
moms-life
10 Inspirasi Baju Pahlawan Wanita untuk Merayakan 10 November
HaiBunda
Senin, 06 Nov 2023 17:50 WIB

Daftar Isi
Tak hanya pria, ada banyak pahlawan wanita yang memperjuangkan hak-hak serta kemerdekaan Indonesia. Gaya berpakaian mereka pun bisa menjadi inspirasi Bunda di Hari Pahlawan.
Pakaian yang dikenakan oleh pahlawan wanita umumnya sangat sederhana. Namun, ada banyak perhiasan atau pernak-pernik lain yang menjadi ciri khas mereka.
Sebut saja Martha Christina Tiahahu yang selalu terlihat mengenakan ikat kepala. Selain itu, ada pula Cut Nyak Dhien yang digambarkan gagah dengan baju kurung dan selendang putih di pundaknya.
Inspirasi baju pahlawan wanita
Ada beberapa inspirasi baju dari pahlawan wanita untuk merayakan Hari Pahlawan di 10 November mendatang, Bunda. Kalau penasaran, berikut ini deretan inspirasinya:
1. RA Kartini
Raden Ajeng Kartini merupakan seorang pahlawan emansipasi wanita yang mendukung kebebasan dalam meraih pendidikan, Bunda. Wanita kelahiran Jepara ini kerap mengutarakan keinginannya untuk memajukan wanita-wanita pribumi yang kala itu dibatasi oleh adat istiadat kuno.
Diceritakan dalam buku R.A Kartini karya Imron Rosyadi, Kartini lahir pada 21 April 1879 dari seorang Bupati Jepara, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Sedangkan Bundanya hanyalah kaum priyayi bernama M.A Ngasirah.
Ia menikah dengan seorang duda tujuh orang anak bernama Djojo Adiningrat. Pada banyak situs sejarah, digambarkan Kartini selalu mengenakan kebaya dengan rambut yang disanggul rapi. Tak hanya itu, pada bagian dadanya juga disematkan sebuah bros.
Tampilan ini menjadi sangat populer di kalangan wanita muda sehingga cocok dijadikan inspirasi untuk merayakan Hari Pahlawan, Bunda.
2. Martha Christina Tiahahu
![]() |
Martha Christina Tiahahu lahir 4 Januari 1800 di Desa Abubu, Nusalaut, Maluku itu. Perempuan dengan banyak keberanian ini merupakan anak tunggal dan permata satu-satunya dari Kapitan Paulus Tiahahu dan sang istri.
Setelah sang Bunda meninggal, Martha menjadi sangat dekat dengan sang Ayah. Ia bahkan ikut berperang melawan penjajah, Bunda.
Martha Christina Tiahahu selalu digambarkan dengan pakaian serba putih dengan rambut ikal yang dibiarkan tergerai. Tak hanya itu, ia juga mengenakan ikat kepala yang khas.
3. Nyi Ageng Serang
Dikutip laman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Nyi Ageng Serang adalah nenek dari pahlawan nasional Ki Hadjar Dewantara. Nyi Ageng Serang lahir dengan nama asli Raden Ajeng (RA) Kustiyah Wulaningsih Retno Edhi.
Ia juga merupakan putri dari Pangeran Natapraja yang tak lain adalah seorang penguasa daerah Serang, Jawa Tengah. Pada Perang Diponegoro pada tahun 1825, Nyi Ageng Serang yang saat itu berusia 73 tahun, memimpin pasukan dengan tandu untuk membantu Pangeran Diponegoro melawan Belanda.
Nyi Ageng Serang meninggal dunia pada tahun 1838 di usia 86 tahun. Pahlawan perang ini kerap disebut Puteri Serang.
Dalam setiap potret diri Nyi Ageng Serang, ia digambarkan sebagai sosok wanita yang tegas dan misterius. Tak hanya mimik wajah, gaya berpakaian Nyi Ageng Serang juga sangat menarik.
Nyi Ageng Serang terlihat selalu mengenakan baju kurung hitam atau hijau yang menutup tubuhnya hingga leher. Selain itu, tampilannya juga dilengkapi dengan anting bulat kecil yang bersinar.
4. Cut Nyak Dhien
Pahlawan nasional wanita lain yang bisa dijadikan inspirasi dalam berpakaian di Hari Pahlawan adalah Cut Nyak Dhien. Ia merupakan pejuang yang lahir pada pada 12 Mei 1848.
Ia merupakan pejuang yang melawan penjajahan Belanda selama Perang Aceh. Berawal dari wilayah Aceh, ia menjadi simbol keteguhan dan semangat perlawanan dalam mempertahankan kemerdekaan.
Dalam beberapa potretnya, Cut Nyak Dhien terlihat mengenakan baju kurung khas melayu lengkap dengan selendang putih di pundak. Rambutnya selalu disanggul dan dilengkapi dengan hiasan warna emas.
5. Rohana Kudus
Rohana Kudus merupakan tokoh wartawati perempuan pertama di Indonesia. Wanita kelahiran 20 Desember 1884 ini telah dianugerahi gelar pahlawan oleh Presiden Joko Widodo.
Rohana adalah anak dari Mohamad Rasjad Mahardja Soetan dan Kiam. Rohana juga merupakan bibi dari penyair terkenal Chairil Anwar dan kakak tiri dari Soetan Sjahrir, Perdana Menteri Indonesia yang pertama.
Semasa hidupnya, Rohana tercatat pernah mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang pada tahun 1911. Di sekolah tersebut, perempuan diajarkan berbagai jenis keterampilan, seperti tulis-baca, budi pekerti, mengelola keuangan, Bahasa Belanda, hingga pendidikan agama.
Sama seperti kebanyakan wanita Minangkabau, Rohana Kudus kerap digambarkan dengan balutan baju kurung. Ia juga selalu terlihat mengenakan Tingkuluak atau penutup kepala.
6. Laksamana Malahayati
Malahayati merupakan wanita Muslimah pertama yang menjadi laksamana laut di dunia, Bunda. Ia terlahir dengan nama Keumala Hayati.
Dari ayah dan kakeknya, Malahayati tertarik mendalami dunia kelautan. Malahayati pun menempuh pendidikan militer angkatan laut di sebuah akademi. Di sanalah kemampuan militer lautnya terasah.
Suatu waktu, suami Malahayati gugur dalam peperangan. Di tengah kesedihan, Malahayati berusaha bangkit, dan dia berkeinginan untuk membentuk pasukan Inong Balee (janda). Malahayati meminta izin Sultan Al Makammil untuk membentuk armada dengan prajurit wanita itu.
Laksamana Malahayati selalu digambarkan sebagai sosok yang berani, Bunda. Dalam beberapa potret dirinya yang tersebar, Laksamana Malahayati terlihat mengenakan baju kurung warna merah dan selendang yang menjuntai di kepalanya.
Selendang ini pun memiliki warna yang beragam. Beberapa menggambarkannya dengan warna putih, kuning, bahkan merah tua.
7. Dewi Sartika
Raden Dewi Sartika lahir pada 4 Desember 1884 dari keluarga Sunda yang terhormat di Cicalengka. Sejak kecil, ia memiliki hasrat untuk menjadi guru dan mengajar teman-temannya.
Pada tahun 1904, dengan dukungan kakeknya yang menjabat sebagai Bupati Bandung, ia mendirikan Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung. Sekolah ini kemudian berkembang dan mengajarkan wanita membaca, menulis, berhitung, serta keterampilan lainnya.
Inspirasi baju pahlawan wanita lain yang bisa Bunda jadikan referensi adalah gaya berbusana Dewi Sartika. Ia selalu terlihat sederhana dengan kebaya hitam atau hijau, lengkap dengan bros di dadanya.
8. Fatmawati
![]() |
Fatmawati merupakan salah satu istri Presiden Soekarno yang memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Ibu Negara satu ini merupakan sosok yang menjahit bendera pusaka Sang Saka Merah Putih, yang dikibarkan kala Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Dalam kondisi fisik yang rentan karena sedang hamil tua, ia menjahit bendera tersebut dengan mesin jahit Singer yang dijalankan dengan tangan karena larangan dokter untuk menggunakan kakinya. Bendera tersebut kemudian berkibar di Pegangsaan Timur saat momen bersejarah tersebut.
Beberapa potret Fatmawati muda juga beredar di internet, Bunda. Gayanya kala itu bisa dijadikan referensi untuk merayakan Hari Pahlawan, lho.
Fatmawati selalu tampil anggun dan menawan dengan baju kebaya dan rok kain. Tak hanya itu, gayanya juga kerap dilengkapi dengan tutup kepala.
Fatmawati juga tidak pernah membiarkan rambutnya terurai. Ia selalu menyanggul rambutnya agar terlihat rapi.
9. Nyai Ahmad Dahlan
Nyai Ahmad Dahlan kerap dikenal sebagai Siti Walidah. Ia lahir pada 3 Januari 1872 di Kauman, Yogyakarta.
Pada masa muda, Nyai Ahmad Dahlan telah diberikan pendidikan Islam di rumahnya, termasuk bahasa Arab dan Al-Qur'an. Ia menikah dengan Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, dan mendukung suaminya dalam pengembangan organisasi tersebut.
Nyai Ahmad Dahlan mendirikan Sopo Tresno pada tahun 1914, tempat di mana pasangan ini membaca Al-Qur'an dan membahas isu-isu perempuan. Ia kemudian memusatkan perhatiannya pada ayat-ayat Al-Qur'an yang membicarakan tentang perempuan.
Pada tahun 1917, bersama suaminya dan pemimpin Muhammadiyah lainnya, ia mendirikan kelompok perempuan bernama Aisyiyah, yang berfokus pada pendidikan dan emansipasi perempuan. Melalui Aisyiyah, ia mendirikan sekolah-sekolah putri, asrama, dan program pendidikan Islam untuk perempuan.
Nyai Ahmad Dahlan selalu digambarkan sebagai wanita Muslimah yang tangguh. Ia terlihat memakai kerudung tertutup berwarna putih.
10. Rasuna Said
Hj. Rangkayo Rasuna Said adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai pejuang kemerdekaan dan advokat hak perempuan. Lahir dari keluarga bangsawan Minang di Sumatra Barat, Rasuna Said tumbuh dalam lingkungan yang mendorongnya untuk mengenyam pendidikan dan berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
Rasuna Said memiliki keyakinan kuat dalam persamaan hak antara pria dan wanita. Ia mengambil peran aktif dalam pendidikan perempuan, mendirikan sekolah-sekolah dan koran-koran yang berfokus pada hak-hak perempuan dan pergerakan nasional.
Untuk Bunda yang mengenakan hijab, gaya berpakaian Rasuna Said bisa menjadi salah satu inspirasi di Hari Pahlawan mendatang. Biasanya, Rasuna Said digambarkan sebagai wanita tegap dengan baju kurung warna hijau, pashmina putih, dan kacamata bulat.
Kira-kira tokoh pahlawan wanita mana yang akan menginspirasi Bunda di Hari Pahlawan mendatang? Bagikan kisahnya di kolom komentar, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Pakai Perhiasan Berlebihan agar Makin Cantik, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

Mom's Life
H&M Bakal PHK 588 Karyawan dan Tutup 28 Toko, Ini Penyebabnya Bun

Mom's Life
Charles & Keith Viral di TikTok, Ini Sosok Pemiliknya Bun

Mom's Life
Mengintip Fashion Mahal Syahrini Setelah Berhijab, Roknya Saja Rp15 Juta Bun

Mom's Life
Bunda, Ini 5 Tips Padu Padan Baju Anak Laki-laki untuk Tampil SWAG


7 Foto
Mom's Life
7 Inspirasi Model Kebaya Modern dari Putri Marino sampai Dian Sastro, Bak Kartini Masa Kini
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda