Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Usaha Keras Fatmawati Minta Maaf kepada Inggit Garnasih, Bersimpuh Sambil Nangis Bak Kepada Ibunda

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 18 Aug 2023 10:20 WIB

Fatmawati Soekarno
Fatmawati Soekarno/ Foto: Instagram @puti_soekarno

Kisah dalam rumah tangga Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno selalu berhasil menyita perhatian. Salah satu yang menarik perhatian yakni hubungan antara istri-istrinya.

Soekarno pertama kali menikah dengan Oetari di tahun 1921. Namun rumah tangga ini berakhir pada 1923 dan Soekarno kembali menikah dengan Inggit Garnasih di tahun yang sama.

Inggit menjadi sosok yang paling berjasa dalam hidup Soekarno, Bunda. Dahulu, Soekarno datang dari Blitar ke Bandung untuk menuntut ilmu dan berhasil menjadi insinyur berkat pengorbanan Inggit.

Inggit rela kehabisan uang dan berjuang mengumpulkan uang demi membiayai sang suami. Mulai dari masa kuliah hingga pergerakan Soekarno melawan penjajah, Inggitlah sosok yang paling berjasa di balik nama besarnya.

Rumah tangga mereka awalnya berjalan dengan sangat harmonis dan damai dengan dua orang anak angkat, Ratna Djuami dan Kartika. Namun ada pada suatu ketika, pernikahan mereka mulai renggang saat Inggit menemukan fakta bahwa sang suami jatuh hati pada Fatmawati.

Pertemuan dengan Fatmawati

Diketahui, Soekarno pertama kali bertemu dengan Fatmawati ketika ia dan keluarganya termasuk Inggit, dibuang pemerintah Belanda ke Bengkulu. Fatmawati pun merupakan teman dari Ratna Djuami, Bunda.

Mengutip dari buku Fatmawati dan Soekarno karya Burhan Fanani, ada momen ketika Inggit memergoki sang suami sedang menulis surat. Di dalamnya, Soekarno mengabarkan bahwa ia sekeluarga telah tiba di Jakarta dengan selamat.

Surat tersebut ternyata ditulis untuk dikirim pada Fatmawati. Saat tahu bahwa surat tersebut dituju pada gadis yang juga dianggapnya sebagai anak, Inggit tak merasa keberatan.

Dalam pengakuan, Soekarno hanya sekali mengirim surat kepada Fatmawati. Akan tetapi, dalam buku Catatan Kecil Bersama Bung Karno, Fatmawati mengaku berkali-kali dikirimi surat Soekarno tetapi tidak ada satu pun yang dibalasnya.

Sampai pada akhirnya, Soekarno mengakui bahwa ia telah menduakan sang istri. Ia bahkan pernah lugas meminta izin untuk menikah lagi.

Saat tahu permintaan tersebut, Inggit tak begitu terkejut. Namun, dengan tegas pula ia menolak untuk dimadu dan meminta Soekarno agar memulangkan ia ke rumah orang tuanya jika ingin menikah lagi.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 


RASA BERSALAH FATMAWATI

Ridwan Kamil di Klinik Lansia Inggit Garnasih, Kota Bandung, Kamis (20/7/2023).

Inggit Garnasih/ Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

Soekarno tentu saja kebingungan mendapat ultimatum seperti itu dari Inggit. Selama masa perjuangan, Inggit Ganarsih adalah satu-satunya tempat dia bersandar dan menemaninya dari nol.

Perempuan tersebut telah mendampinginya dalam keadaan senang maupun keadaan susah. Bahkan, Inggit tidak segan-segan menjual harta bendanya agar Soekarno tetap bisa melanjutkan perjuangannya

Banner Janin Sehat


Pada akhirnya, Soekarno dan Inggit Ganarsih memutuskan bercerai, Bunda. Rumah tangga mereka berakhir pada 1943 dan di tahun yang sama, Soekarno menikah dengan Fatmawati.

Di sisi lain, Fatmawati juga tidak bisa memungkiri bahwa di lubuk hatinya yang paling dalam, ia merasa sangat bersalah kepada Inggit Ganarsih.

Fatmawati tentunya juga merasa bahagia karena menikah dengan sosok Soekarno, pria yang dikenal tampan, perlente, cerdas dan pemimpin revolusi. Namun di sisi lain, ada kenyataan lain sulit hilang dari pikiran Fatmawati.

Ia memiliki rasa bersalah yang besar. Hal tersebut juga pernah terungkap pada suatu kali setelah pernikahannya dengan Soekarno. Kala itu, Fatmawati ingin bertemu dengan Inggit Ganarsih untuk meminta maaf.

Akan tetapi, keinginan Fatmawati itu tidak kunjung terjadi. Setiap Fatmawati ingin berjumpa, Inggit Ganarsih tidak mau menemuinya.

Namun baru Ali Sadikin yang memprakarsai pertemuan keduanya. Keinginan Fatmawati bertemu dengan Inggit akhirnya terjadi pada 7 Februari 1984.

Fatmawati bersama putra dan putrinya akhirnya berkunjung ke rumah Inggit di  Bandung. Pertemuan berlangsung suasana haru. Mereka saling berpelukan.

Fatmawati ditemani anak-anaknya berlutut sambil memegang kaki Inggit yang berlinang air mata. Secara tulus, Fatmawati meminta maaf kepada Inggit Ganarsih. Sementara Inggit juga mengatakan bahwa ia sudah lama sekali memaafkan Fatmawati. Namun pertemuan mereka belum digariskan Tuhan.

Pada saat garis takdir ditorehkan, akhirnya mereka dapat bertemu. Seperti diketahui, Fatmawati sudah dianggap seperti anak sendiri sewaktu Inggit bersama Soekarno hidup di Bengkulu.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda