
moms-life
Bekerja sambil Berdiri vs Duduk, Mana yang Lebih Baik & Produktif?
HaiBunda
Jumat, 14 Apr 2023 22:25 WIB

Jika disuruh memilih bekerja sambil berdiri atau duduk, kebanyakan orang, atau juga Bunda mungkin akan lebih memilih bekerja sambil duduk. Padahal penelitian terbaru justru lebih mendukung gagasan bahwa bekerja sambil berdiri adalah opsi yang lebih baik lho, Bunda.
Dilansir dari Healthline, sebuah studi baru-baru ini dari European Journal of Preventive Cardiology menemukan bahwa bekerja sambil berdiri selama enam jam sehari dapat mencegah kenaikan berat badan, sekaligus membantu menurunkan berat badan.
Peneliti menganalisis lebih dari 46 studi mencakup 1.184 orang yang berusia rata-rata 33 tahun, dengan 60 persen pesertanya adalah laki-laki yang memiliki berat rata-rata 143 pon atau sekitar 65 kg. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa berdiri membakar 0,15 kalori lebih banyak per menitnya dibandingkan dengan duduk.
Jika seseorang dengan berat 65 kg bekerja sambil berdiri selama enam jam, maka dalam sehari mereka akan membakar 54 kalori ekstra. Selain itu, aktivitas otot dari berdiri juga dikaitkan dengan risiko stroke dan serangan jantung yang lebih rendah, Bun.
Pro dan Kontra Bekerja Sambil Berdiri
Di samping dari beberapa hasil penelitian di atas, sebenarnya persoalan tentang mana yang lebih baik bekerja sambil berdiri atau duduk masih menjadi perdebatan hingga kini. Berikut ini adalah gagasan pro dan kontra tentang bekerja sambil berdiri dikutip dari WebMD:
Pro:
- Lebih banyak kalori yang terbakar: Satu studi menunjukkan bahwa berdiri melepaskan 88 kalori per jam, dibandingkan dengan 80 kalori untuk duduk. Berjalan membakar lebih banyak, yakni sekitar 210 kalori per jam.
- Nyeri punggung berkurang: Duduk dalam waktu lama dapat mengencangkan otot dan dapat melukai punggung bagian bawah, terlebih jika memiliki postur tubuh yang buruk.
- Lebih Produktif: Dalam sebuah penelitian terhadap karyawan call center, hasilnya adalah ternyata mereka yang memiliki meja berdiri 45% lebih produktif setiap hari daripada karyawan yang duduk selama shift mereka.
Kontra:
- Nyeri kaki: Berdiri dalam waktu lama memberi tekanan pada lutut, pinggul, dan kaki, dan bisa menyebabkan rasa sakit. Mengangkat satu kaki untuk mengurangi tekanan, justru dapat membuat kehilangan keseimbangan dan memengaruhi postur tubuh.
- Masalah vena: Berdiri terlalu lama membuat darah terkumpul di pembuluh darah kaki. Vena dapat meregang dan menyebabkan varises . Orang yang berdiri lebih dari 6 jam sehari memiliki risiko varises 2-3 kali lebih besar daripada orang yang berdiri atau berjalan kurang dari 4 jam sehari.
- Berdiri tidak menggantikan olahraga: Bekerja sambil berdiri hanya akan membakar beberapa kalori lebih daripada tidak sama sekali. Tapi berjalan menghasilkan lebih dari dua kali lipat pembakaran kalori, yang mana ini berarti, berdiri tetap tidak bisa disamakan fungsinya sebagai olah raga, Bunda.
- Meja berdiri tidak ideal untuk setiap pekerjaan: Seseorang mungkin dapat mengetik atau menjawab telepon sambil berdiri, tetapi beberapa tugas, seperti menggambar dan menulis, lebih mudah dilakukan saat duduk.
Risiko Duduk Terlalu Lama Saat Bekerja
Meskipun duduk mungkin lebih nyaman, tetapi penelitian menunjukkan beberapa risiko saat duduk dalam waktu yang lama. Tubuh manusia didesain untuk berdiri tegak, oleh karena itulah bekerja sambil berdiri adalah yang paling efisien.
Duduk berjam-jam dapat melemahkan otot- otot di kaki dan punggung. Duduk dengan postur yang salah juga dapat menyebabkan masalah punggung dan persendian pinggul
Dilansir dari MedicineNet, duduk terlalu lama juga dapat menyebabkan:
- Diabetes
- Serangan jantung
- Kegemukan
- Kanker
- Kematian dini
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak juga beedampak pada kesehatan mental lho, Bunda. Risiko kecemasan dan depresi lebih tinggi pada orang yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk duduk. Dipercaya juga duduk terus-menerus dapat membuat seseorang kehilangan efek positif bergerak, padahal efek tersebut mencakup peningkatan energi, daya tahan tubuh, hingga suasana hati yang lebih baik.
Mana Lebih Baik: Bekerja Sambil Berdiri vs Duduk?
Peter Ottone, seorang chiropator dari New Jersey melalui Healthline mengatakan bawa penambahan berat badan, nyeri bahu, punggung, dan leher, adalah kondisi yang dapat dipengaruhi oleh lamanya seseorang berdiri atau duduk.
“Satu variable yang jarang dibahas yang membuat duduk dalam waktu lama merusak tulang belakang adalah karena kontraktur otot perut dan harmstring yang berkelanjutan dan ketidakseimbangan yang ditimbulkannya memengaruhi mekanisme punggung bawah,” jelas Ottone. Namun bukan berarti bekerja sambil berdiri di meja berdiri sepanjang hari tidak memiliki risiko, Bunda.
“Sama seperti duduk dalam waktu yang lama yang dapat meningkatkan tekanan pada punggung. Berdiri terlalu lama dengan ergonomi yang buruk juga dapat meningkatkan tekanan pada punggung,” lanjut Ottone. Pada akhirnya, mempertahankan postur tubuh yang baik dan sering istirahat adalah cara terbaik untuk memastikan seseorang berdiri atau duduk dengan optimal dan dapat bekerja secara produktif.
Nah, itulah Bunda seputar tentang mana yang lebih baik bekerja sambil duduk atau berdiri, semoga informasinya bermanfaat ya, Bun. Bunda tim bekerja sambil duduk atau berdiri, nih?
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Acha Septriasa Akui Kembali Bekerja karena Sempat Kehilangan Jati Diri setelah Menikah

Mom's Life
7 Negara yang Jadi Incaran Pekerja untuk Work From Anywhere, Ada Indonesia

Mom's Life
Mengenal Quiet Quitting, Kerja Sewajarnya untuk Jaga Kesehatan Mental

Mom's Life
5 Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga Jika Suami Istri Bekerja, Kedepankan Transparansi

Mom's Life
Masih Galau? Ini 5 Alasan Kenapa Bunda Perlu Menjadi Wanita Karier


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Becky Tumewu Usai Operasi Mata Akibat Retina Lepas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda