moms-life
Hati-hati, Kutil Kelamin Bisa Berkembang Jadi Kanker Serviks Bun
Jumat, 26 May 2023 21:55 WIB
Penyakit kutil kelamin atau genital warts masih kerap disepelekan. Padahal, sekitar 50 persen dari kasusnya bisa bertransformasi menjadi penyakit yang ganas dan mematikan seperti kanker serviks, Bunda.
Jika sudah terkena penyakit ini, Bunda tidak boleh lagi acuh tak acuh karena sebenarnya pengobatan terhadap kutil kelamin tergolong sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh.
Sekalipun sudah dinyatakan sembuh, lebih dari 40 persen penyakit tersebut bisa kembali kambuh, Bunda.
Oleh karena itu, penting sekali diingat, khususnya kaum perempuan, untuk memahami bagaimana pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak tertular penyakit ini.
Penyebab penyakit kutil kelamin
“Transmisi atau penularan kutil kelamin ini sebagian besar melalui hubungan atau kontak seksual antara kulit maupun dengan mukosa yang basah dan lembap,” ujar dr. Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV, dokter spesialis dematologi venereologi, dalam acara Media Briefing: Life Before and After Genital Warts.
Kutil kelamin termasuk salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) yang paling banyak ditemukan. Penyakit ini disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).
Tipe HPV yang menyebabkan kutil kelamin memang tidak sama dengan tipe HPV yang menyebabkan kanker serviks.
Akan tetapi, dalam beberapa kasus, ketika kutil kelamin terjadi pada leher rahim atau di dalam vagina, hal ini dapat menyebabkan perubahan serviks atau displasia, yang pada akhirnya bisa berujung pada kanker serviks sebagai bentuk komplikasinya.
“Terkait lokasi, kutil dapat ditemukan di area vulva, serviks, perineum, area sekitar anus, dan saluran anus. Sementara pada laki-laki, kutil dapat tumbuh di pangkal sampai ujung penis, rambut pubis, skrotum, maupun anus dan sekitarnya,” sambungnya.
Ketika seseorang melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi HPV, maka kemungkinan 75 persen dari mereka akan tertular virus ini dan akan mengalami kutil kelamin, Bunda.
Ada juga beberapa gaya hidup tidak sehat yang bisa jadi faktor penambah risiko kutil kelamin. Di antaranya:
- Sering mengonsumsi alkohol
- Merokok
- Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
- Sistem kekebalan daya tahan tubuh rendah
- Aktif berhubungan seksual di usia muda
Gejala kutil kelamin
Dalam beberapa kasus, kutil kelamin tidak memiliki gejala sama sekali, Bunda. Maka dari itu, perlu dilakukan deteksi dini secara berkala. Selain itu, pada laki-laki penyakit ini juga bisa tidak memiliki gejala dan menimbulkan benjolan, Bunda.
“Genital warts tidak memiliki gejala sama sekali. Penyakit ini sangat mudah dan cepat sekali menular,” tutur Amelia.
Hal ini dikarenakan ukurannya yang sangat kecil atau lokasi di dalam lubang vagina atau anus sehingga tidak nampak. Meski begitu, ada beberapa gejala yang mungkin bisa dikenali, meliputi:
- Benjolan kecil, sewarna kulit, kecoklatan, atau merah muda di area genital dan anus atau dubur
- Bentuknya menonjol, tetapi permukaan rata dengan kulit atau seperti kembang kol
- Gatal atau rasa tidak nyaman di area genital
Cara mencegah penularan kutil kelamin
Penyakit kutil kelamin bisa dicegah dengan mengubah gaya hidup Bunda menjadi lebih sehat. Berikut adalah beberapa cara pencegahan yang bisa Bunda lakukan.
1. Vaksinasi
Vaksin HPV diberikan pada anak mulai usia 9 tahun. Vaksin ini terbukti telah menurunkan risiko prekanker dan kanker serviks, vagina, dan vulva pada wanita, Bunda. Kanker dan kutil kelamin juga telah berkurang 88 persen risikonya pada remaja dan 81 persen pada wanita dewasa.
2. Menggunakan pelindung saat berhubungan seksual
Bunda disarankan untuk menggunakan pelindung seperti kondom setiap kali berhubungan seksual. Langkah ini juga bisa membantu, meski tidak 100 persen melindungi dari terkenanya kutil kelamin.
“Bisa menggunakan kondom atau pelindung saat berhubungan seksual dengan pasangan untuk mengurangi risiko penularan,” tutur Amelia.
3. Setia pada satu pasangan
Salah satu langkah pencegahan yang paling penting adalah setiap pada satu pasangan. Bunda disarankan untuk melakukan hubungan seksual dengan satu pasangan untuk mengurangi risiko penularan HPV.
4. Tidak berhubungan seksual saat menjalani pengobatan kutil kelamin
Ketika masih dalam masa pengobatan, Bunda juga disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual. Hal ini hanya akan memperburuk kondisi kutil.
5. Jujur kepada pasangan
Meski terdengar sepele, kejujuran sangat penting dalam kasus ini. Jika tidak jujur memiliki penyakit menular tersebut, ketika melakukan hubungan seksual pasangan mereka bisa tertular kutil kelamin, Bunda.
“Oleh karena itu, beri tahu pasangan jika memiliki HPV atau kutil kelamin sehingga mereka dapat dites dan diobati,” ujarnya.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui tentang kutil kelamin. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video tujuh penyebab sakit selangkangan yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa/som)