Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tips Bisnis dari Pendiri Pisang Goreng Madu Bu Nanik, Sempat Dicibir 'Pisang Gosong'

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Jumat, 14 Apr 2023 22:06 WIB

Pisang Goreng Madu Bu Nanik
Pisang Goreng Madu Bu Nanik/Foto: Pisang Goreng Madu Bu Nanik

Bunda yang berada di DKI Jakarta dan sekitarnya pasti sudah kenal dengan yang namanya Pisang Goreng Madu Bu Nanik. Pisang yang berada di bilangan Tanjung Duren, Jakarta Barat, ini punya ciri khas pisang goreng yang disiapkan dengan campuran madu.

Madu ini dituang ke dalam adonan tepung sehingga terkaramelisasi dan menghasilkan pisang yang manis. Namun, warna dari madu yang tercampur membuat tampilan pisang goreng agak menghitam. Sehingga terkesan gosong.

Inilah yang sempat membuat Pisang Goreng Madu Bu Nanik dicibir di awal kemunculannya. "Saya jualan pisang dengan air mata darah karena tampilan pisangnya enggak bagus," cerita Bu Nanik saat berbincang dalam acara Buka Puasa Bersama Paxel di bilangan Jatinegara, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Warna pisang ini hitam. Pernah saya potong dan kasih sampel ke tamu-tamu hotel yang menjadi tempat katering saya. Tapi yang menyodorkan pisang malah dimarahi, dibilang 'Kamu gimana sih pisang gosong kok malah dikasih?'. Begitu dulunya."

Meski dicibir demikian, Bu Nanik tetap tekun dalam menghadirkan pisang ini sebagai menu baru dalam usaha katering miliknya. Ya, Bun memang Bu Nanik merintis usaha dengan lebih dulu memiliki katering sejak tahun 1994. Katering ini berjalan sukses dan membuat Bu Nanik mencari variasi lain dalam bentuk camilan.

Maka terciptalah ide untuk membuat pisang goreng madu ini. Awalnya pun Bu Nanik mengaku menggunakan gula biasa dalam adonan tepung. Tapi karena Ibunda kandung Bu Nanik menderita diabetes, gula itu akhirnya diganti dengan madu.

"Tadinya tidak saya kasih gula sama sekali, tapi kata ibu saya rasanya anyep. Jadi saya coba ganti dengan madu," jelas Bu Nanik .

Pisang Goreng Madu ini akhirnya resmi dilepas ke pasaran pada tahun 2007. Seperti diceritakan di awal, banyak yang mencibir bahwa pisang madu itu gosong dan tidak sedap dipandang.

Bahkan ada rekan Bu Nanik yang datang berkunjung dan disajikan pisang tersebut. Tapi Si Rekan ini mengaku sudah kenyang karena merasa tidak enak untuk menolak.

"Tapi pisang itu saya belah jadi empat, eh dia malah habis makan dua pisang," cerita Bu Nanik yang mengundang gelak tawa kami pendengarnya.

Pisang Goreng Madu Bu Nanik ini dijajakan secara lokal di wilayah Tanjung Duren melalui bazaar atau pun dititipkan di warung. Rasanya yang enak dan manis mulai meledak di tahun 2014 saat adanya ojek online.

Simak lebih dulu video di bawah ini mengenai cerita anggota HaiBunda Squad yang berbisnis dari mainan Montesorri.


Tips Bisnis Pisang Goreng Madu Bu Nanik

Pisang Goreng Madu Bu Nanik

Foto: Pisang Goreng Madu Bu Nanik

Pisang goreng yang sempat dicibir ini sekarang menjadi salah satu camilan wajib warga Jakarta. Selain karena rasanya yang enak, harganya pun termasuk terjangkau.

Namun demikian untuk jumlah omzet enggan dijelaskan oleh Bu Nanik. Ia hanya bersedia membandingkannya dengan jumlah pisang sebagai bahan baku utama.

“Kalau dulu hanya 1 - 2 peti pisang, sekarang sampai satu mobil truk pisang,” jelasnya. 



Banner Lebaran Ibu HamilBanner Lebaran Ibu Hamil/ Foto: HaiBunda/ Dwi Rachmi

Bu Nanik sebagai pebisnis juga sudah memiliki 108 orang pekerja di beberapa toko berbeda. Perempuan yang khas dengan tampilan bunga di rambutnya ini juga kerap jadi pembicara di berbagai acara wirausaha.

Saat ditanya apa tips yang bisa dibagikannya kepada para calon wirausaha, Bu Nanik hanya memberi kiat sederhana. ”Tidak usah muluk-muluk memiliki usaha macam pabrikan. Tapi usahakan yang ada dengan bahan di sekitar kita."

”
Kayak misalkan di Pulau Jawa itu banyak daun kelor. Usahakan apa yang bisa dibuat dari daun kelor itu. Ada teman dari Jerman menanyakan apa itu daun kelor. Kami akhirnya sempat mengeluarkan produk berupa puding kelor,” tambahnya.

Selain itu konsistensi adalah hal penting. Perlu diingat bahwa pisang goreng madu karya Bu Nanik sempat dinyinyiri hal-hal buruk. Namun, karena yakin dengan rasa produknya yang enak, Bu Nanik terus mempromosikannya sebaik mungkin.

Ia bahkan turun tangan langsung dalam pembuatan pisang goreng dan promosinya. “Saya print sendiri selebaran pisang goreng, saya taro di wiper-wiper mobil, di gereja, di wihara. Saya turun sendiri,” kenangnya.

Dengan tips dan konsistensi macam ini, Pisang Goreng Madu Bu Nanik kini sukses besar. Kedua anak dan menantunya pun ikut turun tangan menangani bisnis tersebut sehingga jadi usaha keluarga.

Semoga menginspirasi ya, Bun


(ziz/ziz)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda