Diet berarti menerapkan gaya hidup sehat, termasuk mengatur asupan makan mulai dari jumlah hingga menu. Ada beberapa makanan yang harus dihindari saat diet, ada pula yang dianjurkan untuk dikonsumsi.

Diet sehat merupakan salah satu cara untuk menurunkan berat badan. Selain olahraga, diet juga berperan penting dalam keberhasilan program penurunan berat badan.

Meski demikian, tidak semua makanan dapat dikonsumsi saat diet. Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari saat diet karena dapat menghambat keberhasilan program penurunan berat badan.

Apa saja makanan yang harus dihindari saat diet? Berikut ragam makanan yang harus dihindari saat diet dilansir dari Medical News Today. 

Makanan yang harus dihindari saat diet

1. Makanan dan minuman manis

Makanan dan minuman manis, seperti permen, es krim, kue, biskuit, minuman bersoda, dan teh manis, harus dihindari saat diet. Makanan dan minuman manis mengandung gula yang tinggi.

Gula merupakan sumber kalori yang cepat diserap tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan secara cepat. Berdasarkan 2020–2025 Dietary Guidelines for Americans, membatasi kalori dari tambahan gula tidak lebih dari 10% atau sekitar 12 sendok teh  per hari. 

2. Makanan beku

Makanan beku atau frozen food umumnya mengandung banyak kalori, lemak jenuh, dan gula. Makanan olahan juga rendah kandungan nutrisi, seperti serat dan vitamin. Oleh karena itu, makanan olahan sebaiknya dihindari saat diet.

Rachel Harvest, ahli diet terdaftar yang berafiliasi dengan Tournesol Wellness di New York, mengatakan bahwa untuk membuat bahan-bahan segar bertahan lebih lama di freezer, produsen sering memuat makanan beku dengan natrium dan pengawet alami.

Natrium akan membuat tubuh menahan air yang akhirnya menjadi kembung. Seringkali porsi yang sangat sedikit dalam makanan freezer tidak memuaskan, meskipun mengandung banyak kalori. Akhirnya membuat Bunda makan lebih banyak karena merasa kurang kenyang.

3. Makanan yang digoreng

Makanan gorengan, seperti kentang, tempe, dan tahu goreng, mengandung banyak lemak jenuh dan kalori. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

4. Makanan tinggi garam

Makanan tinggi garam, seperti keripik, crackers, makanan cepat saji, makanan kemasan, dan makanan olahan, dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan berat badan naik secara sementara.

5. Makanan kemasan rendah lemak

Makanan yang harus dihindari saat sedang diet selanjutnya adalah kemasan dengan label rendah lemak. Penelitian menunjukkan bahwa orang cenderung makan lebih dari 30% ketika mereka tahu mengonsumsi makanan yang rendah lemak.

Masalahnya, selain makan berlebihan yang dapat dengan cepat menggagalkan tujuan penurunan berat badan, ketika produsen makanan menghilangkan lemak dari makanan, mereka pasti akan menghilangkan beberapa rasa. Untuk mengimbanginya, mereka sering menambahkan gula yang membuat produk lebih buruk untuk tubuh Bunda.

6. Buah yang berlebihan

Meski buah utuh menjadi camilan yang dianjurkan saat diet namun Bunda tak boleh mengonsumsinya secara berlebihan. Ahli kebugaran, Darby Jackson, mengatakan bahwa mengonsumsi banyak buah bisa memiliki efek buruk pada tubuh dan mendorong Bunda lebih banyak menginginkan gula.

“Ada tempat untuk sedikit buah dalam makanan setiap orang dan bukan sesuatu yang harus benar-benar dihilangkan, tapi terlalu banyak buah bisa sangat merugikan tubuh, terutama dalam bentuk jus bisa menyebabkan gangguan insulin.

Jika makan buah, usahakan buah-buahan rendah gula seperti buah beri yang juga dikemas dengan nutrisi lain,” saran Jackson selaku certified holistic health coach dan personal trainer, seperti dilansir dari Byrdie. 

7. Roti putih

Roti putih terbuat dari tepung terigu yang telah dihaluskan. Tepung terigu yang telah dihaluskan memiliki indeks glikemik yang tinggi. Indeks glikemik yang tinggi dapat menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara cepat. Selain itu, roti putih sangat halus dan sering mengandung banyak gula tambahan.

Roti putih juga bisa meningkatkan kadar gula darah. Satu studi terhadap 9.267 orang menemukan bahwa makan dua potong (120 gram) roti putih per hari dikaitkan dengan risiko kenaikan berat badan dan obesitas 40% lebih besar.

8. Permen bar

Pernah merasa permen bar menjadi penolong saat lapar dan sedang diet? Ternyata permen bar termasuk makanan yang harus dihindari saat diet, Bunda. Permen batangan atau permen bar sangat tidak sehat. Permen mengemas banyak gula, minyak tambahan, dan tepung.

Permen batangan tinggi kalori dan rendah nutrisi karena itu menjadi makanan yang harus dihindari saat diet. Permen bar rata-rata dilapisi cokelat yang mengandung sekitar 200 sampai 300 kalori.

9. Aneka makanan kering

Saat Bunda makan snack kering atau aneka makanan kering apa pun akan membuat tubuh mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana dan mengirimkannya langsung ke aliran darah.

Tubuh kemudian memproduksi insulin ekstra yang membantu menyerap gula secepat mungkin untuk menanggapi lonjakan gula. Bunda akan berakhir dengan gula darah rendah dan rasa lapar yang sama yang mengonsumsi karbohidrat. 

“Kemudian mungkin cenderung mengambil makanan manis tanpa nilai gizi untuk memenuhi kebutuhan akan energi instan,” papar Charlie Seltzer, M.D., spesialis penurunan berat badan yang berbasis di Philadelphia, Pennsylvania.

10. Daging merah

Daging merah, seperti daging sapi, daging kambing, dan daging babi, mengandung banyak lemak jenuh. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

11. Mie instan

Mie instan terbuat dari tepung terigu, minyak goreng, dan bumbu-bumbu. Mie instan mengandung banyak kalori, lemak jenuh, dan garam. Tentu menjadi salah satu makanan yang harus dihindari saat diet.

12. Makanan cepat saji

Makanan cepat saji, seperti hamburger, hot dog, dan ayam goreng, umumnya mengandung banyak kalori, lemak jenuh, dan garam. Hindari mengonsumsi makanan cepat saji yang bisa meningkatkan peluang kenaikan berat badan.

13. Jeroan

Jeroan, seperti hati, jantung, dan limpa, mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol. Hindari makan jeroan saat sedang diet ya, Bunda.

14. Produk olahan susu

Produk olahan susu, seperti yogurt dan ice cream, umumnya mengandung banyak lemak jenuh. Ini bisa menggagalkan program diet penurunan berat badan. 

15. Sereal untuk sarapan pagi

Dilansir dari Fitterfly, kebanyakan sereal sarapan dipasarkan dengan tujuan membantu menurunkan berat badan. Namun tidak ada jaminan bahwa benar-benar baik untuk perjalanan penurunan berat badan Bunda.

Banyak sereal sarapan mengandung banyak gula tambahan, terbuat dari biji-bijian olahan dan mengandung banyak kalori. Jika Bunda ingin sarapan sereal, pastikan membaca daftar bahannya dengan cermat.

16. Keju

Meskipun mengonsumsi keju memang memiliki manfaat kesehatan tertentu namun bukanlah pilihan makanan yang baik saat mencoba menurunkan berat badan. Keju memiliki kandungan lemak dan kalori yang tinggi.

Jika dikonsumsi secara rutin pasti dapat menyebabkan penambahan berat badan dan menyulitkan Bunda menurunkannya.

17. Mentega

Mentega memiliki sekitar 102 kalori dalam 1 sendok makan sehingga kandungan kalorinya sangat tinggi. Meskipun tidak apa-apa untuk mengonsumsi mentega sesekali, kecuali jika dokter Bunda meminta untuk menjauhinya.

Mengonsumsi mentega secara teratur akan berdampak buruk pada kesehatan Bunda secara keseluruhan. Tidak hanya membuat berat badan bertambah, tapi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dan menyebabkan berbagai penyakit jantung serta kardiovaskular.

18. Saus salad yang tidak sehat

Banyak saus salad yang mengandung lemak trans dan kalori yang justru akan membuat berat badan Bunda bertambah. Meskipun Bunda menyiapkan salad yang sehat dan segar, menambahkan saus ini dapat mengesampingkan manfaat kesehatan positif yang bisa diperoleh dari sayuran segar.

Saus salad siap pakai sangat tinggi lemak, gula, dan kandungan natrium. Dibanding menggunakan mayones biasa, pilihlah mayones atau mustard yang ringan atau rendah lemak.

19. Cokelat

Setiap bungkus coklat batangan, sekecil apa pun kemasannya, diisi dengan tambahan gula, tepung olahan, tambahan minyak, dan banyak lagi. Ini sangat tinggi kandungan kalorinya tapi hampir tidak memiliki nilai gizi.

20. Makanan bertepung

Mengonsumsi tepung olahan secara rutin dapat meningkatkan fluktuasi kadar glukosa darah dan akibatnya membuat Bunda merasa lapar kemudian makan pada waktu yang tidak seharusnya.

Seringkali, makanan bertepung juga dapat menyebabkan keinginan mengidam makanan manis secara tiba-tiba sehingga tubuh membutuhkan lebih banyak kalori.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!