HaiBunda

MOM'S LIFE

Kasus Kutu Busuk Merangkak Naik di Singapura, Bagaimana di Indonesia?

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 17 Nov 2023 11:31 WIB
Kasus Kutu Busuk Merangkak Naik di Singapura, Bagaimana di Indonesia?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Dzurag
Jakarta -

Beberapa waktu lalu, warga Prancis digegerkan dengan peningkatan kasus kutu busuk yang signifikan. Kini, kasus itu tengah mengancam warga Singapura, nih Bunda. Negara tersebut ikut mencatat kasus serangan kutu busuk dalam beberapa waktu terakhir.

Salah satu perusahaan pengendalian serangan hama di Singapura, Aardwolf Pestkare, melaporkan kasus kutu busuk di negara itu meningkat sekitar 40 persen. Bahkan, manajer penjualan Aardwolf Pierce Chan memperkirakan kasusnya meningkat sebesar 20-30 persen di kuartal pertama 2024.

Hal senada juga disampaikan perusahaan lain, Pestbusters, pihaknya mencatat ada peningkatan kasus kutu busuk sebesar 10-15 persen selama enam bulan terakhir. Joachim Lee selaku ahli entomologi di perusahaan tersebut menduga bahwa kasusnya meningkat saat musim liburan.


"Jumlahnya terus meningkat dan saya menduga jumlahnya mungkin masih sedikit meningkat, karena musim liburan sudah dekat," jelas Lee yang dikutip dari Channel News Asia, Kamis (16/11/2023).

Namun, Lee mengingatkan ada hal yang harus diperhatikan dalam penanganan kutu busuk. Terutama di lingkungan anak-anak, orang dengan kulit sensitif, dan lansia tidak disarankan menggunakan pembasmi dengan bahan kimia.

"Untuk mereka yang memiliki anggota keluarga lansia, anak kecil atau bayi atau orang dengan imunodefisiensi atau kulit sensitif di lingkungannya, kami secara tidak akan menggunakan bahan kimia untuk membasmi kutu busuk," kata Lee.

"Itu dapat menimbulkan dampak buruk di kemudian hari. Jadi, kami akan memberikan pembasmian dengan metode panas," sambungnya.

Apa itu kutu busuk?

Kutu busuk merupakan serangga parasit, di Indonesia dikenal dengan nama 'tumbila' atau 'bangsat'. Serangga ini hidup dengan cara meminum darah manusia dan hewan berdarah panas lainnya.

Hama dengan nama lain Cimex lectularius ini berbentuk pipih, berwarna coklat kemerahan, tidak bersayap, dan dapat hidup beberapa bulan tanpa makan darah. Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kutu busuk tidak menyebarkan penyakit, keberadaannya 'hanya' dapat menyebabkan gatal yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk saat tidur.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Unforgettable Family Trip at Resorts World Sentosa

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK