HaiBunda

MOM'S LIFE

Beda Sakit Kepala Biasa Vs Sakit Kepala Gejala Stroke, Ini Ciri-cirinya Bun

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 05 Feb 2024 17:02 WIB
Beda Sakit Kepala Biasa Vs Sakit Kepala Gejala Stroke, Ini Ciri-cirinya Bun/Foto: Getty Images/staticnak1983
Jakarta -

Salah satu gejala penyakit stroke yang jarang disadari adalah sakit kepala. Hal ini membuat kebanyakan pasien mendapat penanganan medis. Lantas, bagaimana perbedaan sakit kepala biasa dan sakit kepala stroke?

Stroke adalah suatu kondisi mengancam jiwa yang terjadi ketika bagian otak tidak memiliki aliran darah yang cukup. Hal ini paling sering terjadi karena penyumbatan arteri atau pendarahan di otak. Tanpa pasokan darah yang stabil, sel-sel otak di area tersebut mulai mati karena kekurangan oksigen.

Area otak yang berbeda mengontrol kemampuan yang berbeda, sehingga gejala stroke bergantung pada area yang terkena. Contohnya adalah stroke yang memengaruhi area Broca, bagian otak yang mengontrol cara Bunda menggunakan otot di wajah dan mulut untuk berbicara. Itu sebabnya beberapa orang kesulitan berbicara saat terkena stroke.


Lebih lanjut, ada beberapa gejala yang mungkin akan dialami pasien, seperti lumpuh satu sisi, bicara cadel. Hilangnya kontrol otot di satu sisi wajah, hingga sakit kepala.

Sakit Kepala Biasa vs Sakit Kepala Stroke

Dokter spesialis bedah saraf, dr Nur Setiawan Suroto, MD., Ph.D IFAANS, mengatakan salah satu gejala stroke yang paling sering dialami adalah sakit kepala.

“Memang salah satu gejala stroke adalah sakit kepala. Sakit kepala yang berat, tiba-tiba terjadi dan belum pernah dirasakan sebelumnya. Pada salah satu jenis stroke yang disebut stroke perdarahan (hemoragik), itu memang gejalanya adalah sakit kepala berat kadang-kadang disertai dengan muntah,” ujar Setiawan, dikutip dari laman detikcom, Senin (5/2/2024).

Setiawan menjelaskan jika terjadi gejala sakit kepala tersebut, segera periksakan diri ke rumah sakit agar pasien bisa beroleh penanganan medis. Sebab, semakin cepat penanganan medis diberikan, semakin besar risiko pasien selamat dari risiko kecacatan permanen maupun kematian.

“Kalau itu terjadi (sakit kepala tidak biasa dibarengi gejala muntah), maka harus segera ke rumah sakit untuk discan. Kemudian kita lihat sejauh mana pendarahan itu terjadi. Kalau itu perdarahan kecil, maka dengan obat-obatan akan bisa disembuhkan. Tapi jika pendarahannya luas, ada kemungkinan pasien harus menjalani operasi,” tuturnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa)

Simak video di bawah ini, Bun:

Benarkah Ekstrak Kulit Manggis Bisa Cegah Stroke?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Potret Poppy Bunga & Suami Pengacara Fattah Riphat

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Buah Potong atau Jus Buah, Mana Lebih Bagus untuk Diet Turunkan BB?

Mom's Life Arina Yulistara

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Mom's Life Amira Salsabila

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Deretan Kebersamaan Ayah Artis dengan Anak Perempuan yang Telah Remaja

Buah Potong atau Jus Buah, Mana Lebih Bagus untuk Diet Turunkan BB?

Punya Fashion Brand, Ini 5 Potret Kang Dong Won Bintang Drakor Tempest saat Jadi Model

Terpopuler: Potret Poppy Bunga & Suami Pengacara Fattah Riphat

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK