Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

10 Cara Agar Lebih Bisa Produktif di Tempat Kerja, Stop Multitasking!

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Rabu, 30 Aug 2023 19:40 WIB

Ilustrasi wanita bekerja dengan laptop
Ilustrasi produktif bekerja/Foto: Getty Images/iStockphoto/nathaphat

Berada di kantor tidak selalu menjamin produktivitas. Bisa jadi, Bunda malah jadi tak produktif. Lantas bagaimana ya cara agar lebih produktif di tempat kerja?

Bunda mungkin sering pulang terlambat karena mengerjakan banyak hal di kantor. Semua hal ini Bunda selesaikan agar kerjaan esok hari terasa lebih ringan. Faktanya, tidak demikian.

Mengerjakan banyak hal sekaligus malah bisa membuat Bunda menjadi kurang produktif. Fokus Bunda terbagi atas banyak hal sehingga bisa menjadi kurang maksimal dalam setiap pekerjaan yang diselesaikan. 

Banner 7 Tanda Kehamilan di Trimester 3Banner 7 Tanda Kehamilan di Trimester 3/ Foto: HaiBunda / Novita Rizki

Untuk itu, salah satu cara agar lebih produktif di tempat kerja adalah berhenti melakukan banyak tugas sendirian. Stop multitasking, Bunda!

“Penelitian menunjukkan bahwa multitasking dapat menyebabkan penurunan produktivitas sebesar 40% dan juga menurunkan kesejahteraan kita,” kata Tamara Myles, selaku pakar produktivitas, dilansir dari Metro UK.

Selain itu, ada beberapa hal lain yang perlu Bunda lakukan di tempat kerja agar bisa menjadi lebih produktif. 

Cara agar lebih produktif di tempat kerja

1. Stop multitasking

Dalam bukunya The Myth of Multitasking, Dave Crenshaw menjelaskan bahwa sebagian besar dari apa yang Bunda anggap sebagai multitasking sebenarnya adalah switchtasking. Itu tidak efektif dan produktif.

“ebanyakan orang, ketika mereka mengira  melakukan banyak tugas, sebenarnya melakukan switchtasking. Ini saat Anda mencoba melakukan beberapa tugas yang memerlukan perhatian secara bersamaan, seperti memeriksa pesan telepon sambil melakukan percakapan dengan teman,” ujar Dave.

“Otak kita tidak dirancang untuk fokus pada lebih dari satu tugas aktif dalam satu waktu, kita malah beralih antar tugas dengan cepat. Hal ini selalu tidak produktif,” lanjutnya.

2. Fokus menyelesaikan pekerjaan satu demi satu

Ketika fokus pada satu hal secara intens, Bunda benar-benar bisa produktif. Saat  berada dalam kondisi mengalir, waktu berlalu dengan cepat, Bunda berada di zona tersebut dan rasanya pikiran tidak terblokir.

“Untuk bisa mengalir, Anda harus benar-benar fokus pada apa yang dilakukan, yang tidak mungkin dilakukan saat melakukan banyak tugas. Penelitian menunjukkan bahwa membiarkan pekerjaan mengalir meningkatkan keterlibatan, produktivitas, dan kesejahteraan kita,” kata Tamara.

3. Tentukan waktu paling produktif

Bunda merasa pagi hari merupakan waktu paling produktif? Maka selesaikan pekerjaan yang sulit atau mendalam pada waktu tersebut. 

Menurut Tamara, setiap orang memiliki power hour di mana waktu Bunda paling waspada dan produktif. Cobalah fokus menyelesaikan tugas pada waktu itu.

“Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang paling produktif antara jam 9 sampai 11 pagi, tapi tentu saja setiap orang berbeda. Mulailah dengan memperhatikan kapan Anda paling sibuk dan matikan semua notifikasi selama waktu tersebut sehingga  dapat fokus menyelesaikan pekerjaan yang paling penting,” saran Tamara.

4. Lakukan duo-tasking bukan multitasking

Multitasking berbeda dengan duo-tasking. Duo-tasking berarti Bunda mengerjakan dua tugas secara bersamaan bukan banyak hal dalam satu waktu.

Duo-tasking berarti Anda memulai tugas dan melaksanakannya sambil melakukan hal lain. Misalnya, Anda dapat mendelegasikan tugas kepada seseorang saat sedang mengerjakan proyek lain. Saat melakukan tugas ganda, fokus tidak bolak-balik dan tetap produktif,” ujar Tamara.

5. Jadwalkan meeting

Jangan setiap hari meeting yang membuat banyak orang menjadi tidak fokus. Coba jadwalkan meeting beberapa kali agar hasil meeting bisa dikerjakan masing-masing sampai selesai dan produktif.

6. Matikan notifikasi handphone dan email

Ketika fokus mengerjakan satu hal, coba matikan notifikasi handphone atau email meski dalam waktu singkat. Misalnya saja hanya 30 menit karena Bunda sedang fokus menyelesaikan tugas. 

Tutup juga tab Bunda yang lain. Hilangkan segala gangguan yang akan menyita waktu dan energi.

7. Buat plan

Buat plan setiap hari. Buat catatan pekerjaan mana yang harus diprioritaskan dan selesaikan pada hari tersebut.

“Di awal pagi, tentukan tugas apa yang ingin Anda selesaikan, prioritaskan tugas tersebut berdasarkan kepentingan dan urgensinya, lalu tentukan bagaimana akan melakukannya,” saran Tamara.

8. Jadwalkan mengecek pesan

“Rata-rata orang memeriksa pesan sepuluh kali per jam. Setiap cek memerlukan  beberapa menit, yang berarti rata-rata jam kerja seseorang dipotong kecil-kecil sehingga meningkatkan stres, kesalahan, dan waktu yang hilang,” kata Dave.

Coba jadwalkan mengecek pesan di email, Whatsapp, atau platform lainnya. Bunda bisa menjadwalkan mengeceknya setiap waktu makan siang atau sekali tiap sejam. 

9. Buat batasan

Batasan menjadi kunci ketika Bunda mencoba untuk lebih fokus. Mulailah mengatakan 'tidak' pada orang lain jika mengganggu saat sedang fokus bekerja. 

Tetapkan waktu penyelesaian tugas secara keseluruhan. Buat batasan antara kehidupan pribadi dan pekeraan, jangan biarkan apa pun atau siapa pun mengganggunya.

Mulailah memulai fokus Bunda sebagai sesuatu yang penting dan berharga. Kemudian mintalah orang lain melakukan hal yang sama.

10. Punya komunikasi yang baik dengan rekan kerja

Terlepas apakah Bunda seorang pekerja lepas, pengusaha, atau karyawan, akan ada saatnya harus bekerja dengan orang lain. Oleh karena itu, Bunda harus memperkuat keterampilan komunikasi.

Ketika Bunda melakukannya maka akan menghilangkan pengerjaan ulang yang tidak perlu dan waktu terbuang untuk meluruskan kesalahpahaman serta miskomunikasi.

Bunda dapat memulai dengan meningkatkan keterampilan mendengarkan aktif dan tetap pada satu topik saat berkomunikasi. Misalnya, saat menulis email, buatlah email yang singkat dan tepat sasaran. Jangan memasukkan terlalu banyak informasi ke dalam pesan karena hanya akan membingungkan penerimanya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda