Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga Jika Suami Istri Bekerja, Kedepankan Transparansi

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 07 Jun 2022 16:30 WIB

Happy young married couple sit on couch calculate expenses use easy online banking service at home, smiling millennial husband and wife count taxes house expenditures pay bills on internet
Ilustrasi Pasutri Mengatur Keuangan/Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Ada banyak wanita yang memutuskan untuk tetap bekerja meski sudah menikah, bahkan memiliki anak, Bunda. Alasannya pun beragam. Mulai dari ingin turut membantu mencari nafkah hingga mengejar cita-cita yang diinginkan.

Dalam sisi keuangan, tidak ada teori yang menjelaskan tentang hal ini, Bunda. Semuanya dikembalikan kepada pasangan masing-masing dengan kesepakatan yang telah dibuat.

"Semuanya dikembalikan lagi kepada pasangan masing2 kesepakatan apa yang dibuat yang berkaitan dengan keuangan rumah tangga tersebut," kata financial planner, Rista Zwestika S.Sos. AWP. CFP, pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

"Ketika sudah ada ada keterbukaan keuangan, kemudian di bahas dan disepakati bersama kemudian kedua-duanya nyaman dengan pola pengaturan keuangan yang dipegang, ya tidak masalah," sambungnya kemudian.

Lebih lanjut, Rista mengatakan Bunda dan suami baiknya mendaftarkan asuransi kesehatan karena merupakan pencari nafkah dalam keluarga. Hal ini penting dilakukan karena Bunda dan suami memiliki risiko yang sama.

Banner Cara Percepat Pembukaan Saat Persalinan

"Sangat penting (memiliki asuransi kesehatan) karena kedua-duanya merupakan sumber pencari nafkah untuk keluarga. Bayangkan kalau terjadi risiko dan kehilangan satu sumber pendapatan maka akan mengganggu kondisi keuangan keluarga," jelas Bunda dua anak ini.

Tips mengatur keuangan pasangan bekerja

Rista mengungkapkan, setidaknya ada lima tips yang bisa Bunda perhatikan dalam mengatur keuangan rumah tangga kalau sama-sama bekerja, nih. Penasaran dengan deretannya? Berikut ini Bubun bantu rangkumkan.

1. Transparan

Menurut Rista, sifat terbuka dan adanya kesepakatan bersama adalah salah satu hal yang penting dilakukan dalam mengatur keuangan keluarga nih, Bunda. Hal ini dilakukan agar Bunda dan suami tahu uang yang masuk dan keluar.

"Ada keterbukaan dan kesepakatan terlebih dahulu antara ayah dan Bunda, mulai dari berapa gaji masing-masing dan pola pengaturanya akan di gabung atau di pisah keuangannya. Untuk lebih aman sih keuangannya di gabung agar lebih transparan," katanya.

2. Tentukan bendahara

Menentukan bendahara keluarga juga menjadi hal yang baiknya diperhatikan nih, Bunda. Bunda dan suami bisa tentukan dengan kesepakatan bersama, ya.

"Tentukan bendaharanya siapa? Apakah ayah atau Bunda," ujar Rista.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video modal usaha yang perlu diketahui sebelum memulai bisnis berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




TIPS MENGATUR KEUANGAN PASANGAN BEKERJA

Ilustrasi pasangan

Ilustrasi Pasutri Mengatur Keuangan/Foto: iStock

3. Buat tujuan keuangan

Setiap keluarga pasti memiliki tujuan keuangan yang ingin dicapai. Bagi Rista, menentukan tujuan keuangan baik dalam jangka panjang atau pendek juga harus dilakukan secara bersama-sama.

"Kemudian buat anggaran dan tujuan keuangan baik jangka pendek, menengah, dan Panjang secara bersama. Dan lagi-lagi, sesuai dengan kesepakatan bersama, jadi lebih jelas dan transparan keuangan rumah tangganya," ungkap wanita kelahiran Lampung ini.

4. Catat secara rutin

Mencatat keuangan secara rutin dan melakukan review bisa membuat keuangan rumah tangga jadi lebih terpantau, Bunda. Menurut Rista, ada baiknya kalau Bunda melakukan pencatatan dan review setiap tiga atau enam bulan untuk melihat progresnya.

"Lakukan pencatatan keuangan secara rutin dan lakukan review keuangan per bulan, per 3 bulan atau per 6 bulan, sesuai dengan kesepakatan saja, untuk melihat progress keuangannya."

5. Gabung dana darurat

Dana darurat adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang, Bunda. Meski begitu, kalau Bunda sudah berumahtangga, ada baiknya jika dana darurat turut digabungkan.

"Ketika sudah berumahtangga sebaiknya di gabung dana daruratnya, dan dihitung dari pendapatan atau pengeluaran per bulan. Tapi lebih aman sih dihitung 12 kali dari total pendapatan ayah dan Bunda," papar Rista.

"Kenapa 12? Karena belajar dari COVID-19 yang hampir 2 tahun lebih ada di Indonesia membuat keuangan jadi berantakan. Dan mencari pekerjaan baru tidak lah mudah untuk dilakukan," sambungnya kemudian.


(mua/mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda