Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Gejala Stroke Ringan pada Wanita yang Tidak Boleh Diabaikan

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 09 Jul 2024 21:50 WIB

Shot of stressed business woman working from home on laptop looking worried, tired and overwhelmed.
7 Gejala Stroke Ringan pada Wanita yang Tidak Boleh Diabaikan/Foto: Getty Images/iStockphoto/nensuria
Daftar Isi

Stroke dapat menyerang siapa saja, termasuk wanita. Hanya saja, wanita memiliki beberapa tanda unik untuk stroke dibandingkan pria.

"Semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa wanita sering kali mengalami gejala atipikal yang lebih halus dan samar-samar," ujar Dr Hera Kamdar, asisten profesor neurologi di The Ohio State University Wexner Medical Center, dilansir dari CNN International.

Wanita juga lebih berisiko mengalami stroke ringan yang sering disebut transient ischemic attack (TIA). TIA adalah episode singkat dari gejala stroke yang biasanya hilang dalam waktu 24 jam.

Banner anak kecanduan gadget

Meskipun TIA bersifat sementara, penting untuk tidak diabaikan karena dapat menjadi tanda peringatan stroke yang lebih serius di masa depan. Yuk pahami gejala stroke ringan pada wanita yang sebaiknya tidak Bunda abaikan.

Mengenal Stroke Ringan pada Wanita

Menurut laporan US Centers for Disease Control and Prevention, stroke adalah penyebab kematian kelima pada wanita. Kamdar percaya bahwa gejala yang tidak biasa dan diabaikan merupakan penyebab tingginya angka kematian.

Mempelajari tanda-tandanya dapat menjadi penentu antara pemulihan total dan skenario terburuk, seperti cacat permanen atau kematian. Kamdar mengatakan gejala-gejala ini muncul secara tiba-tiba, mungkin disalahartikan sebagai masalah kesehatan lain, dan mungkin tidak muncul hanya pada satu sisi tubuh.

Misalnya saja cegukan yang dialami beberapa wanita terkadang menjadi tanda stroke. Namun tentu tidak cegukan biasa tapi disertai gejala lain, termasuk sakit kepala yang parah, kelelahan, hingga muntah.

"Ini tidak berarti setiap wanita harus mengkhawatirkan nyawanya setiap kali mereka mengalami cegukan. Gejalanya menjadi perhatian ketika cukup parah sehingga mengganggu fungsi tubuh, seperti merasa sangat lemah dan lelah sehingga secara fisik tidak dapat bangun dari tempat tidur. Namun setiap cegukan bukanlah stroke,” jelas Dr Kamdar.

Penyebab Stroke pada Wanita di Usia Muda

Menurut American Heart Association (AHA), sekitar 15% stroke terjadi pada orang berusia 18 hingga 45 tahun. Meskipun angka kejadian stroke menurun di seluruh Amerika Serikat, namun kejadian angka stroke pada kelompok usia muda telah meningkat sebesar 40% dalam beberapa dekade terakhir.

Stroke biasanya lebih sering terjadi pada laki-laki. Akan tetapi, para peneliti menemukan bahwa di antara orang-orang muda berusia 25 hingga 44 tahun, perempuan lebih mungkin terkena stroke dibandingkan laki-laki. Data menunjukkan bahwa perempuan terkena stroke pada usia lebih muda dan memiliki sedikit faktor risiko kardiovaskular.

Menurut Mary O’Neal, MD, direktur program neurologi wanita di Brigham and Women's Hospital, Boston, faktor risiko stroke tradisional masih memainkan peran penting pada pasien yang lebih muda. Namun wanita muda menghadapi risiko tambahan.

“Jika melihat stroke pada usia muda, penyebabnya biasanya berkaitan dengan faktor kardiovaskular. Namun kondisi autoimun tertentu, seperti lupus dan migrain serta kehamilan dapat meningkatkan risiko stroke bagi wanita. Begitu juga dengan terapi hormonal dan kontrasepsi,” kata Dr. O’Neal, dilansir dari Everyday Health.

Menurut Migraine Research Foundation, wanita tiga kali lebih mungkin terkena migrain dibandingkan pria. Selama masa reproduksi, sebanyak 43% wanita melaporkan mengalami migrain yang bisa menjadi salah satu gejala awal terkena stroke ringan.

"Namun risikonya kecil, jika Anda menggabungkannya dengan faktor risiko lain seperti terapi hormon, risiko tersebut bisa menjadi signifikan,” kata O’Neal.

Ada pula faktor lain yang memiliki dampak lebih besar terhadap perempuan terkena stroke, seperti perempuan transgender atau penyakit autoimun yang sering diidap wanita. Penyakit autoimun seperti lupus menyebabkan peradangan yang signifikan di seluruh tubuh.

Bunda yang mengidap lupus dua kali lebih mungkin terkena stroke iskemik, berdasarkan sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Juli 2018 di European Medical Journal.

Gejala Stroke Ringan pada Wanita

1. Sakit kepala

“Hal-hal yang perlu diwaspadai oleh wanita adalah sakit kepala baru dan masalah neurologis baru," kata O'Neal.

Jika Bunda mengalami sakit kepala tidak biasa yang sering terjadi belakangan ini segera periksakan ke dokter. Sakit kepala yang parah dan tiba-tiba bisa menjadi tanda stroke hemoragik, yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak.

2. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi terutama saat hamil bisa menjadi gejala awal stroke ringan yang jarang disadari wanita. Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama stroke yang berhubungan dengan kehamilan.

"Mereka perlu mewaspadai tekanan darah, terutama jika ini adalah kehamilan pertama atau pernah menderita preeklampsia sebelumnya,” saran O'Neal.

3. Kelemahan yang tiba-tiba saat hamil

Meskipun jarang, kehamilan juga dapat memicu reversible cerebral vasoconstriction syndrome (RCVS), yaitu pembuluh darah di otak tiba-tiba menyempit. Tanda khas RCVS adalah sakit kepala yang tiba-tiba dan kelemahan.

Kondisi ini paling umum terjadi pada wanita berusia 20 hingga 50 tahun. Menurut O'Neal, risiko tertinggi terkena stroke terkait kehamilan terjadi pada trimester ketiga dan risiko tersebut berlangsung hingga sekitar 6 minggu setelah melahirkan.

4. Kebingungan atau kesulitan berbicara

Stroke dapat memengaruhi bagian otak yang mengontrol bahasa dan kemampuan berpikir. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan, kesulitan berbicara, atau bahkan tidak dapat berbicara sama sekali.

5. Kesulitan menelan disertai cegukan

Jika Bunda tiba-tiba mengalami kesulitan menelan disertai cegukan, ini bisa menjadi tanda awal stroke. Otot-otot di tenggorokan mungkin menjadi lemah atau tidak terkoordinasi dengan baik sehingga sulit untuk menelan makanan atau minuman.

6. Gangguan penglihatan

Stroke dapat memengaruhi bagian otak yang mengontrol penglihatan. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan kabur, berbayang, bahkan berisiko kehilangan penglihatan pada satu mata.

7. Kehilangan keseimbangan

Stroke bisa memengaruhi bagian otak yang mengontrol keseimbangan dan koordinasi. Hal ini dapat menyebabkan Bunda merasa pusing, mudah tersandung, hingga terjatuh tanpa sadar.

Jika Bunda mengalami salah satu dari gejala awal stroke, segera hubungi dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat. Semakin cepat stroke ditangani, semakin besar peluang kesembuhannya dan semakin kecil risiko kecacatan permanen.

“Otak sangat sensitif terhadap cedera,” kata Dr. Eliza Miller, ahli saraf di NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center.

Pertolongan Pertama pada Gejala Stroke Ringan

National Stroke Association merekomendasikan strategi mudah untuk mengidentifikasi gejala stroke. Jika merasa Bunda atau seseorang di sekitar mungkin terkena stroke maka harus bertindak FAST.

F: FACE. Minta orang tersebut untuk tersenyum. Apakah satu sisi wajahnya terkulai?
A: ARMS. Minta orang tersebut untuk mengangkat kedua tangannya. Apakah salah satu lengannya melayang ke bawah?
S: SPEECH. Mintalah orang tersebut mengulangi sebuah kalimat sederhana. Apakah ucapan mereka tidak jelas atau aneh?
T: TiME. Jika Bunda melihat salah satu gejala stroke, inilah saatnya segera menghubungi layanan darurat setempat.

Usahakan juga untuk memperhatikan waktu kemunculan gejala. Informasi ini penting untuk dokter dalam menentukan penanganan terbaik.

Kemudian baringkan penderita dalam posisi nyaman, longgarkan pakaian yang ketat, dan jangan memberikan apa pun melalui mulut, termasuk obat-obatan. Tingkat kesembuhan stroke bergantung pada seberapa cepat seseorang mencari pertolongan untuk dirinya sendiri atau orang yang dicintainya.

"Ada pengobatan yang tersedia untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien stroke, namun semuanya bersifat sensitif terhadap waktu," jelas Kamdar,.

Meskipun Bunda tidak yakin apakah seseorang terkena stroke, Miller tetap menyarankan untuk menelepon layanan darurat.

“Saya lebih suka seseorang datang ke ruang gawat darurat dan ternyata baik-baik saja daripada tidak datang sama sekali dan kita kehilangan kesempatan untuk mengobati stroke,” tambah Miller.

Cara Mencegah Stroke pada Wanita

  1. Konsumsi makanan yang sehat. Konsumsi banyak buah, sayur, dan biji-bijian utuh. Batasi asupan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol.
  2. Jaga berat badan yang ideal. Jika Bunda kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan bahkan sedikit pun dapat membantu menurunkan risiko stroke.
  3. Rutin berolahraga. Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
  4. Berhenti merokok karena ini adalah salah satu faktor risiko utama stroke. Berhenti merokok menjadi salah satu hal terbaik yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi risiko stroke.
  5. Kelola tekanan darah tinggi. Jika Bunda memiliki tekanan darah tinggi, penting untuk mengobatinya dengan obat-obatan atau perubahan gaya hidup.
  6. Kelola kolesterol tinggi. Jika Bunda memiliki kolesterol tinggi, jaga makanan dan obati segera.

Dengan mengetahui gejala dan faktor risiko stroke, Bunda dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri Bunda dari penyakit ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda