HaiBunda

MOM'S LIFE

10 Ciri-ciri Pelaku Mom Shaming & Dampaknya bagi Kesehatan Mental

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 30 Nov 2023 11:55 WIB
10 Ciri-ciri Pelaku Mom Shaming & Dampaknya bagi Kesehatan Mental/Foto: Getty Images/iStockphoto/nicoletaionescu
Jakarta -

Mom shaming terjadi ketika seseorang menghakimi atau mengkritik seorang bunda karena gaya atau pilihannya dalam mengasuh anak. Meskipun hal ini terkadang muncul karena ada kepedulian atau rasa khawatir, ini sangat merugikan bagi sebagian besar bunda yang mengalaminya.

Terkadang, ekspektasi yang tidak realistis diberikan para ibu terhadap diri mereka sendiri dan orang lain merupakan akar dari rasa malu mereka. Rasa malu itu dapat merusak dan menyebabkan kesepian, rasa tidak aman, kelelahan, hingga kecemasan.

Beberapa orang yang terlibat dalam tindakan ini benar-benar merasa bahwa mereka sedang berusaha membantu. Orang lain mendapat dorongan pada ego mereka sendiri ketika merendahkan orang lain.


Terlepas dari motivasinya, mom shaming sangat menyakitkan bagi mereka yang menerimanya dan mereka yang terlibat di dalamnya karena hal tersebut merugikan sistem dukungan, hubungan, dan komunitas para bunda.

10 Ciri-ciri Pelaku Mom Shaming & Dampaknya

Mom shaming bisa terjadi secara langsung maupun online, dan ini bisa datang dari teman, keluarga, para bunda lainnya, atau bahkan pasangan. Berikut adalah ciri-ciri mereka yang melakukan tindakan menyakitkan ini.

1. Mengkritik Pilihan Bunda untuk Tinggal di Rumah

Melansir dari laman choosing therapy, survei Gallup pada 2012 menunjukkan bahwa bunda yang tinggal di rumah mengalami lebih banyak kekhawatiran, lekas marah, stres, kesedihan, dan depresi dibandingkan bunda yang bekerja di luar rumah.

Mom shaming dalam hal ini mungkin komentar seperti “Pasti menyenangkan tidak harus bekerja,” atau “Saya harap saya bisa bermain dengan anak-anak sepanjang hari”.

Siapa saja yang pernah menjadi ibu rumah tangga penuh waktu tahu bahwa ini adalah pekerjaan yang berat, melelahkan, dan tanpa pamrih.

2. Mengkritik Pilihan Bunda dalam Menyusui

Menyusui adalah salah satu aspek yang paling pribadi dan sering melelahkan dalam menjadi bunda, namun banyak orang merasa mereka perlu mengungkapkan penilaian mereka.

Menyusui atau tidak bukanlah sebuah pilihan, ini ditentukan oleh kondisi. Trauma saat melahirkan, perawatan di NICU, dan masalah pelekatan atau produksi ASI sering membuat proses menyusui menjadi tidak berjalan dengan baik.

Pilihan apakah akan menyusui, masalah dalam menyusui, dan bahkan kapan harus berhenti menyusui merupakan sumber kecemasan dan stres bagi para bunda yang baru melahirkan. Mereka tidak perlu merasa dipermalukan karena hal itu.

3. Mempermalukan Bunda yang Mengambil Peran Mengasuh Anak Nontradisional

Jenis mom shaming ini didasarkan pada keterikatan norma dan ekspektasi sosial yang sudah ketinggalan zaman.

Bahkan, di zaman modern ini, banyak yang masih mengharapkan para bunda untuk menanggung seluruh beban pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak, dan mungkin mereka akan memandang rendah para bunda yang memilih untuk bekerja penuh waktu, bersosialisasi dengan teman, hingga bepergian.

Ada banyak cara untuk membesarkan sebuah keluarga, dan masing-masing orang tua atau keluarga berhak memutuskan cara terbaik untuk melakukan sesuatu di rumah mereka. Ini bukan keputusan orang lain.

4. Persaingan Antar Bunda

Mom shaming juga bisa berasal dari persaingan dan perbandingan antar bunda. Ketika para bunda mulai membandingkan diri mereka dengan bunda-bunda lain, di media sosial atau secara langsung, persaingan ini untuk mendapatkan validasi terkait rumah yang paling bersih, anak-anak berbakat, bunda yang paling baik hati, dan lain-lain.

Hal ini dapat menimbulkan rasa malu di kalangan para ibu yang merasa tidak mampu melakukan hal-hal tersebut. Faktanya, semua bunda memiliki kekuatan dan perjuangannya masing-masing.

5. Malu Terhadap Perkembangan Anak

Para bunda mungkin merasa malu ketika anak mereka tertinggal dalam tonggak perkembangan atau tidak bisa mengimbangi anak lain dalam hal pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini sudah menjadi sesuatu yang dikhawatirkan para bunda, dan tidak perlu menyalahkan diri sendiri.

6. Metode Pelatihan Tidur

Pelatihan tidur adalah sumber besar mom shaming, rasa bersalah orang tua, dan penilaian. Setiap orang tua baru sampai pada suatu titik ketika mereka harus memikirkan cara untuk tidur.

Ada banyak aliran pemikiran yang berbeda tentang pelatihan tidur, apapun metode yang dipilih, seringkali orang lain memiliki pendapat tentang cara orang ta menangani tidur bayinya.

7. Penilaian Tentang Aktivitas Anak

Para bunda juga sering merasa dihakimi dan dipermalukan jika menyangkut aktivitas anaknya. Hal ini dapat terlihat ketika para ibu membandingkan anak-anaknya dengan orang lain dan berusaha keras untuk mengatasi hal-hal yang mungkin membuat anak-anak merek tertinggal.

8. Mengomentari Tubuh

“Dia sudah kehilangan berat badan bayinya?” “Dia pasti mengabaikan bayinya untuk berolahraga,” “Dia masih belum menurunkan berat badan bayinya?” Hal ini sangat mudah untuk dihindari, tetapi hindari untuk mengomentari tubuh ibu lain setelah melahirkan.

9. Mempertanyakan Pilihan Persalinannya

Beberapa bunda memilih untuk melahirkan bayinya di rumah sakit dengan epidural. Ada pula yang memilih melahirkan tanpa pengobatan, bahkan ada juga yang melahirkan di rumah. Setiap orang tua berhak memilih bagaimana mereka akan melahirkan bayinya ke dunia.

10. Mengkritik Cara Menghabiskan Waktu Luangnya

Perawatan diri penting untuk menjadi bunda yang seimbang dan berkepala dingin. Jadi, sebelum menilai bunda lain karena menyisihkan sedikit waktu untuk dirinya sendiri, ingatlah bahwa waktu Bunda bisa membuat banyak perempuan merasa seperti bunda yang lebih baik.

Nah, itulah beberapa ciri-ciri pelaku mom shaming dan dampaknya yang bisa Bunda kenali. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Manfaat Meditasi, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Mental Bunda

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK