sign up SIGN UP search

moms-life

10 Penyebab Nyeri Saat Buang Air Kecil pada Wanita dan Cara Mengatasinya

Arina Yulistara   |   Haibunda Senin, 22 May 2023 22:55 WIB
Ilustrasi toilet atau sakit perut caption

Pernah merasa nyeri saat buang air kecil? Apakah itu normal? Mari cari tahu penyebab dan cara mengatasinya, Bunda.

Bunda mungkin mengalami nyeri saat buang air kecil beberapa waktu lalu. Karena tidak paham, Bunda menganggap ini normal dan tak segera pergi ke dokter.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan nyeri saat buang air kecil. Misalnya saja karena infeksi, iritasi dari produk kebersihan, batu ginjal, atau kondisi medis lainnya, termasuk radang uretra atau kanker.


Buang air kecil yang menyakitkan sering disebut disuria. Ini adalah istilah luas yang menggambarkan ketidaknyamanan saat buang air kecil. 

Nyeri saat buang air kecil mungkin berasal dari kandung kemih, uretra, atau perineum. Uretra merupakan saluran yang membawa urin keluar dari tubuh Bunda.

Hal ini sangat umum terjadi. Rasanya bisa berbeda-beda, mungkin sakit, ada sensasi terbakar, atau menyengat dapat mengindikasikan sejumlah kondisi medis.

Penyebab nyeri saat buang air kecil

Mengutip Medical News Today dan Healthline, mari membahas mengenai ragam penyebab nyeri saat buang air kecil dan cara mengatasinya.

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Buang air kecil yang menyakitkan bisa menjadi tanda umum Bunda mengalami infeksi saluran kemih (ISK). ISK dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau peradangan pada saluran kemih.

Uretra, kandung kemih, ureter, dan ginjal membentuk saluran kemih Bunda. Ureter merupakan tabung yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih. 

Peradangan pada salah satu organ ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil. Wanita lebih mungkin mengembangkan ISK daripada pria.

Ini karena uretra lebih pendek pada wanita. Uretra yang lebih pendek berarti bakteri memiliki jarak yang semakin dekat untuk mencapai kandung kemih. Bunda yang sedang hamil atau menopause juga memiliki peningkatan risiko terkena ISK.

2. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Bunda juga mungkin mengalami nyeri saat buang air kecil jika terkena infeksi menular seksual (IMS). Beberapa IMS bisa menyebabkan nyeri saat buang air kecil, termasuk herpes genital, gonore, dan klamidia.

Skrining IMS sangat penting, terutama karena IMS tidak selalu menunjukkan gejala. Banyak orang yang aktif secara seksual harus menjalani tes IMS.

3. Cystitis

Penyebab lain dari buang air kecil yang menyakitkan adalah sistitis atau peradangan pada lapisan kandung kemih. Interstitial cystitis (IC) juga dikenal sebagai sindrom kandung kemih yang menyakitkan.

Ini adalah jenis sistitis yang paling umum. Gejala IC termasuk nyeri di kandung kemih dan daerah panggul.

4. Urethritis

Urethritis menunjukkan bahwa uretra telah meradang, biasanya karena infeksi oleh bakteri. Urethritis sering menyebabkan nyeri saat buang air kecil dan juga peningkatan keinginan untuk buang air kecil.

5. Pelvic inflammatory disease (PID)

PID dapat memengaruhi saluran tuba, ovarium, leher rahim, dan rahim. Ini dapat menyebabkan rasa sakit di perut, seks yang menyakitkan, serta nyeri saat buang air kecil.

PID merupakan infeksi serius yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri awal pada vagina. Kemudian bakteri tersebut berpindah ke organ reproduksi.

6. Uropati obstruktif

Uropati obstruktif adalah ketika obstruksi pada ureter, kandung kemih, atau uretra menyebabkan urine mengalir kembali ke ginjal. Penyebabnya bervariasi tapi penting untuk mencari bantuan medis saat gejala muncul.

Dalam kondisi lainnya, striktur uretra dapat menyebabkan penyempitan uretra, yang menimbulkan masalah nyeri saat buang air kecil.

7. Batu ginjal

Bunda mungkin mengalami kesulitan buang air kecil dengan nyaman jika memiliki batu ginjal. Batu ginjal merupakan massa yang mengeras terletak di saluran kemih.

8. Pengaruh obat-obatan

Obat-obatan tertentu, seperti untuk perawatan kanker dan beberapa antibiotik, dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil sebagai efek sampingnya. Bicaralah dengan dokter jika mengalami nyeri saat buang air kecil ketika mengonsumsi obat-obatan yang cukup keras.

9. Aneka produk kebersihan

Terkadang buang air kecil yang menyakitkan bukan karena infeksi. Bisa juga disebabkan oleh produk yang Bunda gunakan di daerah kelamin. 

Sabun, losion, dan mandi busa dapat mengiritasi jaringan vagina. Pewarna dalam detergen dan produk perlengkapan mandi lainnya juga dapat menyebabkan iritasi hingga merasa nyeri saat buang air kecil.

10. Kanker kandung kemih

Dalam kasus terburuk, nyeri saat buang air kecil bisa menunjukkan indikasi kanker kandung kemih. Bunda perlu memperhatikan darah dalam urine untuk memastikan mengalami kanker kandung kemih atau tidak. 

Asian woman has diarrhea, She carried toilet paper and touched her stomach. With isolated white background.Ilustrasi nyeri saat buang air kecil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Phira Phonruewiangphing

Cara mengatasi nyeri saat buang air kecil

Berikut cara mengatasi nyeri saat buang air kecil.

1. Antibiotik

ISK parah yang memengaruhi ginjal mungkin memerlukan antibiotik intravena. Bunda juga perlu antibiotik untuk mengobati ragam penyebab lainnya, seperti IMS dan infeksi bakteri pada vagina.

2. Terapi obat

Nyeri saat buang air kecil karena infeksi bakteri biasanya membaik dengan cepat setelah Bunda mulai minum obat. Selalu minum obat persis seperti yang diresepkan dokter.

Nyeri terkait dengan beberapa infeksi, seperti interstitial cystitis, mungkin lebih sulit untuk diobati. Hasil dari terapi obat mungkin lebih lambat bahkan harus minum obat hingga empat bulan agar merasa lebih baik.

3. Tidak menggunakan sabun atau wewangian pada vagina

Menghindari penggunaan sabun keras atau produk kimia lainnya yang berpotensi menyebabkan iritasi vagina. Gejala seseorang seringkali akan sembuh dengan cepat menjauhi iritasi kimia.

4. Gunakan kondom

Nyeri saat buang air kecil bisa semakin parah jika Bunda melakukan aktivitas seksual tanpa kondom atau metode penghalang lainnya. Kondom bisa membantu mengurangi risiko peningkatan rasa nyeri saat buang air kecil yang terjadi sebelumnya.

5. Jauhi makanan dan minuman yang mengiritasi kandung kemih

Coba ubah pola makan untuk mengurangi rasa nyeri saat buang air kecil. Beberapa makanan dan minuman dapat membuat kandung kemih teriritasi, seperti makanan yang sangat asam, kafein, dan alkohol. 

6. Minum ekstra air putih

Saat mengalami nyeri ketika buang air kecil, segera minum ekstra air putih. Tetap terhidrasi dengan baik dan minum banyak air putih bisa membantu mengatasi nyeri saat buang air kecil.

Jika Bunda mengalami nyeri saat buang air kecil, segera periksakan ke dokter agar tepat dalam mengatasinya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!