7 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning, Normal atau Tidak ya?

Keputihan berwarna kuning pucat sebelum menstruasi merupakan hal biasa. Namun jika keputihan disertai berbau busuk, sedikit kehijauan, atau ada tekstur yang tidak biasa, itu bisa menjadi tanda beberapa infeksi berbeda.

Keputihan itu sendiri adalah campuran lendir dan cairan yang dikeluarkan melalui vagina. Itu normal bagi wanita untuk mengeluarkan cairan saat siklus menstruasi datang. 

Keputihan juga dapat memberikan petunjuk tentang kesehatan Bunda. Beberapa mungkin normal tapi bisa menandakan masalah kesehatan, tergantung pada warna atau konsistensi cairan serta gejala lainnya.

Keputihan yang paling normal berwarna putih atau bening, tanpa bau. Keputihan berwarna kuning pucat sebelum haid bisa saja normal tapi juga ada kemungkinan tanda infeksi.

Bunda perlu memahami beberapa penyebab keputihan berwarna kuning. Meskipun tidak selalu mengkhawatirkan tapi lebih baik waspada daripada lalai agar tak menyesal di kemudian hari.

Mengutip Healthline dan Verywell Health, ini dia penyebab keputihan berwarna kuning dan cara mengatasinya.

Penyebab keputihan berwarna kuning

1. Tanda menstruasi sudah dekat

Warna: kuning encer atau pucat

Keluarnya cairan kuning encer paling sering terjadi tepat sebelum menstruasi. Ini karena vagina Bunda memproduksi lebih banyak lendir.

Warna kekuningan bisa berasal dari sedikit darah menstruasi yang bercampur dengan cairan putih biasa. Keputihan yang sangat pucat dan kuning juga umum terjadi dan biasanya normal, terutama tepat sebelum menstruasi. 

Perlu waspada jika keputihan juga memiliki tekstur yang tidak normal atau berbau tak sedap.

2. Siklus menstruasi yang pendek

Warna: kuning kecoklatan

Keputihan berwarna kuning kecoklatan paling sering terjadi setelah menstruasi. Warnanya berasal dari darah menstruasi. 

Jika Bunda memiliki siklus pendek, mungkin juga melihat keluarnya cairan kuning kecoklatan sebelum menstruasi. Wanita yang mengalami menopause akan melihat keputihan berwarna kuning kecoklatan karena perubahan hormonal.

3. Tanda infeksi

Warna: cairan kuning dan berbau busuk

Keputihan biasanya tidak berbau atau memiliki bau yang sangat sedikit. Bau yang tidak sedap, seringkali berbau amis, merupakan tanda adanya infeksi.

4. Trikomoniasis

Warna: berbusa, kuning atau kehijauan, dan bau amis

Buih, cairan kuning mungkin merupakan tanda Bunda mengalami trikomoniasis, sejenis infeksi menular seksual (IMS). Trikomoniasis lebih mungkin menimbulkan gejala daripada IMS lainnya.

Kotoran dari trikomoniasis berwarna kehijauan atau kekuningan dan berbau amis. Gatal dan nyeri genital saat buang air kecil atau berhubungan seks juga merupakan gejala trikomoniasis.

5. Gonore atau chlamydia

Warna: cairan berwarna kuning seperti nanah

Gonore dan chlamydia adalah IMS yang seringkali tanpa gejala tapi dapat menyebabkan keluarnya cairan. Cairan yang keluar dari gonore atau klamidia akan berwarna kuning dan seperti nanah.

6. Bacterial vaginosis

Warna: cairan putih kekuningan atau keabu-abuan dengan bau amis

Bacterial vaginosis adalah infeksi yang terjadi ketika keseimbangan alami bakteri di vagina berubah. Penyebabnya tidak diketahui tapi sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok, douching, atau memiliki banyak pasangan seksual.

Cairan yang keluar dari bakteri vaginosis akan berbau amis dan mungkin berwarna putih keabu-abuan atau putih kekuningan.

7. Pelvic inflammatory disease (PID)

Warna: keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau dengan bau yang menyengat

PID merupakan infeksi yang biasanya disebabkan oleh penyebaran gonore atau chlamydia yang tidak diobati melalui sistem reproduksi. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada rahim, saluran tuba, dan indung telur jika didiamkan.

Umumnya akan berwarna kuning atau hijau, dan berbau menyengat. Gejala lain termasuk nyeri perut, periode tidak teratur, sering flek, demam tinggi, mual, atau rasa sakit saat berhubungan seks.

Cara mengatasi keputihan berwarna kuning

Bagaimana cara mengatasi keputihan berwarna kuning? Itu semua tergantung penyebabnya. 

Jika termasuk infeksi atau penyakit maka Bunda perlu mengonsumsi obat-obatan. Namun jika karena hendak datang bulan maka bisa hilang dengan sendirinya.

Meskipun cairan bening yang berubah menjadi kuning di pakaian dalam tidak perlu dikhawatirkan, ada beberapa cara untuk mencegah keputihan berwarna kuning dari infeksi atau iritasi.

1. Gunakan perlindungan

Menggunakan perlindungan (metode penghalang seperti kondom saat berhubungan seks) mencegah risiko IMS dan kehamilan. Kondom dapat berfungsi untuk mencegah IMS dan kehamilan tapi harus dipakai dengan benar agar efektif.

Selain itu, kondom tidak dapat memberikan perlindungan penuh terhadap sifilis, herpes, atau human papillomavirus (HPV yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks)

2. Hindari douching

Hindari douching atau menggosok vagina menggunakan larutan air khusus. Vagina secara alami membersihkan sendiri dan douching tidak diperlukan.

Bahan kimia yang terdapat pada douche dapat mengiritasi vagina dan dapat mengganggu keseimbangan normal bakteri yang terdapat pada vagina. Douching dapat menyebabkan infeksi menyebar ke rahim dan pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit radang panggul.

Sementara jika keputihan berwarna kuning disertai bau tak sedap maka umumnya bau tersebut berada di luar vagina, di vulva. Bunda dapat menjaga kebersihan vulva dengan mencucinya dengan air dan sabun yang lembut.

3. Hindari wewangian

Wewangian yang ditemukan di beberapa produk bisa mengiritasi vagina dan mengubah kadar bakteri sehat di vagina.

Yang terbaik adalah menghindari wewangian seperti dalam semprotan kebersihan feminin, sabun mandi, atau pemandian dengan busa sabun.

Jika Bunda mengalami keputihan berwarna kuning, yuk pastikan penyebabnya normal atau tidak. Kalau tidak maka segera atasi dan hindari hal-hal yang bisa menyebabkan keputihan berwarna kuning ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!