Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

15 Tanda Siap Menikah Menurut Pakar, Apakah Bunda Merasakan Ini saat Menikah?

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 19 Jan 2024 18:05 WIB

Ilustrasi cincin pernikahan
Tanda siap menikah/Foto: Getty Images/iStockphoto/cclphotography
Daftar Isi

Menikah menjadi salah satu keputusan terbesar dalam hidup. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kita sudah siap untuk mengambil langkah ini. Sebab kesiapan tersebut akan berpengaruh pada perjalanan rumah tangga, lho.

Seseorang yang siap menikah akan lebih menyadari betul keputusan yang diambil, memahami apa yang dituju, mengerti apa yang akan dilalui dan apa yang mungkin hilang seiring banyak tanggung jawab baru datang, sehingga saat menghadapi kesulitan bisa berkomunikasi dengan pasangan dan mencari solusi berdua. Alih-alih menyerah atau menyesali keputusannya.

Sayangnya, tidak ada indikator pasti untuk mengukur kesiapan menikah. Setiap orang memiliki waktu yang berbeda-beda untuk siap menikah. Namun ada beberapa tanda yang dapat membantu Bunda menjawab pertanyaan tadi. 

Banner Perawatan Setelah Melahirkan

Tanda siap menikah

1. Mempercayai pasangan

Kepercayaan adalah fondasi terpenting dalam hubungan yang sehat. Jika tidak dapat mempercayai pasangan, Bunda akan sering merasakan khawatir dan cemas. Bunda juga mungkin merasa seperti tidak dapat berbagi pikiran dan perasaan dengan pasangan atau tak dapat mengandalkan suami.

“Ini sangat signifikan. Pikirkan hubungan apa pun yang sehat dalam hidup Anda, mulai dari pasangan hingga kemitraan bisnis. Apakah ada kepercayaan di sana?" papar Pareen Sehat, MC, RCC, adalah direktur klinis Konseling Well Beings, mengutip dari Brides.

2. Memiliki tujuan yang sama

Memiliki tujuan yang sama dapat membantu pasangan untuk tetap sejalan dan saling mendukung. Jika memiliki tujuan yang berbeda maka mungkin akan merasa frustrasi atau kecewa. Bunda mungkin merasa seperti tidak dapat mencapai tujuan bersama-sama jika Bunda dan suami menikah dalam keadaan belum siap.

“Sulit untuk memiliki pemahaman yang sama ketika Anda bergerak ke arah yang berbeda. Anda tidak perlu memiliki tujuan yang sama tapi jika dapat mendukung satu sama lain demi kepentingan hubungan, maka berada di posisi yang baik. Bersikap terbuka dan jujur tentang hal ini sejak awal dapat menghindari banyak rasa frustrasi di kemudian hari,” jelas Sehat.

3. Merasa aman

Bunda harus merasa aman dan nyaman dengan pasangan. Jika merasa takut atau cemas di sekitar pasangan, maka itu mungkin merupakan tanda bahwa belum siap menikah. 

“Fondasi dari hal ini dimulai dari kurangnya penilaian. Bisakah Anda menjadi diri sendiri di sekitar orang ini? Jika mencoba yang terbaik untuk menjadi orang lain, saya akan mendorong Anda untuk membayangkan bagaimana rasanya di tahun-tahun mendatang. Pengaruh hal ini terhadap harga diri dan kecemasan Anda,” ujar Sehat.

4. Mampu menyelesaikan konflik

Semua pasangan akan mengalami konflik. Penting untuk dapat menyelesaikan konflik secara sehat dan konstruktif.  Jika Bunda tidak dapat menyelesaikan konflik dengan pasangan maka pernikahan akan sulit bertahan.

“Cinta tanpa masalah dan kegembiraan dalam suatu hubungan bisa menjadi hal yang indah. Namun mengatasi tujuan yang sulit bersama-sama dapat membangun begitu banyak kekuatan dan kepercayaan dalam sebuah pernikahan,” kata Sehat.

5. Memiliki komunikasi yang baik

Komunikasi yang baik adalah kunci untuk hubungan yang sehat. Bunda harus dapat berkomunikasi secara terbuka dan jujur ​​dengan pasangan. Bunda harus dapat berbagi pikiran, perasaan, dan kebutuhan dengan pasangan.

"Apakah Anda terbuka untuk berdiskusi dengan pasangan tentang masa depan? Jika ya, itu berarti melihat mereka sebagai bagian dari masa depan. Ini juga menunjukkan bahwa Anda tidak takut menghabiskan hidup bersama mereka dan siap untuk menikah,” jelas Sehat.

6. Memiliki minat yang sama

Memiliki minat yang sama dapat membantu pasangan untuk lebih terhubung. Namun Bunda juga harus dapat menerima dan menghargai perbedaan minat yang dimiliki pasangan.

7. Mampu menerima kekurangan masing-masing

Menyadari bahwa tidak ada orang yang sempurna dan belajar saling menerima kekurangan satu sama lain termasuk salah satu tanda siap menikah.

Terus-menerus mengritik atau mengeluh tentang kekurangan pasangan akan merusak hubungan, dan itu bukanlah sesuatu yang dibutuhkan dalam pernikahan.

“Pernikahan yang sukses tidak pernah bertepuk sebelah tangan. Ketika kedua belah pihak bersedia bekerja keras, itu pertanda baik bahwa Anda siap untuk menikah,” 

8. Merasa nyaman dengan keluarga pasangan

Bunda harus merasa nyaman dengan keluarga pasangan. Jika merasa tidak nyaman dengan keluarganya maka itu mungkin merupakan tanda bahwa Bunda belum siap menikah.

Bunda mungkin merasa seperti tidak dapat diterima oleh keluarga pasangan atau harus bersaing dengan salah satu anggota keluarganya.

9. Memiliki stabilitas finansial

Stabilitas finansial penting untuk kehidupan pernikahan yang sehat. Bunda harus memastikan memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga nantinya.

Bunda bisa membicarakan hal ini dengan pasangan. Jika bisa membicarakannya dengan leluasa maka tanda kalian berdua siap menikah.

“Mungkin poin yang paling tidak romantis, tapi paling penting. Baik Anda dan pasangan harus nyaman mendiskusikan keuangan dan menentukan anggaran yang sesuai, tidak hanya untuk pernikahan tapi juga untuk hidup Anda. Ini menunjukkan bahwa Anda siap mengurus rumah tangga dan pernikahan. Ini mungkin tidak nyaman tapi duduklah dan bicarakan hal ini segera,” papar Sehat.

10. Memiliki kemandirian

Berpikir bahwa setelah menikah dapat menggantungkan hidup pada suami adalah sebuah kesalahan. Justru, tanda siap menikah lainnya adalah kemampuan untuk mandiri, tidak bergantung pada orang tua maupun suami.

11. Memiliki tujuan hidup

Bunda harus memiliki tujuan hidup yang jelas sebelum menikah. Tujuan hidup Bunda akan membantu untuk tetap termotivasi dan bersemangat dalam pernikahan.

“Pernikahan bukan berarti kehilangan individualitas. Kamu bisa mengejar minat sendiri, punya hobi sendiri, punya teman sendiri, dan menikah secara sehat,” saran Sehat.

12. Mampu berkompromi

Kompromi menjadi kunci untuk hubungan yang sehat. Bunda harus siap untuk berkompromi dengan pasangan dalam hal-hal penting.

13. Memiliki rasa humor

Rasa humor dapat membantu Bunda untuk melewati masa-masa sulit dalam pernikahan. Humor dapat membantu Bunda untuk melihat sisi positif dari situasi yang sulit dan tetap positif.

“Humor dalam suatu hubungan sangat penting. Terlepas dari perencanaan terbaik, semua pasangan akan mengalami kesulitan. Anda harus mampu berdiri bersama pasangan dalam menghadapi setiap absurditas yang ada dalam hidup. Selera humor dalam menghadapi kesulitan akan membuat Anda tetap bersama,” jelas Dr. Robert Riordan, JD, PsyD, adalah seorang pengacara dan psikolog klinis yang berspesialisasi dalam terapi pasangan.

14. Tidak dapat membayangkan hidup tanpa pasangan

Singkatnya, Bunda telah berhenti mencari. Jika Bunda tidak dapat membayangkan hidup tanpa pasangan maka tanda siap menikah.

"Ya, mungkin ada orang di dunia ini yang lebih kaya, lebih pintar, lebih lucu, dan lebih menarik daripada pasangan, tapi Anda tidak peduli!" kata Dr.Riordan.

“Anda telah menemukan dirimu sendiri dan ingin menjalani perjalanan hidup ini tanpa orang lain. Gagasan hidup tanpa pasangan langsung menyakiti hatimu dan kamu yakin bahwa kehidupan masa depanmu bersama akan lebih kaya dalam segala hal,” tambahnya.

15. Merasa yakin

Jika merasa yakin bahwa pasangan adalah orang yang tepat untuk Bunda, maka itu tanda yang baik bahwa sudah siap menikah. Namun penting untuk diingat bahwa keyakinan ini harus didasarkan pada alasan yang rasional bukan hanya perasaan.

Berikut beberapa pertanyaan pada diri sendiri untuk mengevaluasi apakah sudah siap menikah:

Apakah saya merasa nyaman dan aman dengan pasangan?
Apakah saya merasa yakin bahwa pasangan adalah orang yang tepat untuk saya?
Apakah saya siap untuk berbagi hidup dengan pasangan?
Apakah saya siap untuk menghadapi tantangan pernikahan?

Jika kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan jujur dan yakin, maka mungkin sudah siap untuk menikah.

Nah, dari pemaparan di atas, coba refleksikan lagi, apakah Bunda menikah dalam keadaan siap?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda