
moms-life
Kasus DBD di Indonesia Masih Tinggi, Seberapa Efektif Program Wolbachia?
HaiBunda
Senin, 04 Mar 2024 12:06 WIB

Sejak beberapa waktu belakangan, kita kembali dibuat waswas karena penyakit demam berdarah alias BDB ya, Bunda? Diketahui, kasus ini kembali meningkat di tengah masuknya musim pancaroba.
Mengenai masalah yang dihadapi ini, tak sedikit dari publik yang mempertanyakan efektivitas program wolbachia. Sebelumnya, program ini yang disebut efektif menekan kasus DBD.
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan program ini baru berjalan di lima kota besar. Hasil uji coba program wolbachia tidak bisa dilihat dalam waktu singkat.
"Belum terlihat, karena sekitar 18-24 bulan untuk melihat siklusnya," beber Menkes saat ditemui di Gedung Kemenkes RI pada Minggu (3/2/2024).
Meski begitu, program ini sebetulnya disebut Menkes berjalan efektif dan bisa menurunkan kasus DBD signifikan di Yogyakarta. Penurunan bahkan dilaporkan meski tengah ada fenomena El Nino, yang umumnya memicu peningkatan kasus DBD.
"Memang DBD ini setiap kali ada El Nino, di seluruh dunia naik, nah kita juga sudah antisipasi, itu sebabnya kita jalankan pilot project wolbachia, dari yang tadi hanya di Yogyakarta, karena di Yogya terbukti turun, turunnya itu drastis sekali," jelas Menkes.
Program wolbachia tentu bukan menjadi satu-satunya intervensi pemerintah untuk menangkal DBD. Pencegahan penyebaran kasus juga dibarengi dengan menjaga lingkungan sekitar, seperti membersihkan genangan air, tempat nyamuk bersarang.
"Teman-teman di UGM melakukan penelitian nyamuk yang bisa membuat bakterinya enggak bisa hidup, jadi ada bakteri di alam, yang ada di nyamuk tertentu yang bisa membuat nyamuknya istilahnya mandul, enggak bisa menularkan dbd, itu di Yogya intervensinya bagus sekali jadi turunnya drastis termasuk di setiap fenomena El Nino, jadi dia enggak ikut naik. "
"Itu yang kita coba. Kalau ini nanti berhasil di 5 kota ini, kita akan sebar di daerah-daerah yang DBD-nya tinggi," sambungnya.
Tak sampai di sana, pria 59 tahun ini turut memberikan pesan pada masyarakat. Ia menyebut tidak perlu khawatir dengan inovasi baru tersebut, lantaran sudah memiliki evidence based atau bukti ilmiah.
Adapun penyebaran sebelumnya dilakukan di 5 kota seperti berikut:
- Jakarta Barat.
- Bandung.
- Semarang.
- Kupang.
- Bontang.
TERUSKAN MEMBACA KLIKÂ DI SINI.Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!Â
(AFN)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Waspada Bun, Gejala DBD Kini Alami Perubahan Usai COVID-19

Mom's Life
Kasus DBD di RI Tiba-tiba Meningkat, Menkes Beri Imbauan Begini Bun

Mom's Life
Beda Gejala Demam Berdarah dan Flu Biasa, Sama-sama Demam tapi...

Mom's Life
Kenali Perbedaan Penyakit Malaria dan DBD yang Berasal dari Nyamuk

Mom's Life
5 Efek Setelah Sembuh dari Demam Berdarah, Tak Disadari tapi Bisa Terjadi

Mom's Life
Kasus DBD di Indonesia Tembus 52 Ribu, Tetap Waspada Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda