
moms-life
5 Bahaya Multitasking saat Bekerja Bagi Kesehatan Mental, Bunda Perlu Waspada
HaiBunda
Senin, 18 Sep 2023 19:05 WIB

Kemampuan multitasking seringkali menjadi 'kebanggaan', tak terkecuali di kalangan para Bunda yang memang biasanya banyak sekali yang harus diurus. Padahal multitasking itu bisa memicu masalah bagi kesehatan mental, lho.
Multitasking tidak dianjurkan, termasuk untuk para Bunda bekerja. Bunda tak harus melakukan multitasking demi bisa menyelesaikan semua tugas rumah, anak, dan pekerjaan.
Pikirkanlah diri sendiri karena multitasking hanya akan membawa masalah dan tak menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Bahkan multitasking bisa menurunkan kinerja Bunda di tempat kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Penelitian menunjukkan bahwa multitasking dapat menyebabkan penurunan produktivitas sebesar 40% dan juga menurunkan kesejahteraan kita,” kata Tamara Myles, selaku pakar produktivitas, dilansir dari Metro UK.
Dibanding multitasking, Bunda bisa mencoba duo tasking. Multitasking berbeda dengan duo-tasking. Duo-tasking berarti Bunda mengerjakan dua tugas secara bersamaan bukan banyak hal dalam satu waktu.
“Duo-tasking berarti Anda memulai tugas dan melaksanakannya sambil melakukan hal lain. Misalnya, Anda dapat mendelegasikan tugas kepada seseorang saat sedang mengerjakan proyek lain. Saat melakukan tugas ganda, fokus tidak bolak-balik dan tetap produktif,” ujar Tamara.
Untuk itu, yuk berhenti multitasking yang tak hanya mempengaruhi produktivitas di tempat kerja tapi juga mengganggu kesehatan mental. Berikut bahaya multitasking untuk diri sendiri.
Bahaya multitasking untuk kesehatan mental
Simak ulasan selengkapnya berikut ini:
1. Multitasking dapat meningkatkan stres
Multitasking bukan hanya tidak efisien dan memengaruhi kualitas kerja Bunda, namun juga membuat stres. Itu karena ketika Bunda melakukan banyak tugas pada satu waktu, otak terus-menerus beralih antar tugas.
Hal ini meningkatkan kemungkinan kesalahan di tempat kerja dan dapat mengakibatkan tingkat stres serta kecemasan yang tinggi. Ketika Bunda stres bahkan bisa kehilangan fokus dan ketenangan sehingga menimbulkan kecemasan terus-menerus.
2. Multitasking membuat Bunda sulit fokus
Ketika mencoba melakukan banyak tugas, kreativitas dan inovasi bisa terhambat karena Bunda tidak cukup lama fokus pada satu hal untuk menghasilkan sesuatu yang orisinal. Jika sering multitasking dapat mematikan fokus karena otak dengan cepat mengabaikan apa pun yang Bunda latih secara teratur.
Secara perlahan dan bertahap, Bunda akan menjadi lebih sulit untuk fokus pada apa pun. Hal ini bisa mengakibatkan buruknya kinerja dalam aktivitas rutin sehari-hari.
3. Multitasking menyebabkan masalah memori
Ternyata multitasking bisa berbahaya untuk daya ingat. Hal ini dapat mengakibatkan seseorang lupa memprioritaskan pekerjaannya yang berujung pada penundaan di kemudian hari.
Sebagai contoh sederhana, jika banyak jendela terbuka di komputer, seluruh sistem akan melambat. Hal serupa juga terjadi ketika seseorang terus melakukan multitasking secara terus menerus.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di University Of California San Francisco (UCSF) mengungkapkan bahwa hal negatif multitasking mempengaruhi memori baik pada orang dewasa muda maupun tua.
4. Multitasking menyebabkan berkurangnya interaksi dengan orang lain
Berapa kali sehari Bunda memeriksa ponsel? Bunda mungkin tidak mengingatnya. Efek samping terburuknya adalah keterasingan dari dunia karena terlalu sibuk dengan pekerjaan bahkan melupakan apa yang terjadi di sekitar dan orang yang dicintai.
Aspek penting dari kontak manusia hilang karena multitasking. Tetap terhubung dengan orang-orang di sekitar dan terhubung dengan keluarga serta teman-teman bisa memberi Bunda kesejahteraan hidup, bukan hanya menyelesaikan tugas.
5. Multitasking bisa berakibat fatal dalam jangka panjang
Dr Sanjay Kumavat, Konsultan Psikiater, Fortis Hospital, Mulund, mengatakan bahwa melakukan banyak tugas sekaligus tidak masalah, tapi jika dilakukan terus-menerus akan merugikan. Hal ini bisa menimbulkan lebih banyak kerugian daripada manfaatnya.
“Multitasking berbahaya bagi kesehatan Anda secara keseluruhan karena dapat meningkatkan waktu kerja yang mengakibatkan tingkat stres tinggi,” ujar Dr Sanjay dilansir dari Healthshot.
Sementara stres adalah musuh kesehatan Bunda. Jika kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari, jangan mencoba mengerjakan beberapa hal bersama-sama, melainkan buatlah rencana dan ikuti.
Jadi, cobalah untuk lebih terorganisir dalam urusan pekerjaan. Rancang waktu kerja, tentukan waktu istirahat, buat jadwal pada hari sebelumnya dan ikuti. Jangan sering melakukan multitasking demi mencapai keseimbangan pekerjaan dan kehidupan pribadi Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Suami Tidak Dukung Karier Istri, Apa yang Harus Bunda Lakukan? Ikuti 5 Cara Berikut

Mom's Life
5 Tips Agar Tak Didiskriminasi saat Jadi Perempuan Satu-satunya di Tempat Kerja

Mom's Life
7 Tips Menyeimbangkan Karier dan Keluarga agar Bahagia dan Bebas Stres

Mom's Life
7 Hal yang Perlu Dipersiapkan Bunda Sebelum Kembali Bekerja Usai Melahirkan

Mom's Life
10 Tips Bekerja Sambil Urus Anak yang Minim Stres, Dicoba ya Bun
