Kisah Wanita Riau Buka Restoran di Los Angeles, Sedia Petai hingga Otak

Kisah Wanita Riau Buka Restoran di Los Angeles, Sedia Petai hingga Otak / Foto: iStock

Berangkat dari Riau, seorang WNI bernama Elvira mengadu nasib di Negeri Paman Sam untuk mencari nafkah. Puluhan tahun berlalu hingga ia sukses mendirikan restoran Indonesia.

Wanita yang akrab disapa Uni Saada itu merantau dari Riau ke Amerika Serikat pada 1995 silam. Ia mengambil alih sebuah restoran yang berdiri sejak tiga dekade lalu, tepatnya 31 tahun silam.

Restoran yang kini diberi nama Toko Rame itu menyajikan ragam kuliner halal di Bellflower, salah satu kawasan metropolitan Los Angeles.

Toko Rame menjadi surga bagi para diaspora Tanah Air dan juga warga lokal untuk menikmati sajian kuliner khas Indonesia, termasuk masakan asal Riau.

Di restoran tersebut, Elvira menjual berbagai jenis menu seperti nasi rames, nasi kuning, nasi bungkus, petai, rendang, hingga gulai otak.

"Yang sangat populer di sini itu buntut goreng sama nasi bungkus. Ada juga pelanggan minta gulai terong, itu khas Riau yang gulainya hitam, masakan kari hitam," papar Elvira, dikutip dari tayangan Instagram akun @voaindonesia.

Di restorannya saat ini, Elvira juga memperkerjakan para WNI. Salah satunya adalah Ali Fauzi, pegawai Toko Rame yang dulunya merupakan pelanggan tetap.

"Pertama kali saya ke Toko Rame itu karena saya cari makanan halal kan. Saya makan, rasanya cocok. Jadi sering makan ke sini. Suatu hari, mereka cari orang. Saya lamar kerja ke sini, terus makan gratis," ia bercerita.

Berdiri selama tiga dekade, Toko Rame masih sering kebanjiran pelanggan hingga saat ini. Elvira dan pegawainya juga harus mengatur jam buka di bulan Ramadan agar tetap dapat menjalani ibadah puasa dengan tenang.

Toko Rame tetap beroperasi selama bulan Ramadan meski membatasi layanan saat waktu berbuka puasa. Mereka hanya melayani take away atau pesanan yang dibungkus.

"Kita layani yang bungkus saja. Jadi kita bisa tarawih, buka puasa, lebih nyaman lah begitu," kata Ali.

Masakan khas Riau yang diracik oleh Elvira sukses mendapatkan tempat di hati warga lokal. Selain WNI, ada juga masyarakat sekitar yang setia mengunjungi restoran ini. Lanjutkan membaca di halaman berikutnya.

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang rencana bisnis Sinta 'Keong Racun' di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

MASAKANNYA DIGEMARI BULE

indonesian fried chicken rice on traditional background

Ilustrasi Masakan Indonesia / Foto: iStock/detikFood

Tak hanya digemari oleh masyarakat Indonesia yang berdomisili di AS, kelezatan masakan Elvira juga sukses menggaet orang asing. Ia banyak mendapatkan pelanggan setia dari berbagai negara.

"Saya sudah bertahun-tahun suka ke sini. Saya dan orang tua saya adalah bagian dari komunitas Indo-Belanda," ujar Allan Dekoning, salah satu pelanggan setia Toko Rame.

Ragam kuliner Indonesia yang dijual di restoran Elvira banyak digemari masyarakat sekitar karena rasanya yang unik. Menurut orang asing, makanan Indonesia memiliki citarasa yang sangat khas dan berbeda dari setiap daerah.

"Ketika saya beli masakan Thailand, semua rasanya mirip-mirip. Beli masakan Vietnam, semua rasanya juga mirip. Begitu juga dengan ketika saya membeli masakan China," kata Jade Thomas, salah satu pelanggan Toko Rame.

"Uniknya masakan Indonesia itu mau ke mana pun pergi, masakan khasnya dimasak beragam cara unik dan juga memakai rempah-rempahnya. Itu yang paling bikin saya suka," imbuhnya.

Salah satu makanan yang paling digemari Jade ketika berkunjung ke restoran Elvira adalah wrapped rice atau nasi bungkus.

Hidangan itu merupakan nasi yang dipadu dengan berbagai macam sayur dan lauk-pauk seperti ayam, gulai cincang, tahu, telur, kentang balado, dan sayur lodeh, yang kemudian dibungkus dengan memakai daun pisang.

"Ini favorit saya," ucap Jade.