HaiBunda

MOM'S LIFE

10 Tanda Seseorang Alami Trust Issue dalam Hubungan & Cara Mengatasinya, Termasuk Curigaan

Regitha Mandasari Putri Suryana   |   HaiBunda

Sabtu, 01 Jul 2023 16:50 WIB
10 Tanda Seseorang Alami Trust Issue dalam Hubungan & Cara Mengatasinya, Termasuk Curigaan/Foto: Dok. istockphoto

Kepercayaan adalah fondasi yang penting dalam sebuah hubungan. Namun, ada kalanya seseorang mengalami trust issue dalam hubungan. Tanda-tanda kecurigaan ini dapat mengganggu kualitas hubungan dan mempengaruhi kedekatan antara pasangan. 

Salah satu tanda umum seseorang mengalami trust issue adalah adanya kecurigaan berlebihan dalam hubungan. Bunda mungkin merasa tidak yakin atau selalu mempertanyakan kata-kata dan tindakan dari pasangan.

Misalnya, sering memeriksa pesan teks atau media sosial pasangan, mencurigai kegiatan yang sebenarnya tidak ada, atau merasa tidak nyaman jika pasangan berinteraksi dengan orang lain.


Mengatasi trust issue membutuhkan komunikasi terbuka, membangun kepercayaan kembali, dan kesediaan untuk bekerja sama sebagai pasangan dalam memperbaiki hubungan yang terganggu oleh masalah kepercayaan.

Jika Bunda atau pasangan mengalami trust issue, penting untuk mengenali tanda-tanda tersebut dan mencari cara untuk mengatasinya. Berikut beberapa tanda seseorang mengalami trust issue dalam hubungan dan beberapa saran cara menghadapinya.

Apa itu trust issue?

Trust issue, atau masalah kepercayaan, merujuk pada ketidakmampuan seseorang untuk mempercayai orang lain dengan sepenuh hati. Kepercayaan adalah dasar dari setiap hubungan yang sehat, di mana individu merasa aman, terbuka pada pasangan mereka.

Sayangnya, ketika seseorang mengalami pengkhianatan atau luka emosional yang signifikan, kepercayaan dapat terkoyak. Akibatnya, pasangan bisa menjadi curiga, skeptis, dan memiliki pandangan buruk terhadap orang lain.

Masalah kepercayaan dapat memiliki dampak yang merugikan pada kesehatan mental individu dan hubungan. Seseorang dengan trust issue cenderung memantau dan menguji pasangan mereka secara berlebihan, mencari tanda-tanda pengkhianatan atau ketidakjujuran.

Hal ini dapat menyebabkan timbulnya kecurigaan yang berlebihan dan kecemburuan yang tidak sehat dalam hubungan.

Mengatasi trust issue memerlukan komunikasi yang jujur, pemahaman, dan kesabaran dari kedua belah pihak. Diperlukan kerjasama untuk membangun kembali kepercayaan yang hilang.

Terapi atau konseling juga dapat menjadi pilihan yang tepat untuk membantu individu yang mengalami trust issue dalam mengatasi trauma masa lalu, memperbaiki pola pikir, hingga membangun dasar kepercayaan yang lebih kuat untuk memperbaiki hubungan.

Penyebab orang mengalami trust issue

Masalah kepercayaan, atau kesulitan dalam mempercayai orang lain, dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan pengalaman. Ini dia beberapa penyebab yang mendasari masalah kepercayaan, hal ini penting untuk mengatasi dan menyelesaikan trust issue dalam hubungan. Yuk simak penyebabnya!

1. Pengalaman masa lalu

Pengalaman pengkhianatan atau pengalaman negatif lainnya di masa lalu dapat menyebabkan masalah kepercayaan di masa dewasa. Misalnya, jika seseorang pernah dikhianati oleh pasangan atau teman dekat.

Jika seseorang tumbuh dalam lingkungan yang tidak aman atau sering mengalami pengkhianatan, kemungkinan mereka akan mengalami masalah kepercayaan di masa dewasa.

2. Pengkhianatan dalam hubungan

Perselingkuhan merupakan salah satu bentuk pengkhianatan dalam hubungan yang dapat menghancurkan kepercayaan seseorang.

Ketika pasangan mengkhianati kepercayaan yang telah dibangun, rasa aman hal ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan yang berkelanjutan dan sulit untuk membangun kembali kepercayaan di masa depan.

3. Konflik orang tua

Konflik dan ketidakharmonisan dalam hubungan orang tua dan anak juga dapat mempengaruhi cara anak mempercayai orang lain di masa dewasa.

Jika anak-anak tumbuh dalam lingkungan di mana ada kekurangan kepercayaan atau pengkhianatan antara orang tua kemungkinan akan berdampak pada sikap sang anak terhadap orang lain di masa depan.

4. Penolakan sosial

Ditolak oleh teman sebaya dalam masa kanak-kanak atau remaja juga dapat menyebabkan masalah kepercayaan di masa dewasa. Ketika seseorang sering mengalami penolakan atau pengasingan, pengalaman ini dapat membuat kesulitan untuk membangun hubungan yang sehat dan mempercayai orang lain di masa depan.

5. Trauma

Mengalami trauma atau pengalaman hidup negatif, terutama saat tumbuh dewasa, dapat mempengaruhi kepercayaan seseorang. Orang yang pernah mengalami penyalahgunaan, kekerasan, atau pengalaman traumatis lainnya mungkin memiliki masalah kepercayaan di masa dewasa.

Mereka mungkin sulit mempercayai orang lain, takut akan pengkhianatan, dan memiliki kesulitan memaafkan.

10 tanda seseorang mengalami trust issue dalam hubungan

Masalah kepercayaan dalam hubungan dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hubungan antarpribadi. Seseorang yang mengalami trust issue cenderung menunjukkan pola perilaku yang mencerminkan ketidakpercayaan terhadap pasangan mereka.

Tanda-tanda ini dapat membantu mengidentifikasi adanya masalah kepercayaan dalam hubungan, yuk simak tanda-tandanya!

1. Selalu berasumsi yang buruk

Masalah kepercayaan membuat seseorang cenderung menganggap buruk tentang orang di sekitarnya, bahkan ketika sudah ada bukti bahwa mereka dapat dipercaya. Selalu timbul rasa curiga bahwa orang lain memiliki motif tersembunyi atau ingin memanfaatkannya.

2. Kecurigaan

Masalah kepercayaan membuat seseorang selalu merasa curiga terhadap niat orang lain, bahkan ketika ada sedikit tanda-tanda perilaku mencurigakan. Mereka merasa bahwa orang lain mencoba menyakiti atau membohongi mereka.

3. Hubungan yang tidak sehat

Orang dengan trust issue seringkali kesulitan membangun hubungan yang sehat dan langgeng. Mereka mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membangun kepercayaan dalam hubungan romantis, bahkan mungkin tidak pernah merasakan hubungan yang sehat sebelumnya.

4. Perilaku Cemburu

Kecemburuan adalah pemikiran dan kekhawatiran tentang kesetiaan pasangan, kecemburuan biasanya melibatkan emosional, hingga perasaan kesal terhadap situasi yang memicu pertikaian. 

5. Memata-matai orang atau memeriksa ponsel mereka

Seseorang dengan masalah kepercayaan sering kali mencari bukti untuk membuktikan kejujuran pasangan mereka. Mereka cenderung memeriksa pesan teks atau email, atau melakukan tindakan lain yang mengintip privasi pasangan.

6. Kesulitan bergantung pada orang lain

Seseorang dengan masalah kepercayaan merasa sulit untuk mengandalkan orang lain dan cenderung melakukan segalanya sendiri. Hal ini dapat mengarah pada perfeksionisme, stres, dan kesulitan bekerja sebagai bagian dari tim.

7. Memilih perkelahian

Ketika memiliki trust issue, seseorang cenderung memperhatikan hal kecil dari pasangannya, dan mencari-cari kesalahan dalam hubungan hingga memicu pertengkaran.

8. Cenderung menjaga jarak dengan orang lain

Seseorang dengan masalah kepercayaan cenderung menjaga jarak dengan orang lain meskipun mereka ingin hubungan yang lebih intim. Mereka sulit untuk membuka diri, dan enggan untuk menjadi dekat dengan orang lain.

9. Jangan Percaya Apa Kata Orang Lain

Seseorang dengan trust issue sering kali meragukan apa yang dikatakan orang lain kepada mereka. Meskipun tidak ada alasan untuk meragukan kejujuran orang lain, mereka tetap memeriksa fakta dan tidak langsung mempercayai kata-kata orang lain tanpa melakukan konfirmasi sendiri.

10. Menghindari Komitmen

Kesulitan dalam mempercayai orang lain menyebabkan seseorang menghindari komitmen dalam hubungan. Karena kepercayaan adalah elemen penting dalam hubungan yang berkomitmen. Orang dengan trust issue cenderung menghindari situasi yang membuat mereka merasa rentan, sehingga mengalami masalah dalam berkomitmen.

Cara mengatasi trust issue

Kepercayaan merupakan komponen penting dalam setiap hubungan, namun terkadang timbul masalah kepercayaan atau trust issue yang dapat membebani hubungan dan menghambat pertumbuhan pribadi.

Berikut ini Bubun telah merangkum beberapa cara yang efektif untuk mengatasi trust issue. Yuk simak!

