HaiBunda

MOM'S LIFE

Rasa Bersalah Pelaku Pasca-Perselingkuhan Bisa Perbaiki Masalah? Ini Penjelasannya Bun

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 24 Jul 2023 18:50 WIB
Rasa Bersalah Pelaku Pasca-Perselingkuhan Bisa Perbaiki Masalah? Ini Penjelasannya Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages
Jakarta -

Meski korban dalam perselingkuhan merasa sakit hati karena telah dikhianati dan dibohongi oleh pasangannya, pelaku perselingkuhan juga bisa merasa bersalah, Bunda. Akan tetapi, apakah pelaku pasca-perselingkuhan bisa memperbaiki masalah?

Dikhianati oleh orang yang dicintai bisa menghancurkan seseorang secara emosional. Ini dapat membuat para korban trauma dan sulit untuk menjalani kehidupan dengan normal seperti biasa.

Kendati demikian, yang merasakan dampaknya mungkin bukan hanya korbannya saja, Bunda. Para pelaku pasca-perselingkuhan juga bisa merasa bersalah atas tindakannya itu.


Konselor pernikahan Deny Hen mengatakan bahwa rasa bersalah memang bisa dialami oleh pelaku perselingkuhan, utamanya pada mereka yang ingin ‘bertobat’.

“Bagi pelaku yang ingin berubah, itu memang rasa bersalahnya sangat besar sekali,” ujar Deny dalam siaran diskusi Secret at Newsroom, dikutip dari laman cnn, Senin (24/7/2023).

Rasa bersalah itu juga dialami oleh seorang pria pelaku perselingkuhan berusia 33 tahun. Menurutnya, menghilangkan rasa bersalah lebih sulit daripada berhenti untuk berselingkuh.

“Ternyata berat banget rasa feeling guilty-nya. Rasa feeling guilty ke anak dan ke istri,” ujarnya dalam siaran yang sama.

Akibatnya, setelah ia memutuskan untuk memperbaiki diri dan berhenti berselingkuh, segala hidupnya diberikan untuk anak dan pasangan. Lantas, apakah bisa pelaku memperbaiki keadaan?

Psikolog Veronica Adesla pada dasarnya mengapresiasi rasa bersalah yang menginisiasi perubahan untuk menjadi lebih baik, sebagaimana yang dialami pelaku. Akan tetapi, menjalani hubungan yang didasarkan pada rasa bersalah dianggap kurang tepat, apalagi untuk jangka panjang.

“Karena dia (pelaku perselingkuhan) melakukan itu bukan berdasarkan happiness, tapi atas dasar guilty,” ujar Veronica.

Alih-alih mengandalkan rasa bersalah, yang seharusnya dibangun pasca-perselingkuhan adalah hubungan yang sehat antara pasangan. Keterbukaan menjadi kata kunci utama untuk membangun hubungan yang sehat.

“Kita boleh mengungkapkan apa pun tanpa kita perlu merasa takut. Jadi, itu (keterbukaan) yang perlu dibangun,” tuturnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga lima tanda toxic relationship yang perlu Bunda waspadai video yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tanda Toxic Relationship yang Harus Diwaspadai, Jangan Sampai Terjebak Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Tips Raline Shah agar Tidak Terbawa Gaya Hidup FOMO

Mom's Life Tim HaiBunda

Nadya Mustika Rahayu dan Suami Rayakan Ultah Pertama Sang Putri, Intip 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Tangguh! 5 Potret Artis Jalani Hidup sebagai Single Parent, Kimberly Ryder hingga Acha Septriasa

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ngopi Santai ala Bunda Kekinian? Coba 5 Rekomendasi Kopi Susu Ini

Rekomendasi Produk Pritadanes

10 Pantangan Makanan agar Cepat Hamil, Calon Bunda & Ayah Perlu Tahu!

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Turun Berat Badan Bisa Bantu Tingkatkan Peluang Kehamilan Alami, Tapi Tidak Selalu untuk IVF

Berapa Dana Darurat yang Harus Bunda Punya? Ini Kata Pakar

Nadya Mustika Rahayu dan Suami Rayakan Ultah Pertama Sang Putri, Intip 5 Potretnya

Ngopi Santai ala Bunda Kekinian? Coba 5 Rekomendasi Kopi Susu Ini

Tips Raline Shah agar Tidak Terbawa Gaya Hidup FOMO

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK