
kehamilan
13 Tanda Bahaya Kram Perut yang Wajib Diwaspadai
HaiBunda
Selasa, 25 Apr 2023 16:45 WIB

Kram perut adalah kondisi yang sering terjadi selama kehamilan. Bunda perlu mengenali tanda bahaya kram saat hamil untuk mengetahui pencegahan dan cara mengatasinya.
Kram perut dapat terjadi di setiap trimester kehamilan. Di trimester pertama, kram perut bisa menjadi ciri hamil.
"Kram perut sebenarnya merupakan hal yang wajar dialami oleh ibu hamil pada trimester pertama. Kram umumnya disebabkan oleh otot dinding rahim yang meregang karena janin semakin membesar," tulis Astrid Savitri dalam buku 40 Minggu Resep Sehat Hamilmu!.
"Kram perut juga bisa terjadi akibat adanya proses pergantian produksi hormon progesteron oleh plasenta, yang semua diproduksi oleh corpus luteum," sambungnya.
Kram perut saat hamil biasanya ringan dan hanya sementara. Kram akan terasa di perut bagian bawah atau punggung bawah dan mirip dengan kram menstruasi, Bunda.
Penyebab kram perut saat hamil
Selain faktor hormonal, kram perut saat hamil dapat disebabkan karena beberapa hal di tiap trimester kehamilan. Mengutip berbagai sumber, berikut penyebab kram perut saat hamil:
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Kram perut yang dirasakan karena infeksi saluran kemih, berbeda dengan kram seperti haid. Perut ibu hamil dengan kondisi ini akan sakit jika ditekan. Hal ini berbeda dengan kram perut saat haid yang tidak sakit saat ditekan.
2. Diare
Pada saat mengalami diare, rasa kram perut akan terasa seperti perut melilit. Rasa sakit ini biasanya akan hilang usai Bunda buang air besar atau sistem pencernaan kembali baik.
3. Stres
Stres dapat berdampak pada menurunnya kondisi tubuh Bunda selama hamil. Salah satunya adalah kram perut dan mulas. Jika stres dibiarkan dan menjadi berat, maka bisa berakibat fatal hingga keguguran.
4. Implantasi
Kram perut di awal kehamilan bisa disebabkan oleh proses implantasi. Saat sel telur yang telah dibuahi masuk ke dalam dinding rahim, perut bisa terasa kram. Rasa kram umumnya terasa seperti sedang haid.
5. Pertumbuhan rahim
Rahim akan tumbuh cepat di dua trimester pertama, Bunda. Rahim akan harus meregang untuk bisa menampung bayi yang sedang tumbuh. Ketika hal ini terjadi, Bunda akan merasakan sensasi seperti tarikan di dalam perut.
6. Dehidrasi
Dehidrasi dapat menyebabkan otot di perut terasa kram. Selama hamil, Bunda setidaknya perlu mengonsumsi 8 sampai 10 gelas air per hari ya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dehidrasi yang ekstrem berpotensi meningkatkan risiko persalinan prematur.
7. Kontraksi palsu
Kontraksi palsu atau Braxton Hicks dapat menjadi penyebab kram perut di trimester ketiga. Frekuensi kontraksi palsu terjadi setiap 10 hingga 20 menit dengan durasi sekitar 30 detik sampai 2 menit. Kram saat kontraksi palsu terasa dari bagian depan ke pinggang.
![]() |
Tanda bahaya kram perut saat hamil
Kram perut yang terjadi selama hamil tetap perlu diwaspadai ya, Bunda. Kram perut yang muncul bisa menyebabkan masalah serius bila disertai tanda bahaya.
Berikut 13 tanda bahaya kram perut saat hamil yang perlu diwaspadai:
1. Keluarnya darah dari vagina
Keluarnya darah dari vagina atau perdarahan perlu diwaspadai bila muncul saat kram perut. Tanda ini kerap dihubungkan dengan risiko keguguran.
"Yang harus diperhatikan adalah jika kram perut timbul disertai perdarahan vagina. Tanda ini berhubungan dengan keguguran," tulis DR. Dr. H. Imam Rasjidi, SpOG (K) Onk, dalam buku Panduan Kehamilan Muslimah.
2. Sakit berlangsung lama dan menjalar
Bunda perlu waspada bila kram perut saat hamil muncul disertai nyeri atau sakit yang berlangsung lama. Nyeri bahkan bisa menjalar hingga ke selangkangan, bagian bawah panggul, dan area organ intim.
Nyeri hebat yang berlangsung terus-menerus dan lama bisa ini menjadi tanda solusio plasenta dan beberapa komplikasi kehamilan lainnya.
3. Air ketuban pecah
Air ketuban pecah dapat ditandai dengan beberapa kondisi medis. Beberapa di antaranya adalah terjadinya infeksi, sering buang air kecil, dan kram perut.
Perut mungkin akan terasa kencang saat air ketuban pecah, Bunda. Sakit ini mirip seperti kram perut yang dirasakan wanita ketika haid.
4. Keputihan berlebihan dan tak biasa
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), keputihan adalah hal yang normal terjadi selama hamil. Namun, keputihan yang berlebihan dan tak biasa perlu diwaspadai ya, Bunda.
Keputihan berlebihan dan tak normal dapat ditandai dengan cairan yang keluar disertai bau, rasa gatal di organ intim, serta kram perut. Keputihan yang tak normal dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janinnya.
"Keputihan yang tidak normal bisa membahayakan kehamilan ibu dan janin bila tidak segera diberikan penanganan serius," ujar Tim Naviri dalam Buku Pintar Ibu Hamil.
5. Tubuh lemas dan ingin pingsan
Kram perut yang terjadi hingga membuat tubuh lemas dan ingin pingsan bisa disebabkan karena dehidrasi. Dilansir Medical News Today, dehidrasi adalah kondisi bila tubuh kehilangan banyak cairan. Akibatnya, tubuh kesulitan untuk menjalankan fungsi normalnya.
Sebagian besar kasus dehidrasi saat hamil bersifat ringan, tetapi juga bisa menjadi berat dan membahayakan ibu dan bayinya. Selain kram perut, dehidrasi saat hamil juga dapat ditandai dengan mulut kering, sembelit, dan sulit fokus.
6. Buang air besar terasa sakit dan berdarah
Menurut ulasan diterbitkan dalam Sage Journals 2020, buang air besar (BAB) berdarah memang hal yang biasa terjadi pada kehamilan. Sebagian besar kondisi ini tidak serius dan dapat sembuh.
Namun, Bunda perlu waspada bila BAB sakit dan berdarah berlangsung lama dan disertai dengan kram perut. Ini bisa menjadi tanda fisura anus atau infeksi virus dan bakteri.
7. Nyeri saat buang air kecil
Nyeri saat buang air kecil adalah tanda bahaya kram perut saat hamil yang juga perlu diwaspadai, Bunda. Kondisi ini biasanya terjadi karena produksi urine berlebih, ISK, bacterial vaginosis, infeksi menular seksual (IMS), atau genital herpes.
Penanganan medis diperlukan bila kram disertai nyeri saat buang air kecil disebabkan karena infeksi. Pemberian obat biasanya akan diresepkan dokter pada kondisi ini.
8. Bengkak di kaki, tangan, dan wajah
Kram disertai bengkak di kaki, tangan, dan wajah, bisa menjadi tanda bahaya selama kehamilan. Bunda perlu waspada ini adalah gejala preeklamsia.
Ciri lain yang khas dari preeklamsia dapat berupa munculnya rasa sakit di perut bagian atas atau bahu, serta sakit kepala yang tak kunjung hilang. Bila mengalami satu atau lebih gejala di atas, Bunda sebaiknya segera konsultasi ke dokter ya.
9. Demam atau menggigil
Demam atau menggigil bersamaan dengan kram perut merupakan tanda Infeksi Saluran Kemih (ISK). Kram karena ISK biasanya dirasakan di bagian perut bagian bawah.
Infeksi saluran kemih yang terjadi selama kehamilan bisa menyebabkan komplikasi bila tidak diobati. Komplikasi serius ini termasuk infeksi ginjal dan berpotensi meningkatkan risiko hambatan pertumbuhan janin, preeklamsia, dan kelahiran prematur.
10. Urine berbau tidak sedap
Perubahan bau urine dapat terjadi selama kehamilan. Beberapa di antaranya dapat disebabkan oleh konsumsi suplemen atau perubahan pola makan.
Namun, urine menjadi perlu diwaspadai bila berbau dan disertai kram perut. Ini bisa menjadi tanda ISK atau dehidrasi selama kehamilan.
11. Sakit kepala parah
Kram disertai sakit kepala parah bisa menjadi tanda kehamilan ektopik di trimester pertama. Kondisi ini terjadi ketika embrio tertanam di luar rahim, biasanya di tuba fallopi.
Kehamilan ektopik seringkali melibatkan kram di satu sisi perut, perdarahan, hingga nyeri bahu. Segera hubungi dokter bila muncul gejala-gejala tersebut disertai kram perut.
12. Nyeri punggung bawah
Dilansir Very Well Family, kram perut bagian bawah disertai nyeri punggung di awal kehamilan patut diwaspadai. Ini kemungkinan adalah salah satu tanda dari kehamilan ektopik atau keguguran.
Kram perut dan nyeri punggung yang sangat merupakan pertanda kehamilan ektopik. Sedangkan kram dan nyeri disertai perdarahan vagina merupakan tanda keguguran.
13. Gangguan penglihatan
Munculnya gangguan penglihatan dan kram perut adalah tanda preeklamsia. Biasanya, ibu hamil juga akan merasa sakit kepala saat merasakan kedua gejala tersebut.
Tanda bahaya kram perut ini mungkin terkait dengan iritasi di sistem saraf pusar atau adanya indikasi pembengkakan otak. Perubahan penglihatan dapat berupa penglihatan kabur atau sensitif terhadap lampu berkedip dan cahaya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga 5 cara redakan nyeri haid saat gunakan IUD, dalam video berikut:
(ank/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Penyebab Kram Perut saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya

Kehamilan
5 Cara Redakan Nyeri Kram Perut di Awal Kehamilan, Badan Jadi Lebih Nyaman Bun

Kehamilan
10 Hal Bikin Ibu Hamil Overthinking, Morning Sickness hingga Keguguran

Kehamilan
Perkembangan Janin yang Normal di Trimester 1, 2, dan 3

Kehamilan
Perubahan yang Mungkin Dialami Saat Hamil Trimester 1, 2, dan 3


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Menakjubkan Ilustrasi Janin dalam Rahim dari Trimester 1-Trimester 3
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda