Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

6 Cara Mencegah dan Menghindari Penyakit Malaria, Hati-hati di Luar Ruangan Bun

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 12 Jun 2023 11:03 WIB

Mosquito on kids skin. Little boy attacked by mosquitoes in tropical forest. Insect repellent. Malaria and dengue fever prevention. Child scratching itchy bite in summer park.
6 Cara Mencegah dan Menghindari Penyakit Malaria/Foto: Getty Images/iStockphoto/FamVeld

Malaria merupakan salah satu penyakit yang mengancam nyawa. Ada beberapa cara mencegah dan menghindari penyakit malaria, terutama saat berpergian.

Mengutip dari situs Centers of Disease Control and Prevention, malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit dibawa oleh nyamuk. Nyamuk menyebarkan parasit ke orang-orang ketika mereka menggigitnya.

Gejala malaria biasanya muncul dalam 7 hingga 30 hari. Namun bisa memakan waktu hingga satu tahun untuk berkembang.

Banner Kalimat Terlarang untuk Ortu

Gejalanya termasuk demam tinggi dan menggigil, serta seperti sedang flu. Tanpa pengobatan, malaria dapat menyebabkan penyakit parah dan kematian.

Nyamuk penyebar malaria ditemukan di Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, sebagian Karibia, Asia, Eropa Timur, dan Pasifik Selatan. Sekitar 2 ribu kasus malaria didiagnosis di Amerika Serikat setiap tahun, sebagian besar di antara para wisawatan yang kembali ke rumah.

Berdasarkan situs World Health Organization (WHO), hampir 1,5 juta anak memiliki risiko tinggi penyakit dan kematian akibat malaria. Untuk itu, Bunda perlu melakukan pencegahan dan menghindari penyakit tersebut agar tidak terdampak pada anak serta keluarga. 

Cara mencegah dan menghindari penyakit malaria

1. Pakai obat nyamuk

Salah satu pencegahan dan menghindari penyakit malaria dengan menggunakan obat nyamuk, terutama saat berpergian atau menginap di suatu tempat. Oleskan obat nyamuk ke kulit yang terbuka. 

Obat nyamuk yang direkomendasikan mengandung 20% sampai 35% N,N-Diethyl-meta-toluamide (DEET). Jika tahu berpergian ke tempat yang banyak nyamuk maka tak ada salahnya menerapkan lotion anti nyamuk setelah mengenakan tabir surya.

Meski demikian, hindari  mengoleskan obat nyamuk ke tangan, mata, mulut, luka, atau kulit anak yang teriritasi. Pilih salep nyamuk yang memang direkomendasikan untuk anak-anak.

2. Pakai baju dan lengan panjang saat berpergian di luar ruangan

Jika Bunda dan anak-anak pergi ke alam atau tempat lain yang meningkatkan potensi terkena malaria maka perlu sebaiknya mengenakan baju serta celana lengan panjang. Pilih jenis pakaian ini untuk anak.

3. Gunakan permetrin

Permetrin adalah insektisida yang membunuh atau mengusir serangga seperti nyamuk dan lalat. Bunda bisa menggunakan permetrin 0,5% untuk merawat pakaian dan perlengkapan (sepatu boots, celana, kaus kaki, dan tenda) atau beli pakaian dan perlengkapan yang diberi permetrin.

Pakaian yang diberi permetrin akan memberikan perlindungan setelah beberapa kali pencucian. Ada beberapa insektisida yang memang ditujukan untuk perawatan pakaian.

4. Tidur di tempat tertutup

Pastikan Bunda menutup jendela sebelum tidur. Jika sedang liburan, pilih tidur di hotel atau penginapan yang tidak ada ruangan terbuka di dalamnya. 

Kalau Bunda memilih untuk liburan berbasis alam, pastikan tidur di tenda yang tertutup rapat. Jika membawa bayi, pastikan memakai kelambu demi mencegah dan menghindari penyakit malaria.

5. Tidur pakai kelambu

Nyamuk dapat hidup di dalam ruangan dan menggigit pada siang dan malam hari. Belilah kelambu, terutama saat ada balita di rumah.

Pilih kelambu yang kompak, putih, persegi panjang, dengan 156 lubang per inci persegi, dan cukup panjang untuk diselipkan di bawah kasur. Kelambu yang diberi permetrin memberikan perlindungan lebih efektif.

Kelambu lebih disarankan untuk Bunda yang tidak tidur di ruangan ber-AC. 

6. Melakukan vaksin malaria

WHO merekomendasikan penggunaan vaksin malaria, terutama di Afrika atau ketika Bunda berencana pergi ke kawasan yang meningkatkan peluang terkena malaria. Bahkan Bunda juga bisa mendapatkan vaksin malaria untuk melakukan pencegahan ekstra walau tidak ingin berpergian.

“Vaksin malaria untuk anak-anak yang telah lama ditunggu-tunggu merupakan terobosan ilmu pengetahuan, kesehatan anak, dan pengendalian malaria. Menggunakan vaksin ini selain alat yang ada untuk mencegah malaria dapat menyelamatkan puluhan ribu nyawa setiap tahun,” kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

Yuk lakukan pencegahan dan menghindari malaria terutama jika berencana berpergian bersama anak ke alam bebas. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda