Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

YouTuber Ini Jadi Korban Deepfake AI, Wajahnya Dipakai untuk Jual Barang

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 07 Mar 2024 18:20 WIB

Futuristic female cyborg.
Ilustrasi AI/ Foto: Getty Images/gremlin

Teknologi artificial intelligence (AI) berkembang semakin pesat. Kecerdasan buatan mampu menyelesaikan tugas seperti manusia sehingga banyak digunakan di berbagai bidang industri.

Meski begitu, perkembangan teknologi tak selalu berdampak positif. Banyak orang tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan kemampuan AI.

Seorang YouTuber asal Ukraina menjadi korban deepfake. Ia mengatakan bahwa wajah dan suaranya telah dikloning menggunakan AI untuk menampilkan dirinya sebagai orang Rusia yang menjual produk di platform media sosial terkemuka di China.

Pada bulan Februari, Olga Loiek mengunggah sebuah video di kanal YouTube miliknya. Dalam video itu, ia bercerita bahwa dirinya menerima pesan dari seseorang.

Orang tersebut memberitahunya bahwa foto dan video Olga Loiek telah dicuri dan digunakan di Xiaohongshu, situs asal China yang berfungsi seperti Instagram.

Dengan bantuan orang itu, Loiek menemukan puluhan akun media sosial yang memakai fotonya tanpa ia sadari. Bahkan, setiap akun palsu itu memiliki penggemar yang berjumlah antara 1.000-150.000 orang.

Akun-akun tersebut menampilkan hasil kloning Olga Loiek yang berbicara dengan memakai bahasa Mandarin dengan fasih. Padahal, Loiek tidak bisa berbahasa Mandarin.

"Saya mencintai China. Saya menyukai budaya China. Saya berharap untuk tinggal di China selama sisa hidup saya," kata Loiek palsu di salah satu videonya, dikutip dari South China Morning Post.

Di video lain, Loiek palsu berbicara tentang adat istiadat pernikahan di Rusia. Ia juga menyebut bahwa pria China adalah kekasih terbaik bagi perempuan Rusia.

Banyak akun palsu yang secara terang-terangan menunjukkan pujian terhadap China. Mereka mengklaim bahwa China dan Rusia memiliki hubungan negara yang sangat baik.

"Narasi utama di balik kloning ini adalah untuk memperkuat hubungan antara kedua negara, menampilkan saya atau kloning saya dari sudut pandang orang Rusia," kata Loiek asli.

Beberapa akun juga menggunakan wajah dan suara Loiek untuk menjual produk permen asal Rusia dengan menampilkan tautan produk.

"Agak gila, karena saat ini saya bahkan belum menghasilkan satu dolar pun dari YouTube, tapi dia menggunakan wajah saya untuk mendapat untung, dan itu sangat lucu bagi saya," ucapnya.

Hal lain yang membuat Loiek sangat marah adalah akun palsu tersebut yang mengklaim bahwa dirinya adalah orang Rusia. Padahal, tanah kelahirannya sedang mengalami konflik dengan negara tersebut. Baca di halaman setelah ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


DIKLAIM SEBAGAI ORANG RUSIA

Businessman using smartphone for digital chatbot, A.I., robot application, conversation assistant, AI Artificial Intelligence concept, digital chatbot on virtual screen.

Ilustrasi AI / Foto: iStock

Di situs Xiaohongshu, berbagai versi virtual Olga Loiek ditandai sebagai orang Rusia dan sebagian besar mengklaim bahwa ia tinggal di China.

Klaim tersebut membuat Loiek marah, Bunda. Pasalnya, tanah kelahirannya tengah mengalami konflik dan peperangan dengan Rusia.

Nisfu Syaban

Loiek mengatakan bahwa dia tidak tahu siapa dalang di balik akun palsu tersebut, serta alasan mereka memilih wajahnya untuk membuat konten.

Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, tidak ada pihak manapun yang menghubunginya untuk meminta izin.

Sejak beberapa waktu terakhir, kasus penyalahgunaan teknologi AI kerap ditemukan di China. Banyak oknum memanfaatkannya untuk kejahatan deepfake.

Dalam industri AI, deepfake merupakan teknologi yang mampu 'mengubah wajah'. Hal ini telah menimbulkan kontroversi di China karena penerapannya yang luas di berbagai e-commerce.

Pada tahun lalu, sebuah merek pakaian asal China mendapat kecaman karena menggunakan teknologi itu untuk mengubah wajah seorang penjual selama sesi live shopping dengan memakai wajah aktris dan penyanyi Tiongkok, Yang Mi.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda