
moms-life
Mengenal Heat Exhaustion, Kelelahan Ekstrem karena Cuaca Panas dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Sabtu, 27 May 2023 20:10 WIB

Heat exhaustion adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh Bunda kepanasan. Gejala yang timbul saat mengalami heat exhaustion antara lain keringat berat hingga denyut nadi cepat.Â
Heat exhaustion salah satu dari tiga penyakit yang berhubungan dengan panas, mulai dari kram panas yang paling ringan dan heatstroke yang paling serius.
Penyebabnya termasuk paparan suhu sinar matahari yang sangat panas, terutama ketika kelembapan tinggi dan aktivitas fisik yang berat. Tanpa perawatan segera, kelelahan akibat panas dapat menyebabkan heatstroke.
Untungnya, kelelahan akibat panas dapat dicegah. Yuk kita bahas mengenai heat exhaustion atau kelelahan ekstrem akibat panas, mengutip dari WebMD dan Mayo Clinic.
Tipe dan gejala heat exhaustion
Ada dua tipe heat exhaustion, yakni:
1. Water depletion
Ini tipe heat exhaustion karena penipisan air dalam tubuh. Tanda-tandanya meliputi rasa haus yang berlebihan, lemas, sakit kepala, dan kehilangan kesadaran.
2. Salt depletion
Sementara tipe heat exhaustion yang satu ini karena adanya penipisan garam dalam tubuh akibat panas ekstrem. Tanda-tandanya mirip dengan water depletion namun bisa disertai mual dan muntah, kram otot, serta pusing.
Meskipun kelelahan karena panas tidak seserius heatstroke, itu bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng. Tanpa cara pencegahan yang tepat, heat exhaustion dapat berkembang menjadi heatstroke yang dapat merusak otak dan organ vital lainnya bahkan menyebabkan kematian.
Gejala heat exhaustion
- Urin berwarna gelap (tanda dehidrasi)
- Pusing
- Pingsan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Kram otot atau perut
- Mual, muntah, atau diare
- Kulit pucat
- Berkeringat banyak
- Detak jantung yang cepat
- Kulit dingin dan lembap dengan bulu kuduk merinding saat kepanasan
- Tekanan darah rendah saat berdiri
- Kram otot
Faktor risiko yang meningkatkan peluang heat exhaustion
1. Tinggal di perkotaan
Jika Bunda tinggal di daerah perkotaan, mungkin sangat rentan mengalami kelelahan akibat panas selama cuaca panas yang berkepanjangan. Apalagi jika terdapat kondisi atmosfer yang stagnan dan kualitas udara buruk.
Ini dikenal sebagai ‘heat island effect’, aspal dan beton menyimpan panas di siang hari dan melepaskannya secara bertahap pada malam hari. Kemudian menghasilkan suhu malam hari yang lebih tinggi.
2. Usia
Bayi dan anak-anak hingga usia 4 tahun, dan orang dewasa di atas usia 65 tahun, sangat rentan dengan heat exhaustion. Ini karena mereka menyesuaikan diri dengan panas lebih lambat daripada orang lain.
3. Riwayat kondisi kesehatan tertentu
Ini termasuk penyakit jantung, paru-paru, atau ginjal, obesitas, kekurangan berat badan, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit mental, sifat sel sabit, alkoholisme, dan kondisi apa pun yang menyebabkan demam.Â
Orang dengan diabetes berada risiko tertinggi akibat penyakit yang berhubungan dengan panas dan mungkin cenderung meremehkan risiko tersebut selama cuaca panas.
4. Obat-obatan
Ini termasuk beberapa obat, seperti diuretik, obat penenang, obat penenang, stimulan, obat jantung dan tekanan darah, dan obat untuk kondisi kejiwaan.
Cara mengatasi heat exhaustion
Jika Bunda, atau siapa pun, memiliki gejala heat exhaustion, penting untuk segera beristirahat, terutama di ruangan ber-AC. Jika Bunda tidak bisa masuk ruang ber-AC, cobalah mencari tempat sejuk dan teduh terdekat.
Strategi lainnya, meliputi:
- Minumlah banyak cairan, terutama minuman olahraga untuk menggantikan garam yang hilang (hindari kafein dan alkohol).
- Lepaskan pakaian ketat atau bertumpuk.
- Mandi air dingin.
- Terapkan tindakan pendinginan lainnya seperti kipas angin atau handuk es.
Jika langkah-langkah tersebut gagal memberikan kelegaan dalam waktu 15 menit, cari bantuan medis darurat karena kelelahan panas yang tidak diobati dapat berkembang menjadi heatstroke.
Setelah pulih dari heat exhaustion, Bunda mungkin akan lebih sensitif terhadap suhu tinggi selama minggu berikutnya. Jadi sebaiknya hindari cuaca panas dan olahraga berat sampai dokter memberi tahu Bunda sudah aman untuk melanjutkan aktivitas normal.
Jangan sepelekan heat exhaustion ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
5 Bagian Tubuh yang Tak Boleh Ditindik, Telinga Atas hingga Pusar

Mom's Life
7 Gangguan Menstruasi yang Umum Terjadi, Waspada dan Jangan Sepelekan

Mom's Life
Pantau Tekanan Darah dan 4 Hal Lain yang Penting Dilakukan Agar Sehat Selama Puasa

Mom's Life
7 Penyakit yang Sering Menggangu di Bulan Puasa, Cegah Sebelum Terjadi Bun

Mom's Life
8 Penyebab Perut Sakit Setelah Berhubungan Seks dan Cara Mengatasinya


7 Foto