
moms-life
Bukan Cuma Jam Kerja, Ini Bedanya Pekerja Purna Waktu dan Paruh Waktu
HaiBunda
Jumat, 09 Feb 2024 16:30 WIB

Daftar Isi
Dalam dunia kerja, perbedaan antara posisi purna waktu dan paruh waktu memainkan peran penting dalam membentuk dinamika kehidupan kerja individu. Kedua opsi tersebut menawarkan keuntungan dan pertimbangan unik, masing-masing memenuhi kebutuhan dan preferensi yang berbeda.
Meskipun keduanya dapat membantu Bunda mendapatkan pengalaman kerja yang berharga, keduanya memiliki perbedaan penting yang perlu diperhatikan.
Memahami perbedaan antara pekerja purna waktu dan paruh waktu sangat penting bagi pencari kerja dan pemberi kerja. Untuk itu, ada beberapa perbedaan yang perlu Bunda kenali terlebih dahulu.
Apa itu Pekerja Purna Waktu?
Purna waktu atau yang sering dikenal dengan sebutan full-time adalah seorang karyawan telah bekerja sesuai jumlah total jam yang ditentukan oleh perusahaan selama satu minggu. Pekerjaan purna waktu biasanya dihitung selama 8 jam per hari dan 40 jam dalam seminggu.
Posisi pekerjaan ini umumnya dihitung selama lima hari kerja, yakni mulai dari Senin sampai Jumat. Akan tetapi, hal itu juga tergantung dengan kebijakan masing-masing setiap perusahaan.
Apa itu Pekerja Paruh Waktu?
Melansir dari laman detikcom, paruh waktu adalah pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan dengan jumlah jam kerja lebih sedikit daripada purna waktu, yang berarti di bawah 40 jam dalam seminggu.
Oleh karena itu, seorang karyawan dengan posisi ini punya jam kerja yang lebih fleksibel. Jadi, mereka tidak harus masuk selama lima hari dalam seminggu, dan jumlah jam kerjanya dalam sehari sekitar 5-6 jam saja atau mungkin bisa kurang dari itu.
Perbedaan Pekerja Purna Waktu dan Paruh Waktu
Berikut adalah beberapa perbedaan yang mungkin bisa Bunda pahami terlebih dahulu sebelum mencari pekerjaan.
1. Jadwal Kerja
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu perbedaan utama antara pekerjaan purna waktu dan paruh waktu adalah jadwal kerjanya. Banyak orang yang bekerja purna waktu memiliki jadwal yang lebih konsisten sepanjang tahun. Akan tetapi, kebanyakan orang yang bekerja paruh waktu memiliki jadwal yang fleksibel.
Perbedaan lainnya mengenai jadwal adalah hari libur yang diterima. Jika mengambil libur kerja dalam posisi paruh waktu, Bunda mungkin tidak akan menerima gaji. Akan tetapi, karyawan purna waktu mungkin memenuhi syarat untuk memperoleh waktu libur berbayar.
2. Kompensasi atau Gaji
Banyak karyawan purna waktu menerima gaji tahunan yang bergantung pada nilai pasar dari posisi mereka. Kompensasi adalah sejumlah gaji yang ditetapkan dalam satu tahun, berapa pun jumlah jam kerjanya.
Sementara posisi paruh waktu, menerima upah per jam. Untuk mencatat jam kerja, Bunda dapat mencatat jam waktu fisik atau melaporkan sendiri jam kerja dengan mengisi lembar waktu.
3. Tunjangan Pekerjaan
Tunjangan adalah kompensasi tambahan yang diterima di luar upah atau gaji. Dalam kebanyakan kasus, karyawan purna waktu berhak atas tunjangan seperti bonus, perlindungan asuransi, dan opsi pensiun.
Sementara itu, para pekerja paruh waktu tidak memiliki tunjangan seperti itu, namun pemberi kerja dapat memilih untuk menawarkannya.
4. Keseimbangan dan Fleksibilitas Kehidupan Kerja
Keseimbangan kehidupan kerja adalah pertimbangan utama bagi banyak orang ketika memutuskan antara pekerjaan paruh waktu dan purna waktu. Posisi full-time sering menuntut tingkat komitmen yang lebih tinggi dan mungkin mengakibatkan berkurangnya fleksibilitas mengenai jam kerja dan waktu istirahat.
Peran paruh waktu dapat menawarkan fleksibilitas lebih besar, sehingga lebih mudah untuk mengakomodasi komitmen pribadi, melanjutkan pendidikan lebih lanjut, atau mengelola tanggung jawab keluarga.
5. Keamanan Kerja
Melansir dari laman indeed, keamanan kerja serupa bagi karyawan purna waktu dan paruh waktu, namun karena alasan yang berbeda.
Banyak pengusaha memandang pekerja purna waktu lebih berharga karena adanya pelatihan dan pengalaman tambahan. Oleh karena itu, akan lebih sulit untuk mengganti karyawan ini.
Karyawan purna waktu bisa lebih mahal, sehingga pemberi kerja mungkin lebih memilih karyawan paruh waktu. Pertimbangan ini dapat meningkatkan keamanan kerja mereka. Lantaran karyawan paruh waktu mendapat penghasilan lebih sedikit dan tidak menerima tunjangan, pemberi kerja mungkin memandang mereka sama berharganya.
Nah, itulah beberapa perbedaan antara pekerja purna waktu dan paruh waktu yang bisa Bunda kenali. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/asa)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
5 Kebiasaan di Kantor yang Bikin Kerja Tak Produktif, Kerjaan Jadi Lama Selesai

Mom's Life
10 Cara Bisa Bahagia di Tempat Kerja, Biar Pulang ke Rumah Enggak Ngomel Bun

Mom's Life
Suami Tidak Dukung Karier Istri, Apa yang Harus Bunda Lakukan? Ikuti 5 Cara Berikut

Mom's Life
5 Tips Agar Tak Didiskriminasi saat Jadi Perempuan Satu-satunya di Tempat Kerja

Mom's Life
Prediksi Zodiak Hari Ini, Wah Ada Tawaran Proyek Menarik Nih Buat Aries

Mom's Life
Catat Bun, Ini 5 Pertanyaan yang Bisa Diajukan ke HRD saat Wawancara Kerja
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda