Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tinggalkan Gaji Rp70 Juta, Eks Agen Asuransi Hijrah & Jadi Pengusaha Telur

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Senin, 27 Feb 2023 20:40 WIB

Popi Dian Hartini
Tinggalkan Gaji Rp70 Juta, Eks Agen Asuransi Hijrah & Jadi Pengusaha Telur Sukses/Foto: Facebook Popi Dian Hartini

Perjalanan hidup setiap orang memang berbeda ya, Bunda. Saat orang lain berlomba-lomba mencari penghasilan puluhan juta, Popi Dian Hartini justru bertindak sebaliknya.

Popi merupakan seorang pengusaha muda dan kini ia berhasil menyandang status pebisnis sukses. kisahnya meniti karier melewati banyak cerita yang membuat mata terbelalak atau bahkan terkaget-kaget saat mendengarnya.

Seperti pengusaha lainnya, apa yang ia peroleh hari ini juga merupakan hasil kerja keras. Sebelumnya, ia melewati banyak tantangan, termasuk jatuh bangun hingga sempat bangkrut.

Kini Popi sibuk mengurus bisnis telur ayam. Sebelum terjun ke bisnis tersebut, ia pernah menjalani bisnis angkot hingga jadi pekerja dengan gaji fantastis, lho.

Melalui kanal YouTube Cerita Untung, Popi menceritakan kisah hidup serta bisnis yang ia jalankan. Kesuksesan yang saat ini ia genggam benar-benar berawal dari berbagai tantangan, Bunda.

Popi mengaku memiliki kesenangan untuk berjualan sejak kecil. Bukan tanpa alasan, minat tersebut tumbuh karena orang tuanya yang merupakan seorang pedagang.

Hal ini juga ia lakoni sejak duduk di bangku sekolah dasar. Sampai pada akhirnya ia lulus kuliah, Popi bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji Rp2 juta perbulan.

Gaji tersebut tak menjadi satu-satunya sumber penghasilan yang ia miliki. Di samping itu, Popi menjalankan bisnis di bidang transportasi dengan membeli angkutan kota (angkot) pada 2003 dengan sistem cicilan.

Di sinilah ujian hidupnya dimulai, Bunda. Ketika bisnis ini berjalan, cobaan pertama menghampiri, ada bus yang menabrak angkotnya. Lalu tak lama setelah itu, angkotnya juga dicuri karena sang sopir dihipnotis.

Meski cobaan yang dihadapi berat, Popi masih optimis menjalani usaha tersebut. Setelah angkot yang hilang kembali ditemukan polisi, beberapa bulan setelahnya ada kejadian tak disangka terjadi. Sopir angkotnya tewas dibunuh saat menjalankan tugas dan kejadian ini membuat Popi trauma.

Trauma yang Popi miliki pada akhirnya sirna dan ia kembali membeli satu angkot. Kembali bangkit, kali ini ia berupaya agar lebih baik dengan memberikan asuransi untuk sopir dan kendaraannya.

Dari upaya ini, barulah Popi sadar bahwa ia berpeluang menjadi agen asuransi. Pada akhirnya, ia pun memilih resign dari perusahaan tempatnya bekerja setelah tujuh tahun meniti karier dan fokus menjalani pekerjaan baru tersebut.

Menjadi agen asuransi memberi keuntungan yang besar, Bunda. Popi sendiri mengakui hal tersebut dan sampai terlena dengan uang yang terus mengalir ke rekeningnya.

Bagaimana tidak, tak sampai setahun kerja di bidang tersebut, Popi memiliki uang lebih banyak daripada 7 tahun kerja di kantor lama. Belum lagi, jabatannya yang terus naik membuat ia memperoleh gaji hingga puluhan juta per bulan.

"Ya mungkin kalau beberapa teman banyak yang lebih. Kalau aku sih waktu itu sampai di Rp70-an (juta), sih," bebernya.

Dengan uang berlimpah, Popi tentunya berpikir untuk membeli rumah hingga mobil. Saat itu, ia mengaku berhasil membeli rumah mewah serata mobil mahal di kawasan Bekasi.

Simak kisah selanjutnya di halaman berikut ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

Simak juga cerita Bunda Dinda anggota komunitas Haibunda Squad yang membangun bisnis mainan montessori dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

HIJRAH DAN ALIH BISNIS

Popi Dian Hartini

Tinggalkan Gaji Rp70 Juta, Eks Agen Asuransi Hijrah & Jadi Pengusaha Telur Sukses/Foto: Facebook Popi Dian Hartini

Kesenangan tersebut tak berlangsung lama. Ini karena Popi pada akhirnya menyadari bahwa kehidupan yang ia jalani tak tenang dengan munculnya keraguan. Ia takut dengan riba dan berpikir apakah karier yang dijalani halal atau haram.

Popi lantas berdiskusi pada orang tua, mengikuti kajian, mencari jawaban dengan salat tahajud, sampai pada akhirnya ia memutuskan resign. Hasil kerja selama menjadi agen asuransi pun dijual. Mulai dari rumah hingga mobil, ia melepas semuanya dengan harga yang laku di pasaran.

"Rumah waktu itu nilainya Rp2,5 M-an (miliar), aku jual lakunya berapa ya sudah itu, karena itu masih cicilan juga. Terus mobil juga masih cicilan, aku jual (hasilnya) beliin yang lebih kecil."

"Jadi akhirnya aku pindah rumah, aku ngontrak," sambungnya.

Vitamin A dan B untuk Anak

Alih bisnis

Usai meninggalkan bisnis asuransi, Popi kembali mencari peluang dari bidang lainnya. Sampai pada akhirnya, ia melihat ada kesempatan yang besar saat COVID-19 merebak di Tanah Air.

Di masa pandemi tersebut, Popi melihat bahwa telur banyak dicari orang sebagai alternatif hidangan di rumah. "Pandemi menginspirasi bisnis telur karena gencar-gencarnya bansos, paling gampang telur," ujarnya.

Ia langsung melakukan test market sampai pada akhirnya, Popi mendapatkan total order hingga 1 ton. Peluang ini langsung saja menarik hati Popi, ia kemudian mendapat bantuan dari sang adik yang merupakan peternak telur dan sang ayahnya sebagai menyediakan pesanan.

Seperti bisnis sebelumnya, usaha kali ini juga pernah melalui ujian dan tantangan hingga nyaris bangkrut. Dengan adanya utang yang tak terbayar, sampai membuat pembukuan minus dan karyawan tak bisa digaji.

Situasi tersebut mau tak mau memaksa Popi untuk menutup toko telurnya, Bunda. Ia bahkan memberhentikan pada karyawan karena tak mampu membayar mereka, justru berutang gaji.

Saat itu, Popi mengaku sempat bimbang untuk melanjutkan atau menghentikan bisnisnya. Namun setelah mendekatkan diri kepada Allah dibarengi dengan sedekah dan tawakal, akhirnya pada Mei 2021, dia kembali bangkit melanjutkan bisnis tersebut.

Keyakinan serta kerja kerasnya berbuah manis. Popi pun bisa melunasi utang dan membayar gaji karyawan yang sempat tertahan. Secara perlahan namun pasti, Popi menata bisnis tersebut hingga kembali memanggil karyawan untuk bekerja.

Bisnis tersebut kini sudah berkembang dengan begitu pesat. Lebih besar dari sebelumnya yang hanya menerima pesanan 1 ton sehari, kini meningkat menjadi 3 ton hingga pernah mencapai 10 ton.


(AFN/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda