HaiBunda

MOM'S LIFE

Apa yang Harus Dipersiapkan Jika Ingin Resign dan Jadi Stay at Home Mom?

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 01 Sep 2023 17:35 WIB
Ilustrasi menjadi ibu rumah tangga/Foto: Getty Images/hxyume

Berhenti menjadi pekerja kantoran saat Si Kecil lahir ke dunia merupakan sebuah keputusan besar. Terkadang itu tak disadari sehingga beberapa Bunda melakukannya tanpa persiapan. Nah, sebenarnya apa yang harus dipersiapkan jika ingin resign dan jadi stay-at-home-mom

"Ada harapan bahwa perempuan harus berada di sana 100% untuk anak-anak mereka. Dan ada harapan bahwa mereka akan terus maju dalam karier. Cita-cita yang saling bertentangan ini dapat membebani seorang ibu yang bingung antara karier dan anak-anaknya," Julia James, seorang career and life coach di Victoria, dilansir dari Today's Parent.

Ada banyak persiapan yang perlu dilakukan, baik dari internal maupun dari eksternal. Hal itu tak terkecuali lingkungan sosial yang biasa Bunda miliki, akan serasa menghilang karena Bunda akan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. 


Sulit mungkin bagi Bunda mengambil keputusan. Namun di sisi lain ingin selalu ada bersama anak-anak sebelum mereka dewasa.

James menambahkan, keputusan pada akhirnya tergantung pada apa yang ingin Bunda lakukan, dengan asumsi situasi keuangan dan pengasuhan anak memberi beberapa pilihan.

Ketika Bunda yakin ingin resign dan menjadi ibu rumah tangga, ini persiapan yang perlu dipertimbangkan.

Persiapan ibu bekerja yang ingin resign dan jadi ibu rumah tangga

1. Persiapkan diri sendiri 

Keputusan Bunda untuk resign dan tinggal di rumah bersama anak-anak akan memengaruhi banyak orang. Namun pikirkan baik-baik tentang apa yang paling membuat Bunda bahagia, bukan apa yang menurut Bunda seharusnya menyenangkan.

Bayangkan hari-hari Bunda dalam kedua skenario. Jika bekerja, Bunda akan mendapatkan manfaat dari mengobrol dengan rekan kerja, istirahat makan siang, dan bercengkerama dengan orang dewasa di luar lingkup rumah tangga.

Sementara saat memilih menjadi ibu yang tinggal di rumah, Bunda akan memiliki lebih banyak kebebasan, namun setiap hari akan berkisar pada waktu tidur siang, makan, dan bermain. Berada di rumah bersama anak-anak sepanjang hari merupakan sebuah tantangan yang hanya dapat dipahami setelah melakukannya.

Bagi sebagian orang, hal ini berdampak buruk pada kesehatan mental mereka. Jajak pendapat Gallup 2012 yang dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa ibu rumah tangga lebih khawatir dan mengalami lebih banyak kesedihan serta depresi dibandingkan Bunda bekerja.

Jika Bunda ingin tinggal di rumah bersama anak-anak, cobalah mengabaikan tekanan dari luar dan melakukan sebaliknya. Persiapkan diri sendiri yang tidak lagi bergulat dengan deadline dan waktu kerja tapi mengurus anak sepanjang hari.

2. Tanyakan kepada anak-anak

Jika Bunda punya anak yang lebih besar saat ingin memutuskan berhenti kerja dan menjadi ibu rumah tanya, coba tanyakan kepada anak-anak mengenai hal tersebut. Tanyakan apa mereka baik-baik saja jika Bunda berada di rumah sepanjang hari?

Hal yang paling penting adalah anak-anak berada dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan bebas stres. Kalau Bunda bisa dan mampu menyediakannya, itu bagus. Ingatlah bahwa kuantitas tidak sama dengan kualitas dalam hal waktu bersama.

3. Realitas keuangan

Bunda tidak bisa mengabaikan uang. Tergantung pada situasi, Bunda mungkin mengalami kerugian finansial jika berhenti dari pekerjaan atau merasa masuk akal untuk tinggal di rumah ketika biaya penitipan anak lebih tinggi dibandingkan dengan penghasilan sekarang.

Saat Bunda menghitung angka-angkanya, jangan lupa untuk mempertimbangkan tidak lagi mendapatkan tunjangan (kecuali pasangan), serta kehilangan kenaikan gaji maupun promosi.

Jika perusahaan Bunda berkontribusi ke rekening pensiun, pikirkan kerugian tabungan tersebut. Dan jangan mengabaikan gaya hidup: jika Bunda ingin bepergian atau mengajak anak mengikuti kegiatan ekstra di luar sekolah, uang untuk membayarnya harus datang dari suatu tempat. 

Para ahli tetap memperingatkan agar tidak meremehkan dampak finansial, baik berupa hilangnya pendapatan atau tingginya biaya penitipan anak. “Bunda harus mengukur jenis stres yang bisa diakibatkan oleh uang,” ujar James.

4. Tujuan karier

Kenyataan pahit tentang berhenti dari pekerjaan untuk tinggal di rumah bersama anak-anak saat berada di puncak karier. Ketika mereka masih kecil maka bisa memengaruhi karier Bunda. 

Jika ingin fokus pada anak-anak Bunda saat ini, dibandingkan karier Bunda, Duxbury menyarankan untuk membuat rencana menjaga keterampilan tetap tajam dan mengikuti perubahan dalam profesi Bunda, serta memikirkan ke depan tentang bagaimana dapat memasuki kembali dunia kerja. 

5. Pengaturan yang fleksibel

Ketika Bunda resign dan memutuskan menjadi ibu rumah tangga maka bisa sambil mengambil pekerjaan sampingan. Pekerjaan paruh waktu, pekerjaan kontrak, lepas atau berbagi pekerjaan menjadi pilihan yang bagus.

Robyn Brown, seorang pendidik anak usia dini di Winnipeg, memutuskan untuk bekerja paruh waktu agar dia bisa bersama putranya namun tetap menghasilkan sambil mempertahankan kariernya.

“Senang rasanya merasa menjadi orang lain selain 'ibu Oliver' dua hari dalam seminggu,” katanya. 

Apa pun keputusan Bunda, bersikaplah baik pada diri sendiri. Sebenarnya, Bunda bisa memiliki semuanya, kehidupan keluarga yang bahagia dan karier memuaskan, namun tidak bisa melakukan semuanya.

Carilah cara untuk meringankan beban tersebut, seperti mengasuh anak secara teratur, menggunakan makanan siap saji, atau menyewa asisten rumah tangga. Lakukan diskusi jujur ​​dengan pasangan tentang berbagi tugas rumah tangga dan mengasuh anak.

Pastikan untuk meluangkan waktu tanpa rasa bersalah buat diri sendiri. Saat Bunda di rumah bersama anak-anak, matikan ponsel dan nikmatilah. 

Di sisi lain, menjadi ibu rumah tangga bukan berarti Bunda harus menjadi ibu super. Jika suka membuat makan siang bertema, itu bagus, tapi tidak wajib. 

Bunda juga memerlukan waktu buat diri sendiri. Pada akhirnya, anak-anak akan baik-baik saja bagaimana pun pilihan Bunda. Yang paling penting, anak-anak berada dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan bebas stres.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tips Me Time untuk Bunda Bekerja, Sehat untuk Kesehatan Mental

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Deretan Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun 90 Kg

Mom's Life Amira Salsabila

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Deretan Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun 90 Kg

Momen Dominique Sanda Dampingi Sang Putra Dilantik Jadi Dokter, Intip 5 Potretnya

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

7 Tempat Wisata Beri Promo Seru HUT ke-80 RI, ada Dufan hingga TMII!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK