
moms-life
Menyesakkan Dada Bun! Setiap 10 Menit 1 Anak di Gaza Tewas karena Serangan Israel
HaiBunda
Senin, 13 Nov 2023 13:24 WIB

Hingga hari ini, penduduk Gaza masih berjuang menghadapi serangan dari Israel, Bunda. Hingga kini, sudah tercatat sebanyak 11 ribu warga Gaza meninggal dunia.
Mirisnya, sebagian para korban ini merupakan anak-anak dan perempuan. Bahkan berdasarkan laporan dari NGO Save The Children, disebut setiap 10 menit satu anak tewas d Gaza.
Mengutip dari BBC Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO sudah memperingatkan situasi menjadi mengerikan dan berbahaya. Sampai-sampai, fasilitas kesehatan utama Gaza, Rumah Sakit Al-Shifa, hampir mengalami pemadaman listrik total serta kekurangan makanan dan air.
Belum lagi, tembakan dan pengeboman yang terus-terusan dilepas oleh Israel di sekitar RS semakin memperburuk keadaan yang sudah kritis.
Diungkap oleh Kepala Bagian Bedah RS Al-Shifa Dr Marwan Abu Saada, setidaknya sudah ada tiga bayi yang lahir prematur kemudian meninggal. Hal ini karena RS kekurangan pasokan listrik, Bunda.
Di sisi lain, ada puluhan bayi baru lahir lainnya yang saat ini tidak menerima perawatan yang diperlukan. "Kami akan kehilangan nyawa semua bayi," ujar Dr Marwan.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengangkat masalah ini pada Pertemuan Darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Situasi di lapangan tidak mungkin digambarkan. Koridor-koridor rumah sakit penuh sesak dengan orang-orang yang terluka, sakit, dan sekarat, kamar mayat meluap, pembedahan tanpa anestesi, puluhan ribu orang yang mengungsi ditampung di rumah sakit," katanya, dikutip dari laman resmi WHO.
"Keluarga-keluarga yang berdesakan di sekolah-sekolah yang penuh sesak, sangat membutuhkan makanan dan air. Lebih dari 10.800 orang telah terbunuh di Gaza, hampir 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Rata-rata, seorang anak terbunuh setiap 10 menit di Gaza," sambungnya.
Direktur Jenderal WHO kemudian menyinggung soal bantuan medis. Dalam kesempatan itu, ia meminta agar para petugas kesehatan di sana mendapatkan alat-alat pendukung, termasuk bahan bakar untuk rumah sakit.
"Cara terbaik untuk mendukung para petugas kesehatan dan orang-orang yang mereka layani adalah dengan memberikan mereka alat yang mereka butuhkan untuk memberikan perawatan tersebut - obat-obatan, peralatan medis dan bahan bakar untuk generator rumah sakit," ujarnya.
Teruskan membaca di halaman berikut ya, Bunda.
PERJUANGAN PULUHAN RIBU BUNDA HAMIL DI GAZA, PALESTINA
Ilustrasi ibu hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/yacobchuk
Di tengah serangan Israel ke wilayah Gaza, Palestina, PBB mengungkap bahwa ada 50 ribu bunda hamil yang terjebak di wilayah tersebut, Bunda. Dari semuanya, sekitar 5.500 di antaranya akan melahirkan dalam beberapa pekan ke depan.
Atas situasi ini, Direktur Regional Negara-negara Arab di Badan Kesehatan Seksual dan Reproduksi (UNFPA) Laila Baker mengaku khawatir akan nasib ibu baru dan anak-anak mereka.
"Jika boleh jujur, saya kehilangan kata-kata mengenai situasi bencana di lapangan dan hilangnya seluruh kemanusiaan seperti yang kita lihat di Gaza," ujar Baker.
Staf UNFPA menyediakan perlengkapan kesehatan darurat dan perlengkapan persalinan yang aman bagi calon bunda yang bisa dijangkau. Baker mengungkapkan, bunda hamil Palestina yang melarikan diri dari pemboman diliputi kecemasan, tetapi juga harapan dan kebahagiaan, ketika mereka berjuang untuk menemukan tenaga kesehatan yang memenuhi syarat dan dapat mendukung mereka dengan persalinan yang aman.
"Tempatkan diri Anda pada posisi wanita tersebut ketika dokter bedah berkata kepadanya, 'Saya tidak memiliki anestesi, saya bahkan tidak punya air atau sabun untuk mencuci tangan, namun saya akan mencoba menyelamatkan hidup Anda,'" ujarnya.
Menurut Baker, serangan itu adalah kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah umat manusia akhir-akhir ini. Dari 2,2 juta warga Paletina, 50 ribu di antaranya wanita hamil, dikepung selama satu bulan.
"5.500 wanita akan melahirkan dalam beberapa minggu ke depan. Bagi, 160 wanita yang seharusnya saya katakan beruntung hari ini karena mencoba membawa kegembiraan dan kehidupan ke dunia ini, saya khawatir akan nyawa mereka dan nyawa anak-anak mereka," ujarnya.
Terhitung lebih dari 135 fasilitas kesehatan telah menjadi sasaran Israel. Fasilitas kesehatan lainnya yang masih berdiri hanya mempunyai sedikit obat-obatan juga bahan bakar untuk menjalankan listrik.
"Kami pernah menjalani operasi caesar untuk persalinan darurat yang dilakukan dengan sedikit atau tanpa anestesi dan kadang-kadang hanya dengan cahaya dari ponsel," ujarnya.
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Kisah Enrina Dokter RI Jadi Saksi Penderitaan Warga Gaza Palestina, Operasi dengan Cahaya Ponsel

Mom's Life
Krisis Air Bersih, Nasib Anak-anak Gaza Makin Tragis Terserang Penyakit Kulit

Mom's Life
Cerita Zaskia Adya Mecca Liburan di Jepang, Berujung Diajak Ikut Aksi Bela Palestina

Mom's Life
Cerita Bunda Keturunan Palestina 3 Kali Menangis Haru Lihat Gerakan Solidaritas di Monas

Mom's Life
Alasan Syifa Hadju Terang-terangan Tolak Kerja Sama dengan Brand Pro Israel


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Zaskia Mecca hingga Ratna Galih Kunjung Pengungsi Gaza di Yordania
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda