Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bacaan Doa Buka Puasa Syaban Beserta Keutamaannya, Pahala Ibadah Selama 70 Tahun

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Senin, 26 Feb 2024 10:18 WIB

female hand of prayer with wooden beads in sunlight, iftar concept, Ramadan month, Koran, plate of dried fruit, Cup of tea on wooden table
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/RasselOK
Daftar Isi

Apakah Bunda masih ingat niat dan doa buka puasa Syaban? Puasa Syaban sendiri adalah puasa yang dilakukan saat bulan Syaban, yaitu bulan ke-8 dalam penanggalan Hijriyah.

Lalu, puasa Syaban ini dilakukan berapa hari, ya? Apakah sama seperti puasa Rajab?

Pelaksanaan puasa Syaban bisa berlangsung selama beberapa hari hingga sebulan penuh. Hal tersebut dikarenakan tidak ada ketentuan pasti jumlah hari puasaya. Namun dikutip dari berbagai sumber, dikatakan bahwa haram hukumnya untuk memulai puasa Syaban setelah tanggal 15 Syaban.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا اِنْتَصَفَ شَعْبَانَ فَلَا تَصُومُوا. (رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ)

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Huraira ra, sungguh Rasulullah SAW bersabda: ‘Ketika Syaban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa’.” (HR. Iman Lima: Ahmad, Abu Dawud, at-Tarmidzi, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Dari hadis tersebut, puasa Syaban harus dimulai sejak tanggal 1 atau paling lambat tanggal 15 di bulan Syaban. Puasa yang dilakukan di pertengahan bulan Syaban disebut dengan puasa Nisfu Syaban. Nah, jika Bunda terlewat untuk melakukan puasanya, maka haram hukumnya untuk berpuasa Syaban hingga akhir bulan.

Keutamaan Puasa Syaban 

Puasa Syaban sendiri memiliki keutamaan yang sangat besar, Bunda. Allah SWT akan mengangkat seluruh amal kebaikan umat Islam. 

Syafaat yang melimpah

Sepanjang bulan Syaban, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk memperoleh kebaikan, salah satunya dengan melakukan puasa nisfu Syaban. Pada malam nisfu Syaban, Allah SWT akan memberkahi syafaat Rasulullah SAW pada umatnya yang memperbanyak bacaan sholawatnya.

وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: "Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Syaban, karena kecintaan Rasulullah SAW terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang menguasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat." (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Bairut, Dârul Fikr], h. 197).

Pahala setara ibadah selama 70 tahun

Perlu diketahui jika kita menjalankan puasa Syaban ini, maka pahala yang didapatkan setara dengan pahala ibadah selama 70 tahun. Banyak sekali, bukan Bunda?

Allah SWT akan membalas ibadah puasa ini seperti pahala 70 Nabi yang ditambahkan dengan pahala ibadah selama  70 tahun.

مَنْ صَامَ ثَلَاثَةَ اَيَّامٍ مِنْ اَوَّلِ شَعْبَانَ وَثَلَاثَةً مِنْ اَوْسَطِهِ وَثَلَاثَةً مِنْ اٰخِرِهِ، كَتَبَ اللّٰهُ لَهُ ثَوَابَ سَبْعِيْنَ نَبِيًّا، وَكَانَ كَمَنْ عَبَدَ اللّٰهَ تَعَالٰى سَبْعِيْنَ عَامًا، وَاِنْ مَاتَ فِيْ تِلْكَ السَّنَةِ مَاتَ شَهِيْدًا

Artinya: “Barang siapa berpuasa 3 hari di awal bulan Syaban, berpuasa 3 hari di pertengahan bulan Syaban, dan berpuasa 3 hari di akhir bulan Syaban, maka Allah mencatat baginya pahala 70 nabi, dia seperti orang yang telah beribadah kepada Allah selama 70 tahun, dan jika dia meninggal dunia di tahun itu maka dia mati dalam keadaan syahid”.

Dari sekian banyaknya puasa sunah, puasa Syaban adalah puasa yang termasuk memiliki banyak keutamaan dan sangat dianjurkan untuk ditunaikan.

Adapun Rasulullah SAW senang menjalankan ibadah puasa satu ini. Banyak sekali hadis yang menjelaskan bagaimana Rasulullah SAW menjalankan puasa Syaban, Bunda.

Ibnu Khuzaimah dalam Shahih Ibnu Khuzaimah menampilkan sebuah riwayat dari 'Aisyah:

كان أحب الشهور إلى رسول الله عليه وسلم أن يصومه شعبان، ثم يصله برمضان

Artinya: "Bulan yang paling disukai Rasulullah SAW untuk berpuasa ialah Syaban, kemudian dilanjutkan dengan puasa Ramadhan"

Kemudian dalam riwayat al-Bukhari, 'Aisyah berkata:

وما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم استكمل صيام شهر قط إلا رمضان، وما رأيته أكثر صياما منه في شعبان

Artinya: "Aku tidak melihat Rasulullah SAW puasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak melihat melihat beliau banyak puasa kecuali pada bulan Syaban."

Betapa istimewa sekali bukan puasa sunah satu ini. Nah, bagi Bunda yang ingin melaksanakan puasa Syaban, maka bisa membaca niat ini:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma sya’bâna lilâhi ta’âlâ.  

Artinya: “Saya berniat puasa Syaban karena Allah ta’âlâ."

Sama seperti puasa sunnah lainnya, niat puasa Syaban juga dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum memasuki waktu zawal (matahari pada posisi ke barat), tetapi dengan syarat kondisi yang belum membatalkan puasa sejak fajar hari (subuh).

Bacaan Doa Buka Puasa Syaban Lengkap: Arab, Latin, dan Artinya

Doa buka puasa sunah Syaban bisa dilakukan dalam dua bacaan niat, yaitu:

Doa Buka Puasa Syaban 1: Arab, Latin, dan Artinya

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى

Allâhumma laka shumtu wa 'alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta'âlâ

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezeki-Mulah aku berbuka. Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah."

Doa Buka Puasa Syaban 2: Arab, Latin, dan Artinya

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

Dari kedua niat buka puasa Syaban tersebut, Bunda bisa memilih salah satunya. Tidak ada yang salah di antaranya, keduanya sama-sama benar dan bisa untuk diamalkan.

5 Cara Berbuka Puasa sesuai Contoh Nabi yang Bisa Diamalkan

Waktu berkumandangnya azan Magrib adalah tanda bagi umat Islam untuk segera berbuka puasa. Setelah lebih dari 12 jam tidak mengonsumsi apapun, akhirnya datang juga waktu untuk melepaskan dahaga tersebut.

Sebagai umat muslim yang baik, ada baiknya kita berbuka puasa mengikuti cara yang dilakukan oleh junjungan kita, yaitu Nabi Muhammad SAW. 

Bagi para Bunda yang belum tahu persis apa saja cara-cara tersebut, berikut adalah tata cara berbuka puasa yang bisa diamalkan, sesuai contoh Nabi Muhammad SAW.

Segera berbuka puasa

Sesaat suara adzan Magrib terdengar, segeralah untuk berbuka puasa. Menunda-nunda waktu berbuka puasa tidaklah baik dan tidak dianjurkan. Tak peduli memiliki pekerjaan yang mendesak, ada baiknya puasa harus dibatalkan terlebih dahulu, walau hanya meminum air putih seteguk. 

Jangan lupa membaca niat buka puasa

Saat berbuka puasa, perlu diingat selalu untuk membaca niat buka puasa, ya. Hal ini dikarenakan waktu buka puasa adalah waktu mustajab, maka ada baiknya untuk memanjatkan doa atas segala syukur kepada Allah SWT. 

Makan kurma berjumlah ganjil

Nah, untuk yang satu ini, mungkin banyak dari Bunda yang tidak mengikuti amalan ini. Nabi Muhammad SAW sendiri memiliki kebiasaan berbuka puasa dengan makan kurma sejumlah tiga butir atau jumlah ganjil lainnya. Hal ini dijadikan sebagai sunnah. Meskipun begitu, tak ada salahnya juga jika kita ingin memakan kurma dalam porsi genap.

Tapi, apakah Bunda tahu alasan makan kurma ini? Manfaat memakan buah kurma saat berbuka puasa adalah untuk mengembalikan energi tubuh, seperti otak dan pencernaan, setelah satu hari berpuasa. Selain itu, kurma juga membantu menjaga kadar gula kita kembali normal, Bun.

Makan secukupnya

Setelah setengah hari tidak mengonsumsi apapun, terkadang membuat banyak dari kita merasa lapar mata, sehingga kerap mengambil porsi makanan dan minuman yang banyak. Segala macam makanan dengan macam-macam rasanya tentunya sangat menggugah nafsu makan.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa Rasulullah tidak pernah mengajarkan perilaku rakus seperti itu. Allah SWT pun tidak menyukai orang yang berlebihan dalam segala hal.

Janganlah terpaku untuk mencicipi semua menu makanan yang ada di meja makan. Karena jika begitu, tentunya perut akan terasa begah dan akan kesulitan untuk bergerak.

Melakukan salat Magrib

Sehabis membatalkan puasa, Nabi langsung menunaikan salat Magrib terlebih dahulu agar tidak tertinggal. 

Dalam riwayat Anas bin Malik RA dikatakan bahwa:

"Rasulullah SAW biasanya berbuka puasa dengan menyantap beberapa buah kurma segar sebelum mendirikan salat Magrib. Dan bila tidak ada kurma segar maka beliau menyantap buah kurma kering, bila tidak ada kurma beliau meneguk beberapa teguk air." (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Nah, dengan begitu, setelah membatalkan puasa, kita juga perlu biasakan untuk langsung menunaikan ibadah salat Magrib, ya. 

Semoga informasi tentang bacaan niat berpuasa dan buka puasa Syaban ini bisa membantu Bunda dan yang lain semakin semangat untuk beramal puasa, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda