Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

6 Langkah Memulai Bisnis Dropshipper, Kerja Dari Rumah Modal Nol Rupiah

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 15 Jan 2024 16:41 WIB

Ilustrasi dropshipper
6 Langkah Memulai Bisnis Dropshipper, Kerja Dari Rumah Modal Nol Rupiah/Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint
Daftar Isi
Jakarta -

Dropshipping merupakan model bisnis yang populer karena membutuhkan biaya awal yang rendah dan model bisnis yang sederhana. Jika berencana untuk menjadi dropshipper, ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan.

Bisnis ini memungkinkan perusahaan menjual produk tanpa harus menyimpan persediaan produk. Pelanggan melakukan pemesanan, dan kemudian perusahaan memberi tahu produsen atau distributor produk bahwa pesanan telah dilakukan dan produk tersebut harus dikirimkan ke konsumen.

Produsen atau distributor mengirimkan produknya langsung ke konsumen atas nama perusahaan dropshipping.

Banner Kisah Unik Anak Kembar

Urutannya sederhana, yakni konsumen membayar dropshipper. Kemudian, dropshipper membayar produsen atau distributor. Produsen atau distributor mengirimkan produknya ke pelanggan. Pada hakikatnya, dropshipper adalah seorang pemasar.

Lantaran tidak diperlukan inventaris, dropshipping adalah cara hemat biaya bagi pemilik bisnis baru untuk menjual produk tanpa banyak biaya tambahan. Hal ini juga mencegah terjebaknya persediaan yang tidak bisa atau tidak mau terjual.

6 Langkah Memulai Bisnis Dropshipper

Jika berencana untuk menjadi dropshipper, berikut adalah langkah memulai model bisnis dropshipping yang bisa Bunda lakukan:

1. Pilih Konsep Bisnis

Konsep bisnis menggambarkan apa yang dijual dan kepada siapa menjualnya. Konsep adalah dasar dari produk yang dijual, desain situs web, dan pemasaran, jadi meluangkan waktu untuk hal ini sangatlah penting.

Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa karena biaya penerapan lini produk dropshipping terbatas, Bunda dapat mengubah keadaan jika merasa melakukan kesalahan atau minat produk berubah.

2. Sumber Produk

Konsep bisnis tidak menjamin bahwa Bunda bisa mendapatkan produk yang sesuai dengan demografi. Jadi, luangkan waktu sebelum mengembangkan situs web untuk melakukan riset lebih dalam terkait produk.

Carilah beberapa distributor yang menjual produk yang sama untuk mengetahui harga grosir produk terbaik.

Pilih produk yang disukai, memiliki margin keuntungan yang bagus, dan ditampilkan dengan baik pada gambar yang ditampilkan di situs web. Banyak dari pemasok ini juga menyediakan statistik barang-barang populer sehingga Bunda dapat memilih barang-barang yang kemungkinan besar akan terjual karena sudah ada pasar untuk barang-barang tersebut.

3. Pilih Pemasok

Melansir dari laman Forbes ADVISOR, setelah menemukan produk yang ingin tawarkan, saatnya memilih pemasok yang akan menjadi perusahaan sebenarnya untuk mengirimkan produk tersebut ke pelanggan.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dengan pemasok yang dipilih, berikut beberapa di antaranya:

  • Kualitas: Pilih pemasok yang menawarkan kualitas yang ingin perusahaan wakili. Salah satu model bisnis adalah mengenakan biaya lebih banyak untuk produk berkualitas lebih baik.
  • Profitabilitas: Bunda harus dapat memperoleh keuntungan yang wajar dari produk tersebut. Pertimbangkan biaya pengiriman dan transaksi dalam perhitungan. Kebanyakan dropshipper ingin mendapatkan margin keuntungan sebanyak 15-20 persen.
  • Reliability: Bunda ingin memilih pemasok yang mengirimkan produk tepat waktu dengan biaya dan waktu pengiriman yang wajar. Untuk memastikan hal ini berjalan dengan baik adalah dengan memesan beberapa produk dari pemasok dan mencatat prosesnya.
  • Kebijakan Pengembalian: Jika memungkinkan, temukan pemasok yang menawarkan kebijakan pengembalian. Banyak yang tidak melakukannya, jadi Bunda perlu memeriksanya sebelum membuat keputusan akhir. Bunda perlu memikirkan bagaimana menyatakan kebijakan pengembalian berdasarkan apa yang ditawarkan pemasok.

Kebanyakan dropshipper menggunakan pasar online karena mereka cenderung memiliki persediaan produk yang lebih baik dengan pemasok yang dapat diandalkan. Dimungkinkan untuk mendapatkan pemasok sumber langsung jika memikirkan produk tertentu.

Hal ini memerlukan kerja ekstra untuk melihat siapa yang mendistribusikan produk untuk produsen dan sering kali memerlukan jumlah minimum penjualan per bulan agar memenuhi syarat.

4. Membangun Online Shop

Bunda juga perlu membangun online shop untuk memulai bisnis ini. e-commerce adalah situs yang dirancang untuk membantu Bunda menampilkan produk yang dijual dan menjalankan transaksi pembelian dengan mudah.

Mengembangkan online shop bisa jadi tantangan bagi para pemula. Penyebabnya adalah ada beberapa bagian yang bergerak. Untuk membangun situs web, Bunda membutuhkan:

  • Sistem manajemen konten
  • Nama domain
  • Hosting web (jika menggunakan WordPress)
  • Integrasi dengan dropshipper pilihan
  • Gerbang pembayaran bawaan untuk menerima pembayaran online

Situs e-commerce terbaik mengotomatiskan penjualan produk dengan pesanan ke pemasok. Jika langkah ini tidak dilakukan secara otomatis, Bunda akan memasukkan pesanan secara manual setiap hari, yang dapat menyulitkan dan menyebabkan kesalahan.

Penjualan di beberapa e-commerce membantu bisnis Bunda mendapatkan eksposur dan mendorong lebih banyak penjualan.

5. Daftarkan Bisnis

Bunda perlu menjadikan perusahaan sebagai sebuah bisnis, memisahkannya dari aset pribadi. Ini berarti membuat nama dan mengajukan LCC atau perusahaan kepada Menteri Luar Negeri.

Bunda akan mendapatkan nomor identitas pajak dari IRS setelah berhasil mengirimkan aplikasi online Bunda. Gunakan nomor identitas itu untuk membuka rekening bank yang terhubung dengan gateway pembayaran.

Rekening bank ini akan menampung semua simpanan dan membayar biaya perusahaan, termasuk hosting web dan pemeliharaan. Ini juga akan menjadi rekening yang membayar pemasok untuk produk tersebut saat dipesan.

Bunda juga perlu mendapatkan nomor pajak penjualan, atau izin pengecer, dari kantor pajak negara bagian. Sebagian besar negara bagian mengharuskan Bunda membayar pajak penjualan atas barang yang dijual. Kemungkinan, Bunda juga perlu membayar pajak penjualan di negara bagian tempat menjual produk.

6. Pasarkan Bisnis

Bergabung dengan grup media sosial yang relevan dengan bisnis dan mulailah berpartisipasi secara produktif. Hindari hanya coba menjualnya, membantu orang dengan pertanyaan yang mungkin ajukan.

Menjadi ahli di komunitas untuk dilihat sebagai sumber daya. Orang-orang akan menemukan bisnis Bunda melalui ini. Buat halaman bisnis tertentu di Facebook, Instagram, TikTok, dan platform media sosial lainnya.

Posting secara teratur tentang produk baru, penjualan, atau tip dan trik dalam industri fokus Bunda. Selain itu, Bunda juga bisa berinvestasi dalam iklan dan penjualan lainnya. Bunda juga bisa menulis blog yang membantu konsumen menemukan produk tersebut melalui taktik search engine optimization (SEO).

Bagi banyak toko e-commerce baru, melakukan sedikit dari masing-masing strategi pemasaran ini adalah kunci untuk mendapatkan perhatian yang cukup terhadap toko mereka agar dapat berkonversi menjadi pembeli.

Nah, itulah beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan untuk menjadi dropshipper. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda