
moms-life
Waspada Modus Penipuan dengan Kirim File 'APK' di Ponsel, Data Pribadi Bisa Bocor Bun
HaiBunda
Jumat, 08 Dec 2023 18:40 WIB

Beberapa tahun belakangan, penipuan dengan modus kirim file 'APK' marak terjadi di Indonesia. Modus penipuan baru ini menyasar semua usia, terutama mereka yang berstatus nasabah bank.
File 'APK' yang dikirim ke pengguna ponsel melalui pesan WhatsApps, tak lagi berupa file biasa. Banyak penipu menggunakan kedok undangan pernikahan hingga surat tilang polisi untuk menjebak korbannya.
"Ada satu tren baru untuk scam, seperti kirim 'APK', undangan nikah, ada yang SIM kepolisian, surat tilang dan lainnya. Semuanya tidak lagi menyerang nasabah bank, dan masuknya bisa aneh-aneh," kata Direktur BCA Santoso dalam acara Konferensi Pers Video Edukasi Don't Know? Kasih NO! di Jakarta Pusat, Kamis (7/12/23).
File tersebut bila di-klik oleh Bunda bisa menimbulkan kerugian yang besar. Data-data Bunda akan dicuri oleh orang jahat, yang selanjutnya digunakan untuk menipu.
"Jadi intinya ada satu aplikasi yang dikirimkan kepada nasabah atau pengguna handphone. Tujuannya satu, begitu di klik, ternyata itu men-take over atau secara remote mengambil data semua yang ada di handphone, dari foto, sampai apa yang kita ketik, semuanya ada," ujar Santoso.
Memang, tidak semua data bisa dicuri, terutama bila Bunda sudah menggunakan proteksi akun. Misalnya, beberapa bank sudah mewajibkan nasabahnya untuk menggunakan proteksi face biometric system bila ingin mengakses aplikasi di ponsel.
Tetapi, beberapa data yang berhasil diambil, bisa dijadikan skenario baru untuk menipu. Melalui data yang didapat, Bunda bisa digiring untuk mengikuti skenario tersebut hingga menjadi korban penipuan.
"Kalau data-data kita dicuri, memang tidak bisa sepenuhnya men-take over account karena sekarang banyak proteksi. Tetapi itu bisa dibikin satu skenario yang menakutkan. Di-klik itu dia bisa tahu kita sedang mencari apa, misalnya mobil, langsung dikasih feeding promosi harga murah. Jadi punya relevansi untuk men-trigger kita mengikuti skenario itu," kata Santoso.
Ada dua jenis skenario yang kerap digunakan penipu usai mendapatkan data korbannya. Pertama, skenario sedih, dan kedua adalah skenario bahagia.
Skenario sedih dapat berupa penipuan tentang anggota keluarga yang mengalami masalah, misalnya anak yang sekolah di 'X' mengalami kecelakaan dan penipu minta ditransfer uang untuk menangani masalah ini. Sedangkan, skenario bahagia bisa berupa informasi Bunda memenangkan undian, yang memang pernah diikuti.
Modus penipuan dengan file 'APK' untuk mengelabui korban ini memang bukan hal baru lagi. Namun ternyata, menurut penelitian, korban penipuan kebanyakan adalah generasi muda, Bunda.
Lalu bagaimana cara mencegah data bocor bila mendapatkan pesan tak dikenal yang berisi file 'APK'?
Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
CARA MENCEGAH KEBOCORAN DATA
Ilustrasi Penipuan Modus Kirim File 'APK'/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Cara mencegah kebocoran data dari ponsel
Santoso mengatakan bahwa generasi muda menjadi yang paling banyak terjebak dalam modus penipuan file 'APK'. Menurutnya, generasi yang lebih tua menjadi tidak rentan karena mulai overprotective terhadap modus ini.
"Kita lakukan research, ternyata kebanyakan informasi-informasi, data bocor, justru terjadi pada generasi muda. Karena yang lebih tua sudah nervous atau overprotective pikirnya, 'jangan-jangan...kalau dapat WA begitu ya enggak usah ditanggapi'," kata Santoso.
"Uniknya ini memang generasi muda, entah apa masih terjebak fomo, atau kepingin segalanya cepat selesai. Jadi mereka enggak mau pikir panjang, langsung klik, ternyata case-case yang terjadi, banyak kasus pengaduan data bocor, seolah dapat tagihan kartu kredit, pinjol, dan lainnya," sambungnya.
Lalu bagaimana cara mencegah kebocoran data bila mendapatkan pesan berupa file 'APK'?
Cara satu-satunya mencegah penipuan karena data bocor adalah dengan mengatakan 'Tidak'. Bila Bunda tidak mengenal atau merasa tidak tahu isi pesan dan pengirimnya, maka jangan klik file tersebut atau 'Don’t Know? Kasih No!'.
"Indonesia sudah mengakomodasi UU perlindungan data nasabah, kalau melihat UU ini, kita ingin pro aktif mengingatkan kepada nasabah, bahaya kalau klik-klik sembarangan,' ungkap Santoso.
Selain tidak klik sembarangan, Bunda juga bisa memanfaatkan fitur biometric system untuk meminimalisir risiko kebocoran data. Sistem ini sudah banyak diterapkan di aplikasi ponsel pintar.
Simak juga cara cek pesan WhatsApp yang sudah dibaca meski centang biru dimatikan, dalam video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Reaksi Suami Bunga Zainal saat Sang Istri Ditipu Rp15 Miliar

Mom's Life
Waspada Bun! Ini Modus Baru Maling M-Banking yang Bikin Rekening Ludes

Mom's Life
Modus Terbaru Penipuan Online dengan Dark Pattern, Hati-hati dengan Promosi Produk Bun

Mom's Life
Marak Penipuan Jelang Lebaran, Kenali Modus Berikut Agar Bunda Bisa Waspada!

Mom's Life
Jangan Percaya Diimingi Dapat Uang Cepat & Jadi Kaya Raya, Alasannya...

Mom's Life
Cerita Korban Jastiper Murah, Total Kerugian Lebih dari Rp50 Miliar Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda