilik nama asli Agnes Monica Muljoto itu juga membagikan kisahnya sebagai perantau di Negeri Paman Sam. Saat ini Agnez Mo menetap di Los Angeles, salah satu kota yang berada di California.

Agnez Mo memilih tinggal sendiri di kota itu sejak 2016 lalu karena lingkungannya yang tidak jauh berbeda dari Indonesia, Bunda.

Menurut Agnez Mo, Los Angeles memiliki banyak kemiripan dengan Jakarta. Salah satunya dari faktor iklim yang tidak terlalu ekstrem seperti di kota lain.

"Di LA. Kayak Jakarta lah, jadi adaptasinya lebih enak. Kalau New York itu mungkin seru ya, tapi kayaknya agak susah apalagi cuacanya kalau lagi winter bisa badai segala macam. Jadi ya kita anak Jakarta carinya kota yang sama aja," kata pesinetron Lupus Millenia.

Meski kerap merindukan Tanah Air, Agnez Mo tetap bersyukur dan menikmati kehidupannya sebagai perantau di negara asing. Baca di halaman setelah ini, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang mantan aktris FTV Indonesia yang kini bekerja di Australia:

[Gambas:Video Haibunda]

KESIBUKAN AGNEZ MO DI LOS ANGELES

Agnez Mo / Foto: Instagram @agnezmo

Tinggal sendirian di Los Angeles, Amerika Serikat membuat Angez Mo kerap merindukan rumah dan keluarganya. Meski begitu, ada banyak kebahagiaan yang ia dapatkan di kota tersebut.

Sejak meniti karier di luar negeri, Agnez Mo semakin fokus melahirkan karya-karya musik terbaru. Ia mengaku lebih termotivasi lantaran bertemu dengan rekan kerja yang tepat.

"Pada saat lagi rekaman, kadang-kadang orang yang tidak mengerti pandangan saya itu akan ribet. Tapi begitu saya di sana, saya ketemu sama orang yang jauh lebih detail dari saya. Mereka tidak mengecilkan hal-hal kecil," tutur Agnez Mo.

"Saya jadi merasa dimengerti dan dihargai, mereka tahu saya akan melakukan apa di studio dan mereka menghargai visi saya. Di situ kayak oh wow, kalian benar-benar mengerti sudut pandang saya. Senang di kerjaaan seperti itu," ungkapnya.

Saat ini Agnez Mo masih disibukkan dengan aktivitas seputar musik dan kolaborasi bersama para musisi dunia. Ia beberapa kali juga diminta untuk menghadiri berbagai acara, termasuk ajang penghargaan bergengsi.

"Banyak, kayak rekaman, terus meeting kan, banyak acara yang harus dihadiri. Sebenarnya harusnya tahun ini saya ada tur, tapi karena ada COVID-19 jadi dibatalin. Kemarin juga ada beberapa awards yang dihadiri," ia bercerita.

Kendati demikian, Agnez Mo masih harus membiasakan diri dengan perbedaan budaya yang begitu kental di Amerika Serikat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Agnez dalam meniti kariernya di luar negeri.

"Nilai-nilai budaya itu mau gimana juga tidak peduli seberapa pun Amerika-nya saya, tapi saya tetap lahir dan tumbuh di Indonesia. Jadi banyak sekali nilai-nilai yang saya agak enggak cocok di sana, lifestyle-nya enggak cocok. Itu yang bikin saya kadang-kadang harus bilang 'no', padahal menurut mereka biasa," tuturnya.