1. Beri Waktu pada Diri Sendiri Jika Kepercayaan Rusak

Ketika kepercayaan telah terkhianati, penting untuk memberi waktu pada diri sendiri untuk menyembuhkan dan memulihkan kepercayaan. Proses ini tidak dapat diatasi dengan cepat atau terburu-buru.

Setiap orang memiliki waktu yang berbeda untuk memperbaiki kepercayaan mereka. Menghormati dan memahami perasaan diri sendiri serta memberi waktu untuk menyembuhkan adalah langkah penting dalam mengatasi masalah kepercayaan.

2. Hindari Mengintip atau Memata-matai

Mengintip atau memata-matai merupakan perilaku yang dapat memperburuk masalah kepercayaan. Melakukan tindakan tersebut hanya akan memperkuat rasa curiga dan ketidakpercayaan.

Mengintip atau memata-matai pasangan hanya menciptakan siklus tidak sehat. Carilah cara-cara sehat untuk membangun kepercayaan, seperti berkomunikasi terbuka dan jujur.

3. Luangkan Waktu untuk Mengenal Orang Baru

Jangan terburu-buru mempercayai seseorang yang baru dikenal. Berikan waktu untuk mengenal mereka secara lebih mendalam sebelum memberikan kepercayaan.

Meskipun mungkin terasa menarik untuk langsung mempercayai orang baru, penting untuk menjaga kewaspadaan. Dengan memberikan waktu untuk mengamati dan berinteraksi dengan orang baru, Bunda dapat mengumpulkan informasi lebih banyak tentang karakter dan niat mereka.

4. Komunikasikan dengan Pasangan

Salah satu kunci dalam membangun kembali kepercayaan dalam hubungan adalah melalui komunikasi yang jelas dan terbuka dengan pasangan. Sampaikan perasaan Bunda dengan jujur ​​dan tanpa menyalahkan.

Berbicaralah dengan pasangan tentang kekhawatiran yang dipendam selama ini  dan buka dialog yang memungkinkan untuk saling memahami dan mendukung satu sama lain. 

5. Cari Akar Masalah Kepercayaan

Menghabiskan waktu untuk merenungkan dan memahami akar masalah kepercayaan dalam hidup adalah langkah penting dalam mengatasi trust issue. Identifikasi pola-pola kepercayaan yang mungkin perlu diubah atau dipahami lebih dalam.

Bunda bisa mulai mencatat dalam jurnal atau berbicara dengan teman terpercaya. Dengan memahami asal-usul dan faktor yang mempengaruhi trust issue, Bunda dapat belajar melakukan pemulihan dan membangun kepercayaan yang lebih stabil dan sehat.

Dalam sebuah hubungan, masalah kepercayaan dapat menjadi tantangan yang serius. Ketika seseorang mengalami trust issue, tanda-tanda seperti kecurigaan, ketakutan, dan kesulitan mempercayai orang lain mungkin muncul.

Untuk memperbaiki hubungan, ambil langkah-langkah yang tepat dan komitmen untuk mengatasi masalah tersebut. Kepercayaan dapat kembali dipulihkan dan menciptakan ikatan yang lebih kuat, kok, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(fia/fia)

Simak video di bawah ini, Bun:

Arti Red Flag, Yellow Flag & Green Flag dalam Percintaan: Awas Toxic Relationship!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Acha Septriasa Bagikan Momen Bareng Anak Usai Cerai & Sebut Co-Parenting Bareng Mantan Suami

Parenting Annisa Karnesyia

Lulusan Teknik Komputer dan Ilmu Komputer Alami Pengangguran Tertinggi, Ini Kata Riset Terbaru

Mom's Life Arina Yulistara

5 Potret Kedekatan Darius Sinathrya dan Sang Putri yang Beranjak Remaja

Parenting Amira Salsabila

Saat Suami Tak Bekerja, Apakah Istri Wajib Menanggung Nafkah untuk Mertua?

Mom's Life Arina Yulistara

Cukup Tambah 3 Kata, ChatGPT Langsung Jawab Seperti Ahli

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Acha Septriasa Bagikan Momen Bareng Anak Usai Cerai & Sebut Co-Parenting Bareng Mantan Suami

Lulusan Teknik Komputer dan Ilmu Komputer Alami Pengangguran Tertinggi, Ini Kata Riset Terbaru

7 Potret Kim Jae Young dan Gong Seung Yeon di Drama Korea My Lovely Journey

Terpopuler: Kisah Haru Farel Prayoga Bertemu Ibu Kandung

Ucapan Terima Kasih Aldi 'Bragi' untuk Ikke Nurjanah, Dukung Sang Putri di Hari Pernikahan Tanpa Drama

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK